ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH BOKU DALAM NOVEL TANIN NO KAO KARYA ABE KOBO

Authors

  • Helni Putri
  • Tienn Immerry
  • Femmy Dahlan

Abstract

Abstract
In the thesis, the writer analyses the psychology of the character, boku, in Tanin no
Kao (The Face of Another) written by Abe Kobo. There are three chapters in a diary written
by boku. They are kuroi nooto (black note), shiroi nooto (white note), and haiiro nooto (gray
note) which are related to boku’s psychology. The writer is interested to search boku’s
psychology because in Tanin no Kao there is defence mechanism as a result of his id, ego,
superego. The writer uses psychoanalysis theory by Sigmund Freud. Defence mechanism is
divided into repression, sublimation, projection, displacement, rasionalization, reaction
formation, primitivation regretion, aggression and apathy, and fantasy and stereotype. The
method used in this research is descriptive method. The result of the analysis is boku has eight
of the nine defence mechanism, aggression and apathy.
Keyword: psyicoanalisis, id, ego, superego, defence mechanism
Pendahuluan
Novel yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah novel Tanin no Kao
(The Face of Another). Penulis memilih
novel Tanin no Kao sebagai objek penelitian
karena di dalam novel Tanin no Kao
mengandung unsur-unsur psikologi yang
dialami tokoh boku dalam menjalani
hidupnya setelah kecelakaan yang
dialaminya, yaitu wajahnya menjadi buruk
rupa akibat ledakan oksigen. Di dalam novel
ini terdapat tiga judul catatan harian yang
ditulis oleh boku. Tiga judul catatan harian
tersebut adalah Kuroi Nooto (buku catatan
hitam), Shiroi Nooto (buku catatan putih),
dan Haiiro Nooto (buku catatan abu-abu).
Dalam setiap catatan harian menggambarkan
curahan hati boku yang memperlihatkan
adanya struktur kepribadian, yaitu id, ego,
dan superego. Struktur kepribadian saling
bertentangan sehingga muncullah mekanisme
pertahanan ego. Tokoh boku menunjukkan
adanya beragam mekanisme pertahanan ego
akibat peristiwa yang dialami boku dalam
kehidupannya. Mekanisme pertahanan ego
tokoh boku diantaranya represi dan reaksi
formasi, sublimasi, proyeksi, pengalihan,
rasionalisasi, regresi primitivation, dan
fantasi dan stereotype.
2
Penulis merumuskan dan membatasi
masalah dalam novel Tanin no Kao sebagai
berikut. Pertama, bagaimana struktur
kepribadian tokoh boku dalam novel Tanin
no Kao. Kedua, bagaimana mekanisme
pertahanan ego tokoh boku dalam novel
Tanin no Kao. Penulis menganalisis struktur
kepribadian melalui analisis awal tentang id,
ego, dan superego. Analisis selanjutnya
tentang mekanisme pertahanan ego tokoh
boku dalam novel Tanin no Kao karya Abe
Kobo.
Penulis menemukan beberapa
komentar dari sampul buku terjemahan
Indonesia novel Tanin no Kao. Komentar
tersebut antara lain sebagai berikut.
“Buku ini memikat. Abe Kobo
salah satu penulis yang konsep
intelektualnya punya imbas
emosional dan bisa
menggerakkan kekuatan tekanan
orang gila pada konsep
intelektual” (Newsweek).
“Penjelajahan di tebing curam
penderitaan. Metafora wajah
dan kekaburan individu yang
brilian; upaya Abe yang tiada
kenal lelah atas setiap maknanya
sangat kuat” (The Saturday
Review).
“Direkomendasikan, kadangkadang
malah bisa melampaui
pemahaman yang utuh”
(Amazon.comreview).
Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam
penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong, 2002:3) menyatakan
penelitian kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau prilaku yang diamati.
Ditambahkan oleh Moleong, (2010:2),
penelitian menitikberatkan pada segi ilmiah
dan berdasarkan karakter yang terdapat di
dalam data. Penelitian kualitatif diartikan
sebagai penelitian yang tidak mengadakan
perhitungan atau dengan angka-angka, tetapi
berdasarkan pada data yang ada.
Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif
merupakan istilah umum yang mencakup
berbagai teknik deskriptif. Di antaranya
penelitian yang menuturkan, menganalisis,
dan mengklasifikasikan data yang diperoleh.
Dalam pelaksanaannya metode deskriptif
tidak terbatas hanya sampai pada
mengumpulkan dan penyusunan data, tetapi
meliputi analisis dan interprestasi tentang
data itu (Surakhmad, 1982:139).
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah teknik library research
(teknik kepustakaan). Semi (1993:8)
menyatakan teknik kepustakaan merupakan
penelitian yang dilakukan di kamar kerja
peneliti atau di ruang perpustakaan, peneliti
memperoleh data dan informasi tentang
objek telitiannya lewat buku-buku atau
audiovisual lainnya. Menurut Zed (2004:3),
teknik kepustakaan merupakan serangkaian
kegiatan yang berkenan dengan metode
3
pengumpulan data pustaka, membaca,
mencatat serta mengolah bahan penelitian.
Penelitian ini menggunakan dua
sumber data, yaitu sumber data primer
diambil dari novel Tanin no Kao karya Abe
Kobo terbit pada tahun 1964 dengan jumlah
halaman 290 halaman dengan penerbit
Shinchosa. Sedangkan data sekunder
(penunjang) adalah berupa data-data
penunjang yang membantu penulis dalam
menganalisa novel ini, serta berbagai
referensi maupun data yang diambil dari
internet.
Untuk menganalisis data, ada
beberapa langkah teknik analisis data dengan
uraian sebagai berikut. Pertama, membaca
dan memahami novel Tanin no Kao karya
Kobo Abe, tujuannya adalah untuk
memperoleh pemahaman yang jelas tentang
isi novel yang diteliti. Kedua, melakukan
studi kepustakaan yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Ketiga, mengelompokkan
data tentang struktur kepribadian dan
mekanisme pertahanan ego tokoh boku.
Keempat, menganalisis data yang telah
dikelompokkan sesuai teori yang digunakan.
Kelima, menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Penulis menganalisis psikologi tokoh
boku, diawali dari struktur kepribadian tokoh
boku kemudian dilanjutkan dengan
mekanisme pertahanan ego.
1. Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian ada tiga, yaitu id, ego,
superego. Struktur kepribadian dilihat dari
tiga catatan harian boku yaitu Kuroi Nooto,
Shiroi Nooto, dan Haiiro Nooto.
a) Id
Dari tiga buku catatan harian yang ditulis
boku tersebut, id tidak terdapat dalam Shiroi
Nooto. Semuanya sesuai dengan prinsip kerja
id yang berhubungan dengan prinsip
kesenangan, yakni mencari kenikmatan dan
menghindari ketidaknyamanan.
Dalam Kuroi Nooto terdapat dua buah id,
yaitu kebutuhan dasar dan alam bawah sadar.
Kebutuhan dasar berupa ketidaknyamanan
dengan wajahnya yang buruk. Alam bawah
sadar berupa khayalan boku yang ingin
merobek wajah istrinya.
Dalam Haiiro Nooto terdapat dua buah id,
yaitu kebutuhan dasar dan alam bawah sadar.
Kebutuhan dasar berupa kebutuhan seks boku.
Alam bawah sadar berupa lamunan boku
yang ingin menyobek wajah istrinya lebih
dari sekali, menodongkan pistol pada wajah
istrinya, dan ingin menekan moncong pistol
pada bokong seorang wanita.
b) Ego
Dalam Kuroi Nooto dijelaskan ego boku
sebagai penalaran, pengambilan keputusan
dan penyelesaian masalah. Penalaran boku
bermasalah dengan wajahnya yang buruk
akibat ledakan oksigen sehingga ia
memutuskan membuat sebuah topeng yang
mirip dengan wajah manusia. Penyelesaian
4
masalah yang dilakukan adalah boku
membeli penemuan dokter K yang berupa
jari palsu. Selanjutnya penyelesaian masalah
yang dilakukan boku adalah membeli sampel
kulit dari seorang laki-laki untuk
menyelesaikan topeng.
Dalam Shiroi Nooto dijelaskan ego boku
sebagai penalaran, pengambilan keputusan
dan penyelesaian masalah. Penalaran boku
untuk menguji keberhasilannya yang telah
memakai topeng sehingga boku mengambil
keputusan menyewa sebuah kamar tambahan
di apartemen yang sama. Penyelesaian
masalah yang dilakukan, boku berhasil
mendapatkan kamar tambahan tersebut.
Dalam Haiiro Nooto dijelaskan ego boku
sebagai penalaran, pengambilan keputusan
dan penyelesaian masalah. Penalaran boku
setelah mengenakan topeng dan memiliki
identitas baru boku mengambil keputusan
mendekati istrinya sebagai sosok lain.
Penyelesaian masalah yang dilakukan boku
bisa berkencan dengan istrinya tanpa
diketahui identitasnya.
c) Superego
Dari tiga catatan harian yang ditulis boku
tersebut, superego tidak terdapat dalam
Haiiro Nooto. Dalam Kuroi Nooto terdapat
superego boku. Superego sama halnya
dengan hati nurani yang telah mengenali nilai
baik dan nilai buruk. Nilai buruk yang
dialakukan boku, yaitu merobek sebuah buku
dari seorang gadis karena merasa terhina
dengan buku yang dibawa gadis itu. Nilai
baiknya, boku menyadari bahwa
perbuatannya itu tidak pantas ia lakukan.
Buku yang dibawa gadis itu tidak ada
kaitannya dengan wajah boku.
Dalam Shiroi Nooto nilai buruk yang
dialakukan boku, yaitu berbicara kasar pada
istrinya karena hubungan dengan istrinya
yang tidak lagi harmonis. Nilai baiknya boku
menyadari perkataan yang ia lontarkan pada
istrinya tidak pantas karena sejak wajahnya
buruk boku telah mengabaikan istrinya.
2. Mekanisme Pertahanan Ego
Psikologi tokoh boku yang penulis
analisis selanjutnya yaitu mekanisme
pertahanan ego. Mekanisme pertahanan ego
muncul karena struktur kepribadian, yaitu id,
ego, superego yang saling bertentangan.
Mekanisme pertahanan ego yang dianalisis
yang sesuai dengan data dalam novel ada
delapan, yaitu represi dan reaksi formasi,
sublimasi, proyeksi, pengalihan, rasionalisasi,
regresi primitivation, dan, fantasi dan
stereotype.
a) Represi dan Reaksi Formasi
Ture Represi ialah mendorong keluar impulsimpuls
id yang tidak diterima, dari alam
sadar dan kembali ke alam bawah sadar.
Dorongan dari id boku untuk memenuhi
kebutuhan seks dengan memanfaatkan
kondisi di trem. Laju gerakan trem yang
semakin meningkat dengan posisi boku dan
seorang wanita menyebabkan terpenuhinya
kebutuhan seks boku. Boku secara sadar
tidak dapat memenuhi kebutuhan seksnya
5
kemudian melalui alam bawah sadar atau
berkhayal menekan moncong pistol pada
bokong wanita di atas trem. Reaksi formasi,
mampu mencegah seseorang individu
berprilaku yang menghasilkan kecemasan
dan kerap kali dapat mencegahnya bersikap
anti sosial. Reaksi formasi yang ditunjukkan
tokoh boku, yaitu boku yang tidak
mengalami kecemasan ketika memanfaatkan
kondisi di term.
b) Sublimasi
Sublimasi terjadi bila tindakan-tindakan
yang bermanfaat secara sosial menggantikan
perasaan tidak nyaman. Sublimasi
sesungguhnya suatu bentuk pengalihan.
Ketidaknyamanan boku dengan wajahnya
yang buruk akhirnya ia melakukan tindakan
pengalihan dengan cara membuat topeng.
Tindakan boku yang bermanfaat secara sosial,
yaitu boku sudah berani membeli rokok,
makan di tempat umum, dan berteman
dengan putri pengawas apartemen.
c) Proyeksi
Proyeksi merupakan mekanisme yang
tidak disadari yang melindungi kita dari
pengakuan terhadap kondisi situasi yang
tidak diinginkan atau tidak dapat kita terima
dengan melimpahkannya dengan alasan lain.
Pertama, boku tidak suka pada gambar yang
ada di buku yang dibawa oleh seorang gadis.
Tindakan yang dilakukan boku, yaitu
merobek buku gadis tersebut karena merasa
wajahnya mirip dengan gambar yang ada di
buku. Alasan boku melakukan perbuatan
merobek buku itu karena ia merasa terhina
sehingga wajar ia merobek buku tersebut.
Kedua, boku tidak menerima hubungan
dengan istrinya yang bersifat membisu.
Tindakan yang dilakukan boku, yaitu
berbicara kasar pada istrinya. Alasan boku
melakukan tindakan tersebut karena istrinya
mengabaikan boku sehingga istrinya tersebut
layak menerimanya.
d) Pengalihan
Pengalihan adalah pengalihan perasaan
tidak senang terhadap suatu objek ke objek
lainnya yang lebih memungkinkan.
Pengalihan perasaan tidak senang boku
terhadap suatu objek yang lebih
memungkinkan, yaitu sebuah buku. Boku
tidak senang melihat gambar yang ada
dibuku yang dibawa oleh seorang gadis.
Buku itu menggambarkan wajah boku yang
terpantul melalui mata gadis itu. Objek yang
dijadikan sasaran pengalihan yang lebih
aman dengan merobek buku yang ada pada
gadis tersebut.
e) Rasionalisasi
Rasionalisasi memiliki dua tujuan:
pertama, untuk mengurangi kekecewaan
ketika gagal mencapai suatu tujuan; dan
kedua, memberikan motif yang dapat
diterima atas perilaku. Perilaku boku setelah
topeng selesai dibuat adalah mendekati
istrinya sebagai sosok lain. Motif boku agar
6
dapat berkencan dengan istrinya tanpa
diketahui identitasnya.
f) Regresi primitivation
Regresi primitivation, yaitu ketika
seseorang dewasa bersikap sebagai orang
yang tidak berbudaya dan kehilangan kontrol
sehingga tidak sungkan-sungkan berkelahi.
Perbuatan yang tidak berbudaya dan
kehilangan kontrol yang ditunjukkan oleh
boku yaitu boku berkelahi dengan pria
bertato ketika berada di pemandian umum.
g) Fantasi dan Stereotype
Ketika menghadapi masalah yang
demikian bertumpuk, kadangkala kita
mencari „solusi‟ dengan masuk ke dunia
khayal, solusi yang berdasarkan fantasi
ketimbang realitas. Stereotype adalah
konsekuensi lain dari frustrasi, yaitu perilaku
stereotype-memperlihatkan perilaku
pengulangan terus menerus. Individu selalu
mengulangi perbuatan yang tidak bermanfaat
dan tampaknya aneh.
Boku berkhayal ingin membuat wajah
istrinya menjadi buruk. Solusinya dalam
khayalan, boku merobek wajah istrinya dan
menodongkan pistol ke wajah istrinya.
Stereotype yang diperlihatkan boku, yaitu
pengulangan terus menerus berupa khayalankhayalan
tersebut. Perilaku ini tidak
bermanfaat dan tampaknya aneh.
Kesimpulan
Struktur kepribadian mempunyai
keterkaitan dengan mekanisme pertahanan
ego. Struktur kepribadian terbagi atas id, ego,
dan superego. Struktur kepribadian saling
bertentangan sehingga muncullah mekanisme
pertahanan ego. Meknisme pertahanan ego
dalam novel Tanin no Kao, yaitu represi dan
reaksi formasi, sublimasi, proyeksi,
pengalihan, rasionalisasi, regresi
primitivation dan fantasi dan stereotype. Dari
sembilan mekanisme pertahanan ego yang
tidak ada data dalam novel adalah agresi dan
apatis.
Ucapan Terima Kasih
1. Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S., sebagai
Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Bung Hatta.
2. Ibu Dr. Diana Kartika, sebagai Ketua
Jurusan Sastra Asia Timur.
3. Ibu Tienn Immerry, S.S., M. Hum.,
sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk
menulis di tengah-tengah kesibukan
yang padat.
4. Ibu Femmy Dahlan, S.S., M. Hum.,
sebagai pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Aimifrina, M. Hum., sebagai
penguji skripsi penulis yang telah
banyak memberikan masukan, serta
7
kiritik dan saran, sehingga penulis dapat
memperbaiki kekurangan dari skripsi ini.
6. Ibu Nur Sumie Ali, S. Pd., sebagai
penguji dan juga telah meluangkan
waktu untuk penulis memperbaiki
ronbun yang masih jauh dari sempurna.
7. Ibu Dra. Dewi Kania Izmayanti, M.
Hum., selaku dosen pembimbing
akademik yang selalu memberikan
banyak pikiran, dan masukan dari awal
sampai selesai kuliah.
8. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Bung Hatta.
9. Seluruh karyawan Tata Usaha Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta.
10. Teristimewa kepada orang tua, dan adikadik
tercinta yang selalu memberikan
dukungan moril maupun materil dan
selalu mendoakan yang terbaik kepada
penulis.
11. Rekan-rekan mahasiswa Saje 08 yang
telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan namanya satu per satu,
terima kasih atas masukan dan
kebersamaannya.
Daftar Pustaka
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode
Penelitian Psikologi Sastra.
Yogyakarta: Media Presindo.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologi
Sastra:Karya Sastra, Metode, Teori,
dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Semi, M Atar. 1984. Anatomi Sastra.
Padang: Angkasa Raya.
________________1993. Metode Penelitian
Sastra. Bandung: Angkasa Raya
Surakhmad, 1982. Pengantar Penelitian
Ilmiah. Bandung: Transito.
Zed, Mustika. 2004. Metodologi Penelitian
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Data Unduh
Tentang Pengarang
[http://www.ibiblio.org/abekobo/chronology.
html.(29/11/12)]
Tentang Warna
[http://www.tentangjepang.html.(1/7/13)]

Author Biography

Helni Putri

Jurusan Sastra Asia Timur

Downloads

Published

2013-10-16