KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Abstract
AbstrackThis thesis about conflict of main character in novel Pudarnya Pesona Cleopatra by Habiburrahman El Shirazy. Conflict is important (so, it can be fungsional event, major or kernel) that is essential part in developing plot. Conflict devides in to two, external and internal conflict. This research has purpose to describe characterization, plot, setting and conflict in the novel Pudarnya Pesona Cleopatra by Habiburrahman El Shirazy. This research has four problems, how are the characterization, plot, setting and conflict. This research is qualitatif research. Qualitatif research is research that is done by not prioritize on numbers, but it prioritizes on depth appreciation toward interaction of consept that is learning empirisly, method used in this research is descriptive. Descriptive method is research that includes conclusion, process, investigate and interpret data in the time of doing research. In this research, character of Aku is obay, regret, silent, indifferent, a bit cynic, Ibu is firm and choosy, can keep her promise, Raihana is patient, soleha forgiving, Pak Qalyubi is regret and sad. Plot is part of conflict appearance, increasing of conflict climax and conclusion. Setting is in Malang, Puncak, and village. Setting of palace according to story is Aku is arranged, married his wife is pregnance, and is wife dead. Social setting is the way of son’s thinking to obay to his parents, behavior in facing his wife. External conflict is Aku arranged, pretend intimate to his wife. Aku calls his wife by saying Mbak, internal is sad, disappointed, give up, happy, missing and fed up
Key word: novel, conflict and main characterization
Pendahuluan
Konflik adalah kejadian yang tergolong penting (jadi, ia berupa peristiwa fungsional, utama, atau kernel) merupakan unsur yang esensial dalam pengembangan plot (Nurgiyantoro, 1994: 122). Konflik terbagi dua yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang di luar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam mungkin lingkungan manusia. Konflik internal (atau: konflik kejiwaan) adalah konflik yang terjadi di dalam hati, jiwa
2
seorang tokoh (atau-tokoh) dalam cerita. Konflik tersebut banyak terdapat dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy. Sebelum menganalisis konflik dianalisis penokohan, plot, latar terlebih dahulu. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jonas dalam Nurgiyantoro, 1994:164). Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian , namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain (Stanton dalam Nurgiyantoro, 1994:113). Plot menmpilkan kejadian-kejadian yang mengandung konflik. Latar atau setting disebut sebagai landasan tumpu menyaran pada hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995:216).
Peneliti sebelumnya yang telah meneliti novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy adalah (1) Nugroho (2010) menganalisis gaya bahasa. Gaya bagasa yang diteliti yaitu metafora, simile, personifikasi, metonimia, paradok, hiperbola, litotes, dan sinekdot dengan menggunakan teori Keraf (teori gaya bahasa) dan (2) Syahbudin (2012) menganalisis cerita dan plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan bahasa dengan menggunakan teori Burhan dan Suminto (teori struktural). Penelitian ini membahas bagaimanakah penokohan, plot, latar, dan konflik yang terdapat di dalam novel Pudarnya Pesoona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penokohan, plot, latar dan konflik dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy.
Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan ke dalam penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris (Semi, 1993:23). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Metode deskriptif adalah penelitian yang bersifat menyelidik, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data pada waktu penelitian dilakukan (Moleong, 2005:6).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data, dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti yang berasal dari sumber non manusia, misalnya
3
foto-foto, kutipan, buku, dan bahan referensi lainnya Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah novel dan buku-buku yang mendukung penelitian ini (Afifudin, 2009:141). Penelitian ini termasuk penelitian perpustakaan (library research). Penelitian perpustakaan yakni penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan, dimana peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek telitinya lewat buku-buku atau alat-alat audiovisual lainnya (Semi, 1993:8). Teknik analisis data dilakukan dengan cara : (1) menganalisis data tokoh, plot, latar, dam konflik internal berdasarkan teori; dan (2) menyampaikan hasil analisis. Sumber data dalam penelitian ini berupa data tertulis, yaitu novel mini yang berjudul Pudarnya Pesona Ceopatra yang terdiri dari dua judul. Pertama, berjudul Pudarnya Pesona Cleopatra. Kedua, berjudul Setetes Embun Cinta Niyala. Novel mini ini ditulis oleh Habiburrahman El Sirazy ini. Tebal halaman novel ini adalah 111 halaman dengan ukuran 20,5 x 13,5 cm. Novel Pudarnya Pesona Cleopatr diterbitkan pada tahun 2005 dan merupakan cetakan yang pertama, dicetak oleh percetakan Tamaprinter Indonesia dan diterbitkan oleh Republika.
Hasil dan Pembahasan
Sebelum menganalisis konflik dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy terlebih dahulu dibahas tentang penokohan, plot, dan latar.
Penokohan
Tokoh yang dibahas dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra yaitu, Aku, ibu, Raihana, dan Pak Qalyubi. Aku adalah tokoh utama. Tokoh Aku tidak ada nama tertentu, tetapi hanya memakai nama aku saja. Tokoh Aku dapat digambarkan dengan data di bawah ini.
Beliau memaksaku untuk menikah dengan dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal. Sedihnya, aku tiada berdaya sama sekali untuk melawannya. Aku tak punya kekuatan apa-apa untuk membrontaknya. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya (Hlm. 1).
Pada kutipan di atas, tokoh Aku digambarkan dengan menggunakan teknik pikiran dan perasaan yang jelas tampak
4
dari tingkah laku nonverbal yang terlihat dari sikap patuh terhadap ibunya. Hal ini terlihat jelas dari data “sedihnya, aku tak punya kekuatan apa-apa untuk memberontaknya. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya”. Menurut aku tidak ada lagi tempat untuk mengadu setelah kepergian ayahnya hanya ibulah segalanya oleh karena itu aku tidak bisa menolak keinginan ibunya untuk menikan dengan wanita pilihan ibunya yang tidak dikenal.
Ibu adalah tokoh tambahan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra dan merupakan ibu dari Aku. Ibu tidak memiliki nama tertentu hanya menggunakan nama ibu saja. Ibu dapat di gambarkan dengan data di bawah ini.
Ini nikmat ataukah azab?
“Harus dengan dia, tak ada pilihan lain!” tegas ibu. Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu (Hlm. 1).
Pada kutipan di atas, ibu digambarkan dengan menggunakan teknik ekspositori yang dapat dilihat dari sikap. Hal tersebut dapat dilihat dari kata-kata ““Harus dengan dia, tak ada pilihan lain!” tegas ibu”. Kutipan tersebut menjelaskan sikap tegas ibu yang memaksa anaknya untuk menikah dengan pilihannya dan tidak memberi pilihan lain. Ibu mengatakan kepada anaknya dengan tegas agar keinginannya dipenuhi. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ibu memiliki sikap tegas.
Raihana adalah tokoh tambahan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Ia gadis yang dijodohkan dan kemudian menjadi istri Aku. Raihana dapat digambarkan dengan data di bawah ini.
Raihana mungkin merasakan hal yang sama. Tapi ia adalah perempuan Jawa sejati yang selalu berusaha menahan segala badai dengan kesabaran. Perempuan Jawa yang selalu mengalah dengan keadaan (Hlm. 9).
Kutipan di atas menggambarkan tokoh Raihana dengan menggunakan teknik ekspositori yang dapat dilihat dari sikap. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata “Tapi ia adalah perempuan Jawa sejati yang selalu berusaha menahan segala badai dengan kesabaran”. Raihana adalah perempuan yang bersuku Jawa sejati atau orang yang sangat memegang teguh norma-norma adat jawa yang selalu berusaha untuk menghadapi semua masalah dengan kesabaran. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Riahana memiliki sikap sabar.
Pak Qalyubi adalah tokoh tambahan dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Ia merupakan orang yang membagi pengalaman hidupnya dengan tokoh Aku, sehingga Aku sadar karena telah menyia-nyiakan istrinya. Pak
5
Qalyubi dapat digambarkan dengan data di bawah ini.
Barulah saya merasa sangat menyesal menikah dengannya. Saya menyesal telah mendewakan kecantikan. Saya menyesal meletakkan kecantikan di atas semua pertimbangan. Saya menyesal menikah dengannya karena kecantikan (Hlm. 35).
Kutipan di atas menjelaskan tokoh Pak Qalyubi dengan menggunakan teknik ekspositori yang dapat dilihat dari sikap. Hal ini dapat dilihat pada kata-kata “Saya menyesal telah mendewakan kecantikan. Saya menyesal meletakkan kecantikan di atas semua pertimbangan. Saya menyesal menikah dengannya karena kecantikan”. Pak Qalyubi menyesal karena telah menjadikan kecantikan sebagai dewa, meletakkan kecantikan di atas semua pertimbangan atau karena cantik maka dipilihnya, dan merasa menyesal karena menikah dengan seseorang karena kecantikannya. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tokoh Pak Qalyubi memiliki sikap menyesal.
Plot
Plot dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra adalah plot lurus atau progresif. Tahapan plot dalam novel tersebut dimulai pada tahap penyituasian atau tahap pembukaan cerita yang berisi tentang pelukisan dan pengenalan latar dan tokoh-tokoh cerita di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra tidak ada. Cerita dimulai dengan tahap pemunculan konflik. Dalam tahap ini masalah dan peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan. Konflik mulai muncul ketika Aku dipaksa untuk menikah dengan gadis pilihan ibunya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.
“Harus dengan dia, tak ada pilihan lain!” tegas ibu. Beliau memaksaku menikah dengan gadis yang sama sekali takkukenal. Sedihnya, aku tidak berdaya sama sekali untuk melawannya (Hlm. 1).
Kutipan di atas menunjukkan munculnya konflik, yaitu ketika Aku dipaksa oleh ibunya untuk menikah dengan gadis pilihan ibunya dan tidak boleh memilih orang lain selain pilihan ibunya tersebut. Aku merasa sedih karena harus mengikuti keinginan ibu yang tidak sesuai dengan keinginan aku. Selain itu, Aku juga tidak mempunyai kekuatan atau kemampuan untuk melawan atau menolaknya. Sebagai anak, Aku merasa bertanggung jawab atas kebahagian ibunya sehingga Aku menuruti keinginan ibunya.
Konflik meningkat dan berkembang ketika rasa tidak suka Aku kepada Raihana semakin jelas dan Aku memutuskan untuk tinggal berdua dengan
6
Raihana. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Tepat dua bulan setelah pernikahan, kubawa Raihana ke rumah kontrakan di pinggir kota Malang. Mulailah nyanyian-nyanyian hampa kehidupan mencekam. Aku tak menemukan adanya gairah (Hlm. 5).
Kutipan di atas menjelaskan konflik semakin meningkat krtika hubungan Aku dengan Raihana semakin tidak baik setelah Aku memutuskan untuk tinggal berdua dengan Raihana di rumah kontrakan yang terletak di pinggiran kota Malang. Pada saat itu tanda-tanda kehampaan dalam kehidupan sudah mulai terlihat dan Aku tidak menemukan adanya semangat untuk hidup bersama Raihana.
Pada tahap klimaks, konflik atau pertentangan yang terjadi, yang dilakui dan ditimpakan kepada tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Konflik mencapai intensitas paling puncak ketika Aku mendengar kisah hidup Pak Qalyubi yang membukakan hati Aku dan mulai merindukan Raihana. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Dalam keharuan ada hawa sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar berganti cahaya cinta Rihana yang terang di hati. Hatiku terasa basah. Rasa sayang dan cintaku kepada Rihana tiba-tiba terasa begitu kuat mengakar diseluruh saraf dan nadi (Hlm. 43).
Kutipan di atas menunjukkan konflik yang mencapai puncak ketika Aku sada dari jeratan pesona kecantikan Cleopatra yang selama ini melekat di hati Aku, pesona kecantikan yang selama ini membuat hati Aku tertutup untuk Raihana dan tidak bisa menerima Raihana. Setelah pesona kecantikan Cleopatara memudar kemudian berganti dengan cahaya cinta Raihana yang sangat terang di hati Aku. Hati Aku sudah terbuka untuk Raihana serta rasa sayang dan cinta yang selama ini Aku harapkan sudah begitu kuat mengakar di dalam hati Aku layaknya seperti cinta dan sayang yang sudah lama terjalin.
Permasalahan mencapai titik intensitas paling puncak ketika rasa cinta Aku sudah tumbuh tetapi istrinya meninggal dunia. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Aku sudah terlambat. Dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku untuk selamanya tanpa
7
memberikan kesempatan kepadaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya (Hlm. 44).
Kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku merasa sangat sedih karena sudah tidak memiliki waktu bersama Raihana. Raihana telah meninggalkan Aku untuk selamanya, Aku merasa sangat sedih disaat rasa sayang dan cinta sudah tumbuh tetapi Raihana sudah tidak ada sebelum Aku meminta maaf kepad Raihana. Aku merasa sangat sedih karena kehilangan istri yang disayangi tetapi belum sempat membagi rasa cintanya itu.
Pada tahap penyelesaian, konflik yang mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan, cerita diakhiri. Pada tahap ini masalah Aku yang tidak bisa mencintai Raihana diberi penyelesaian, tetapi Aku hanya bisa menyesali semuanya karena istrinya sudah meninggal dunia. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Dia telah meninggalkan aku untuk selamanya tanpa memberikan kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan rasa bersalah tiada terkira (Hlm. 44).
Kutipan di atas menjelaskan tokoh Aku yang merasa sangat menyesal karena tidak bisa membagi cintanya kepada istri yang selama ini disia-siakan. Bahkan hanya sekedar untuk meminta maaf pun sudah tidak ada waktu. Aku hanya bisa merasa bersalah atas perbuatnya yang menyia-nyiakan istri yang sangat baik kepadanya.
Latar
Latar yang dibahas dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy, yaitu latar tempat, latar waktu, latar sosial. Latar tempatnya adalah Malang, puncak, dan pinggir desa. Malang adalah tempat Aku dan Raihana tinggal. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Tepat dua bulan setelah pernikahan, kubawa Raihana ke rumah kontrakan dipinggir kota Malang. (Hlm. 5).
Malang adalah kota yang berada di provinsi Jawa Timur dan merupakan kota yang sejuk yang terletak sembilan puluh kilo meter sebelah selatan kota Surabaya. Wilayah kota Malang dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur dan dikenal dengan julukan Paris van east
8
Java, karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk, dan kotanya yang bersih, bagaikan “Paris”-nya Jawa Timur. Selain itu, Malang juga disebut atau dijuluki dengan kota pelajar karena banyaknya universitas dan sekolah-sekolah yang berada disana baik swasta maupun negeri (http://id. Wikipedia.org/wiki/Malang Indonesia, diakses tanggal 20 febuari 2013).
Puncak adalah tempat Aku mengikuti pelatihan mutu dosen dan bertemu Pak Qalyubi yang membagi pengalaman hidupnya kepada Aku. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Apalagi ketika aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan peningkatan mutu dosen mata kuliah bahasa Arab selama sepuluh hari yang di adakan oleh Depag di Puncak. (Hlm. 29).
Puncak adalah sebuah daerah wisata pegunungan yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Dareah ini sangat terkenal bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dan dikenal sebagai tempat peristirahatan penduduk kota Jakarta dan sebagai daerah perkebunan teh. Tempat wisata yang terdapat di Puncak diantaranya Taman Safari, Kebun Bunga, dan terdapat sebuah masjid yang indah dengan arsitektur khas dan sederhana, yaitu masjid Atta’awun. Di daerah ini juga terdapat banyak hotel dan villa-villa yang digunakan untuk tempat peristirahatan pengunjung. (http://id. Wikipedia.org/wiki/Bogor Jawa Barat_Puncak, diakses tanggal 20 febuari 2013
Pinggir desa adalah tempat dimakamkannya Raihana. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Ibu mertua mengajakku kesebuah gundukan tanah baru di kuburan yang letaknya di pinggir desa. (Hlm. 45).
Pinggir desa adalah tepi atau sisi dari sebuah wilayah terkecil yang dihuni oleh penduduk yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (merupakan bagian dari kecamatan) atau wilayah pemerintahan yang terkecil dan dipimpin oleh seorang kepala desa. Desa bisanya masih sangat asri dan udaranya masih segar karena jauh dari keramaian kendaraan bermotor dan asap pabrik yang mencemari udara. (http://id. Wikipedia.org/wiki/Kamus Bahasa Indonesia_online, diakses tanggal 20 febuari 2013).
Latar waktunya yaitu urutan waktu yang terjadi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra diawali ketika Aku dijodohkan dengan gadis pilihan ibunya. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
9
“Harus dengan dia, tak ada pilihan lain!”tegas ibu.
Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal (Hlm. 1).
Kutipan di atas menjelaskan urutan waktu cerita yang diawali ketika Aku harus memilih gadis yang sudah dipilihkan oleh ibunya dan tidak boleh memilih orang lain. Selain itu, Aku juga dipaksa untuk menikah dengan gadis pilihan ibunya, gadis yang sama sekali tidak dikenal oleh Aku.
Urutan waktu yang berikutnya yaitu ketika istri Aku hamil. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Raihana hamil. Ia semakin manis. Sanak saudara semua bergembira. Ibuku bersuka cita. Ibu mertuaku bahagia. Namun hatiku…oh, hatiku menangis meratapi cintaku yang tak jua kunjung tiba. Hatiku hampa. Tersiksa. Merana. Tuhan kasihanilah hamba. Hadirkan cinta itu segera. Aku takut bahwa aku nanti tidak bisa mencintai bayi yang dilahirkan Raihana. (Hlm. 22).
Kutipan di atas menjelaskan urutan waktu dalam cerita yaitu pada saat Raihana istri Aku hamil dan semakin cantik. Semua saudara termasuk ibu dan ibu mertua Aku juga merasa sangat bahagia dengan kehamilan Raihana, tetapi kebahagiaan itu tidak dirasakan oleh Aku karena rasa cintanya yang belum tumbuh membuatnya sedih dan merasa bersalah. Aku merasa sangat sedih dengan keadaannnya yang belum bisa menerima Raihana dan Aku juga takut kalau anak yang dikandung Raihana sudah lahir tetapi Aku tidak bisa menerimanya seperti tidak bisa menerima Raihana.
Urutan waktu dalam cerita yang terakhir yaitu pada saat istri Aku meninggal dunia. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku sangat pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku sedang merasakan cinta yang membara pada Raihana, ia telah tiada. Ketika aku ingin menebus semua dosa yang kuperbuat padanya, ia telah meninggalkan aku (Hlm. 44).
Kutipan di atas menjelaskan urutan waktu dalam cerita berakhir ketika Aku merasa sangat sedih dan jiwanya hancur karena disaat Aku sedang merasakan cinta yang sangat besar tetapi Raihana sudah meninggal dunia. Pada saat Aku ingin menebus dosa atau kesalahan yang pernah dilakukan tetapi Raihana sudah meninggalkan Aku untuk selamanya.
Latar sosial dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy yaitu kehidupan seorang anak
10
yang patuh kepada orang tuanya seperti yang terlihat pada tokoh Aku dan dapat dilihat pada data di bawah ini. .
Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal. Sedihnya, aku tiada berdaya sama sekali untuk melawannya. Aku tak punya kekuatan apa-apa untuk membrontaknya. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya (Hlm. 1).
Data di atas merupakan cara berpikir seorang anak yang tidak bisa menolak keinginan orang tuanya dan merasa tidak mampu untuk menolak atau membrontak keinginan orang tuanya. Seorang anak harus menyadari kalau kebahagiaan orang tuanya adalah tanggung jawabnya, sehingga harus rela mengikuti keinginan orang tuanya walaupun terkadang harus mengorbankan perasaannya sendiri.
Konflik dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra terbagi dua yaitu konflik eksternal dan internal. Konflik eksternalnya yang dialami tokoh Aku hanya dengan lingkungan manusia saja, yaitu dengan ibu dan dengan Raihana. Hal ini dapat dilihat pada uraian di bawah ini.
Ini nikmat ataukah azab?
“Harus dengan dia, tak ada pilihan lain!” tegas ibu.
Beliau memaksaku untuk menikah dengan gadis itu. Gadis yang sama sekali tak kukenal (Hlm. 1).
Kutipan di atas menjelaskan ibu yang memaksa anaknya untuk menikah dengan gadis yang sudah ia pilih dan tidak boleh memilih yang lain. Sikap ibunya yang tegas membuat Aku tidak bisa berkata apa-apa dan menolak menikahi gadis yang sama sekali tidak dia kenali. Hatinya memberontak dan rasanya tidak ingin menikahi gadis itu. Namun, ketegasan atau pendirian ibunya yang tidak bisa berubah Aku dengan terpaksa menikahi gadis itu.
Konflik internal dalam novel Pudarnya Pesona Celopatra yaitu, sedih, kecewa, pasrah, bahagia, rindu, dan muak yang terjadi pada tokoh Aku. Berikut uraian konflik internal yang dialami tokoh Aku.
Sedih adalah gunda, tidak enak hati, tersiksa, susah hati, pilu, menimbulkan rasa susah (pilu, dsb) dalam hati, duka (KBBI, 2006:601). Aku merasa sedih karena bibit cinta yang diharapkan tidak kunjung tiba, justru berubah menjadi sesuatu yang menakutkan. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Terkadang bibit cinta yang kuharapkan itu malah menjelma menjadi tiang gantungan yang mencekam. Aku hidup dalam hari-hari yang
11
mencekam. Aku meratapi nasibku dalam derita yang tertahan (Hlm. 4).
Kutipan di atas menjelaskan bahwa tokoh Aku tersiksa karena rasa cinta yang ditanamnya kepada Raihana tidak kunjung tumbuh, tetapi justru menjadi sesuatu yang menakutkan sehingga hidupnya tidak bahagia. Hal tersebut menimbulkan konflik internal dalam jiwa Aku. Selain itu Aku juga menjalani hidup yang mencekam harus berusaha bahagia dengan hati yang tersiksa.
Kecewa adalah kesal hati, kecil hati, tidak senang, tidak puas (karena kehendaknya tidak tercapai, dsb) (KBBI, 2006:353). Aku merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menolak keinginan ibunya. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Sedihnya, aku tidak berdaya sama sekali untuk melawannya. Tidak punya kekuatan apa-apa untuk membrontak. Sebab setelah ayah tiada, bagiku ibu adalah segalanya (Hlm. 1).
Kutipan di atas menjelaskan bahwa tokoh Aku tidak puas (karena kehendaknya tidak tercapai). Rasa tidak puas itu disebabkan karena tidak bisa menolak dan membantah apa yang diinginkan oleh ibunya. Hal itu mengakibatkan timbul konflik internal dalam jiwa tokoh Aku. Selain itu, bagi Aku kebahagiaan ibunya lebih penting dari pada kebahagiaan dirinya setelah ayahnya tidak ada lagi.
Bahagia adalah keadaan atau suasana hati yang tentram dan damai, suasana hati yang bebas dari rasa susah, berbahagia, beruntung (KBBI, 2006: 74). Aku merasa bahagia karena tidak bertemu dengan Raihana setiap saat dan tidak harus berpura-pura. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Setelah Raihana tinggal di tempat ibunya, aku merasa sedikit lega. Aku tidak lagi bertemu setiap saat dengan orang yang ketika melihat dia aku merasa tidak nyaman (Hlm. 24).
Kutipan di atas menjelaskan tokoh Aku suasana hatinya tentram dan damai. Perasaan itu muncul ketika Raihana memutuskan untuk tinggal di rumah ibunya untuk sementara waktu. Hal tersebut menimbulkan konflik internal di dalam hati Aku. Perasaan itu muncul karena Aku tidak akan bertemu lagi dengan orang yang membuatnya merasa tidak nyaman jika Aku melihatnya, orang tersebut adalah Raihana.
Rindu adalah sangat ingin berjumpa, sangat ingin mengulangi pengalaman, merasa sangat ingin pulang ke kampung halaman, kangen (KBBI, 2006: 581). Rasa rindu kepada Raihana
12
setelah mendengar cerita Pak Qalyubi. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Mendengar cerita Pak Qalyubi saya terisak-isak. Perjalanan hidup Pak Qalyubi menyadarkan diriku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang di mata. Sudah dua bulan aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan padanya menyelinap dalam hati (Hlm. 38-39).
Kutipan di atas menjelaskan tokoh Aku sangat ingin berjumpa dengan Raihana. Rasa itu muncul setelah Aku mendengar kisah perjalanan hidup Pak Qalyubi yang pernah beristrikan orang Mesir tetapi tidak bahagia. hal itu menimbulkan konflik internal di dalam hati Aku. Keadaan itu kemudian membuat Aku ingin sekali bertemu dengan Raihana karena tiba-tiba ada rasa rindu yang menyelinap di dalam hati Aku.
Pasrah adalah menyerahkan diri sepenuhnya (KBBI, 2006:513). Aku pasrah dengan keputusan ibunya karena tidak ingin melihat ibunya kecewa. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Dalam pergulatan jiwa yang berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Akau tak mau ibu kecewa (Hlm. 2).
Kutipan di atas menjelaskan bahwa tokoh Aku menyerahkan diri sepenuhnya kepada ibunya dalam menentukan calon pasangan hidup. Walaupun sebenarnya Aku harus berusaha untuk melawan keinginannya sendiri yang kemudian menimbulkan konflik internal dalam jiwa Aku. Selain itu Aku tidak ingin melihat ibunya kecewa karena keinginannya tidak terpenuhi.
Muak adalah merasa hendak muntah karena jijik, merasa hendak muntah karena jemu (sering kali makan dsb), merasa bosan mendengar atau melihat sesuatu (KBBI, 2006:469). Aku muak hidup dengan Raihana. Hal ini dapat dilihat pada data di bawah ini.
Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan. Aku tak tahu dasar munculnya perasaan ini. Ia muncul begitu saja (Hlm.6).
Kutipan di atas menjelaskan tokoh Aku merasa bosan melihat Raihana setiap hari. Hal itu menimbulkan konflik internal dalam hati Aku. Selain itu, Aku tidak tahu alasan membenci Raihana, rasa bosan itu mencul begitu saja walaupun Raihana sudah begitu baik kepada Aku.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penokohan yang ditemukan di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman
13
El Shirazy yaitu, (1) Aku bersikap pasrah, patuh, menyesal, pendiam, acuh tak acuh, dan agak sinis, (2) Ibu bersikap tegas dan pemilih, selain itu juga berwatak tidak ingkar janji, (3) Raihana bersikap sabar soleha dan pemaaf, (4) Pak Qalyubi bersikap menyesal dan sedih.
2. Plot yang terdapat di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy yaitu (1) tahap pemunculan konflik ketika Aku dipaksa menikah dengan gadis pilihan ibunya, (2) tahap peningkatan konflik memutuskan untuk tinggal berdua dengan Raihana, (3) tahap klimaks pada saat Raihana hamil tetapi Aku belum bisa mencintai Raihana, (4) tahap penyelesaian ketika Aku sudah bisa mencintai Raihanadan pesona Cleopatra memudar dan Raihana meninggal.
3. Latar yang terdapat di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy yaitu, (1) latar tempat, yaitu (a) Malang, (b) Puncak, dan (c) pinggir desa, (2) latar waktu, yaitu (a) ketika Aku dijodohkan dengan gadis pilihan ibunya, (b) ketika Aku menikah dengan gadis pilihan ibunya, (c) ketika istri (Raihana)
Aku hamil, dan (d) ketika istri (Raihana) Aku hamil, (3) latar sosial, yaitu (a) cara berpikir seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya (b) cara bersikap suami dalam menghadapi istrinya.
4. Konflik yang terjadi di dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy yaitu, (1) konflik eksternal yaitu Aku berpura-pura mesra kepada istrinya dan Aku memanggil iatrinya dengan panggilan Mbak, (2) konflik internal tokoh Aku yaitu sedih, kecewa, bahagia, rindu, pasrah, dan muak.
Daftar Pustaka
Afifudin, Ahmad Beni Saebani. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2006. Surabaya: Khasiko.
Moleong, Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Nugroho, Andhika.2010. Analisis gaya bahasa dalam novel “Pudarnya pesona cleopatra” karya Habiburrahman El Shirazy. Skripsi. Tegal: Universitas Panca Sakti.
Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
14
Shirazy, Habiburahman El. 2005. Pudarnya Pesona Cleopatra. Jakarta: Republika.
Shyahbudin, Dindin. 2012 “Analisis Unsur-unsur Intrinsik Novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburahman El Shirazy”. Penelitian: SMP3 Malambong. (htt://smp3malangbong.wordperss.com).
(http://id. Wikipedia.org/wiki/Bogor Jawa Barat_Puncak, diakses tanggal 20 febuari 2013.
Wikipedia. 2013. Malang_Indonesia. http://id. Wikipedia.org/wiki.
(http://id. Wikipedia.org/wiki/Kamus Bahasa Indonesia_online, diakses tanggal 20 febuari 2013.
Downloads
Published
2013-09-13
Issue
Section
Articles