ANALISIS TINDAK TUTUR MENYARANKAN DALAM KOMIK AZUMANGA DAIOH KARYA KIYOHIKO AZUMA

Authors

  • Imelda Juffita
  • Anwar Nasihin
  • Syahrial .

Abstract

Abstract
In this thesis describes about the directive speech act in the comic Azumanga Daioh by Kiyohiko Azuma. Pragmatic is strongly bounded with speech act or utterance. In general speech act devidid to three, there are locution, illocution and perllocution. The directive speech act is a kind of illocution. The purpose of the research in order that the Japanese language leaner get understand speech act in general and in special directive speech act. The writer uses referential method. The writer appliying theory that propose that influence how the suggestion is made, the factor is: the urge and important suggestion, the consideration factor about embarrassed in certain situation, and the factor of distance between speaker and listener. From the research that conducts by the writer, the writer gets 18 data. In classification the factor, the factor is: the urge and important suggestion is 6 data, the consideration factor about embarrassed in certain situation is 3 data, and factor of distance between speaker and listener the writer get 9 data.
Keyword: speech act, suggestion
Pendahuluan
Pragmatik erat sekali hubungannya dengan tindak ujar atau tindak tutur. Levinson (dalam Tarigan, 1996 : 33) memberi batasan pragmatik adalah telaah mengenai kemampuan pemakaian bahasa menghubungkan, serta menyerasikan kalimat - kalimat dan konteks secara tepat. Searle (1969) juga mengklasifikasikan tindak tutur menjadi lima jenis yaitu (1) representatif, (2) direktif atau impositif, (3) ekspresif, (4) komisif, (5) deklarasi (Gunarwarwan, 1994: 48). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan membatasi permasalahan mengenai tindak tutur menyarankan yang terdapat pada komik Azumanga Daioh karya Kiyohiko Azuma.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori, menurut Brown dan Levinson yang mengemukakan beberapa faktor yang akan mempengaruhi bentuk saran, yaitu: faktor mendesak dan pentingnya
2
saran, faktor pertimbangan tingkat rasa malu dalam situasi tertentu dan faktor jarak sosial antara penutur dan petutur.
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas mengenai tindak tutur menyarankan yang terdapat dalam komik Azumanga Daioh karya Kiyohiko Azuma. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu : menjelaskan dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya saran dari tindak tutur menyarankan yang terdapat dalam komik Azumanga Daioh.
Metodologi
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomenal yang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga dihasilkan atau dicatat berupa ujaran yang bisa kita sebut sifatnya potret atau paparan seperti apa adanya (Sudaryanto, 1992: 62). Selanjutnya dalam analisis data ini penulis menggunakan metode padan referensial dengan alat penentu adalah referent bahasa.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan sebanyak 18 buah data. Berdasarkan teori yang digunakan, penulis mengklasifikasi data berdasarkan kelompoknya, yaitu:
a. Tindak tutur menyarankan dengan menggunakan faktor mendesak dan pentingnya saran diperoleh 6 buah data. Salah satu analisis data adalah:
Data [4]
(pada gambar Chiyo sedang mengendarai sepeda)
おさかちゃん : あ!ちよちゃんどこ行
くのん?
Osaka chan : a! Chiyo chan doko iku
non?
Osaka : ah! Chiyo mau kemana?
ちよちゃん : 別訴に行く準備のお買
い物です。
Chiyo chan : besso ni iku junbi no
okaimono desu.
Chiyo : belanja buat persiapan di
villa.
ちよちゃん : のりますか?
Chiyo chan : norimasuka?
Chiyo : mau ikut?
おさかちゃん :うん。
Osaka chan : un
Osaka : iya.
(dalam perjalanan Chiyo mengendarai sepeda dengan memboncengi temannya. Namun karena tubuh Chiyo kecil, jadi mereka sering terjatuh.)
3
おさかちゃん : 私が運転するわ。
Osaka chan : watashi ga unten suru wa.
Osaka : biar aku yang di depan.
ちよちゃん : それがいいです。
Chiyo chan : sore ga ii desu.
Chiyo : itu bagus.
(namun setelah bertukar posisi, teman Chiyo yang mengendarai sepeda dan Chiyo yang diboncengi, tetap saja mereka juga sering terjatuh).
ちよちゃん :二人乗りはいけませんよ

Chiyo chan : futari nori ha ikemasen yo
ne.
Chiyo : kita memang nggak bisa
naik berdua ya.
おさかちゃん:その通りや。
Osaka chan :sono touri ya.
Osaka :itu benar.
(AM jil 2, hal: 139)
Tuturan pada data [4] di atas termasuk ke dalam tindak tutur menyarankan terlihat dari penyampaian “futari nori ha ikemasen yo ne”, (kita memang nggak bisa naik berdua ya). Dalam tuturan tersebut tersirat tindak tutur menyarankan yang menunjukkan rasa khawatir dari Chiyo (penutur) memiliki kecemasan akan terjatuh karena naik sepeda berdua dengan temannya. Situasi dalam gambar yang terdapat pada data [4] di atas bahwa Chiyo (penutur) dan temannya Osaka (petutur) susah menggunakan sepada dengan berdua. Selain itu, terlihat juga respon dari Osaka (petutur) yang menerima saran dari Chiyo (penutur) dengan penyampaian “sono tooru ri ya”, (itu benar). Kemudian faktor yang mempengaruhi terbentuknya saran pada data [4] di atas adalah faktor pentingnya saran tersebut. Dimana bila saran tidak disampaikan maka mereka akan sering jatuh dalam mengendarai sepeda berdua. Selain penting saran memang sangat mendesak untuk disampaikan demi keselamatan mereka berdua dalam mengendarai sepeda.
b. Tindak tutur menyarankan dengan menggunakan faktor pertimbangan tingkat rasa malu dalam situasi tertentu diperoleh 3 buah data. Salah satu analisis data, yaitu:
Data [10]
(suasana dalam pertukaran pelajaran. Pada hari ini Bu gu Kurosawa sedang ulang tahun)
学生 :先生。誕生日めで
とうござ います。
Gakuse : sensei. Tanjoubi
omedetougozaimasu.
Murid : bu guru. Selamat
ulang tahun
黒沢先生 :え?ホント?
ありがとう。
Kurosawa sensei : e? Honto? Arigatou.
Bu guru Kurosawa : eh,benarkah?
Terima kasih
4
(tiba-tiba Bu guru Tanizaki masuk ke dalam ruang kelas. Ia kelihatan begitu marah. Ada perasaan iri dari dirinya, karena ia tidak pernah mendapatkan hadiah dari muridnya. Padahal yang memberikan hadiah kepada Bu guru Kurosawa adalah murid kelasnya sendiri)
谷崎先生 : 黒沢あ!
Tanizaki sensei : Kurosawaa!
Bu guru Tanizaki : Kurosawa!
黒沢先生 : わあ!
Kurosawa sensei : waa!
Bu guru Kurosawa : waa!
谷崎先生 : なにを受けとっ た!
Tanizaki sensei : nani wo uke totta?
Bu guru Tanizaki : kamu dapat apa?
黒沢先生 : バッグ
Kurosawa sensei : baggu
Bu guru Kurosawa : tas
(ekspresi terkejut dari Bu guru Tanizaki)
谷崎先生 : バッグくらい私も
持ってるもんね!
Tanizaki sensei : baggu kurai watashi
mo motteru mon ne!
Bu guru Tanizaki : tas doang sih, aku
juga punya.
谷崎先生 : バッグなんかな !
無い方いいんだぞ!
Tanizaki sensei : baggu nanka na!
Nai kata iin da zo!
Bu guru Tanizaki : kalau cuma tas! Lebih
baik tidak ada saja!
黒沢先生 :なんでよ?
Kurosawa sensei : nande yo?
Bu guru Kurosawa : kenapa?
谷崎先生 :こいつは悪い奴だ!
Tanizaki sensei : koitsu ha warui yatsu
da!
Bu guru Tanizaki : karena dia jahat!
黒沢先生 :ええ?
Kurosawa sensei : ee?
Bu guru Kurosawa : eeh?
(dengan ekspresi ketakutan dari murid-muridnya)
ちよちゃん :そういえは今年も
私達。。。
Chiyo chan : sou ie ha kotoshi mo
watashi tachi...
Chiyo : ngomong-ngomong,
tahun ini kita juga...
よみちゃん : あげてないな
Yomi chan : agetenai na
Yomi : nggak kasih hadiah
ともちゃん : 仕方ねーじゃんゆ
かりちゃんの誕生
日って夏休み中だもん。
Tomo chan : shikata ne- jyan
Yukari chan no
tanjoubi tte natsu
yasumi naka da mon.
Tomo : apa boleh buat, habis
ulang tahun Bu Yukari pas hari libur.
かぐらちゃん : 悪いよいまからで
5
もあげようぜ
Kagura chan : warui yo ima kara
demo ageyou ze
Kagura : itu nggak baik, kita
kasih aja sekarang.
谷崎先生 : フレゼントなんか
いらねーもんねー!
Tanizaki sensei : furezento nanka
irena- mon ne-!
Bu guru Tanizaki : aku tidak butuh
hadiah!
学生たち : ごめんなさい。
Gakusei tachi : gomen nasai.
Murid : maaf.
(AM jil 4, hal: 61-62)
Dalam tuturan pada data [10] di atas tersirat tindak tutur menyarankan yang menunjukkan sebuah rasa khawatir. Rasa khawatir karena tersebut telah merasa bersalah kepada wali kelas mereka. Mereka khawatir akan membuat marah Bu guru Tanizaki. Namun pada kenyataannya penutur memang terlihat marah. Dimana terlihat dari penyampaian “furezento nanka irena- mon ne-!”, (aku tidak butuh hadiah!).
Pada data [10] di atas faktor yang mempengaruhi terbentuknya saran adalah faktor tingkat rasa malu dalam situasi tertentu. Dimana rasa malu tersebut muncul dari murid-murid karena tidak pernah memberi hadiah ulang tahun untuk wali kelas mereka. Sedangkan mereka memberikan hadiah kepada guru yang lain. Dan hal tersebut diketahui oleh wali kelas mereka. Pada situasi dalam percakapan sangat terlihat rasa malu dari petutur.
c. Tindak tutur menyarankan dengan menggunakan faktor jarak sosial antara penutur dan petutur diperoleh 9 buah data. Salah satu analisis data, yaitu:
Data [13]
(pada gambar sedang lomba lari antara Kagura dan Sakaki)
さかきちゃん :まけ。。。
Sakaki chan : make...
Sakaki : aku kalah..
かぐらちゃん :そんな今日はたまたま
ツッコミが入らなかっ
ただけだ
Kagura chan : sonna kyou ha tama tama
tsukkomi ga hairana
katta dakeda.
Kagura : tidak kok. Hari ini aku
cuma tidak melakukan
two man comedy apapun.
かぐらちゃん:それに速いっていって
も車ほどじゃないの
Kagura chan : sore ni hayaitte itte mo
kuruma hodo jyanai no
Kagura : lagi pula, dibilang cepat
juga nggak secepat mobil
かぐらちゃん:上には上があるのよ
Kagura chan : ue ni ha ue ga aru no yo
Kagura : selalu ada orang yang
6
lebih cepat darimu
(AM jil 2, hal: 18)
Pada data [13] di atas tuturan menunjukkan sebuah pemberian semangat dimana terdapat dalam penyampaian “sonna kyou ha tama tama tsukkomi ga hairana katta dakeda”, (tidak kok. Hari ini aku cuma tidak melakukan two man comedy apapun). Tersirat dalam tuturan tersebut sebuah kerendahan hati dari penutur agar petutur tidak merasa berkecil hati akan kekalahannya. Respon dari petutur hanya diperlihatkan dalam gambar yang memperlihatkan wajah dari petutur (Sakaki) yang lebih bersemangat lagi setelah mendapat semangat dari temannya. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya saran adalah faktor jarak sosial antara penutur dan petutur. Perhatian terhadap seorang teman menunjukkan bahwa jarak sosial penutur dan petuturnya sangat dekat dan akrab. Penutur sangat dekat dengan petutur.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis memperoleh 18 data. Dalam sebuah tuturan tersirat berbagai macam faktor yang mempengaruhi terbentuknya saran yang menunjukkan pengertian tersirat dari tuturan tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah faktor pertama mendesak dan pentingnya saran diperoleh 6 buah data yang terdapat dalam data [4], [5], [6], [7], [8] dan [9], faktor kedua adalah pertimbangan tingkat rasa malu dalam situasi tertentu diperoleh 3 buah data yang terdapat dalam data [10], [11] dan [12], dan faktor ketiga adalah faktor jarak sosial antara penutur dan petutur memberi diperoleh 9 buah data yang terdapat dalam data [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20] dan [21].
Ucapan Terima Kasih
1. Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
2. Ibu Tieen Immerry, S.S,. M.Hum selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
3. Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Syahrial,S.S.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing II.
5. Ibu Dr. Diana Kartika selaku Ketua Jurusan Sastra Asia Timur Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
Daftar Pustaka
Azuma, Kiyohiko. 2002. Azumanga Daioh.
Japan: Dengeki Comics Ex.
Dahidi, Ahmad, dan Sudjianto. 2004.
Pengantar Linguistik Bahasa
Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.
Diana Kartika. 2002. Tindak Tutur
Menyarankan dalam Bahasa Inggris. Universitas Bung Hatta
Dwi Sari Rizky, dkk. Tindak Tutur
Direktif dalam Novel Pukat Karya
7
Tere-Liye. 2013
Putu Wijana, Dewa dan Rohmadi
Muhammad. 2009. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka.
_____. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik.
Semarang: IKIP Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik
Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana.
Suriasumantri, Jujun S. 1993. Filsafat Ilmu
sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarigan, Henry Guntur. 1997. Pengajaran
Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Author Biography

Imelda Juffita

Jurusan Sastra Asia Timur

Downloads

Published

2013-09-13