MORAL TOKOH KANI DALAM SARU KANI KASSEN: SASTRA ANAK

Abstract

Saru Kani Kassen(The Battle of The Monkey and The Crab) termasuk kategori sastra anak, bercerita tentang pertarungan seekor kera (Saru) dengan kepiting (Kani). Saru yang licik telah menipu Kani dan menyiksanya hingga terluka. Namun, Saru akhirnya sadar setelah mendapat ganjaran dari teman-teman Kani.Cerita dan tampilan sastra anak ini mudah untuk dipahami. Selain teks cerita dengan bahasa Jepang sederhana, juga terdapat beberapa gambar sehingga tidak membosankan. Kehadiran moral dalam cerita fiksi dapat dipandang sebagai semacam saran terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis, tetapi bukan resep atau petunjuk bertingkah laku. Praktis karena ajaran moral itu disampaikan lewat sikap dan perilaku konkret sebagaimana yang ditampilkan para tokoh cerita. Tokoh-tokoh cerita tersebut dapat dipandang sebagai model untuk menunjukkan dan mendialogkan kehidupan sebagaimana yang diidealkan oleh penulis cerita. Tokoh cerita sastra anak ini adalah fauna, tumbuhan, dan benda yang digambarkan dalam wujud hidup seperti manusia, sehingga dapat diimajinasikan oleh anak. Jenis tokoh protagonis dan antagonis dapat dianalisis wataknya melalui teknik penghadiran tokoh. Teknik penghadiran tokoh terbagi menjadi lima teknik: teknik aksi, teknik kata-kata, teknik penampilan, teknik komentar orang lain, dan teknik komentar pengarang. Begitu juga dengan tahapan alur, tema cerita, macam moral, dan teknik penyampaian moral, Nurgiyantoro [1]. Berdasarkan tinjauan pustaka, ditemukan dua penelitian terdahulu. Melda [2] menggunakan pendekatan sastra banding. Selanjutnya, Prastiwi [3] melakukan pengembangan media permainan E-maze untuk memahami cerita Saru Kani Kassen.