BENTUK DAN MAKNA MAJAS HIPERBOLA DALAM LIRIK LAGU PADA MINI ALBUM MAKEINU NI ANKOURU WA IRANAI KARYA YORUSHIKA

Authors

  • Dwi Nur Prihandika Chaniago Universitas Bung Hatta
  • Syahrial Universitas Bung Hatta

Keywords:

majas hiperbola, makna, pergeseran

Abstract

Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggambarkan atau menceritakan suatu peristiwa dengan cara membesarkannya. Majas ini berusaha untuk memperlihatkan peristiwa tersebut dengan lebih dramatis, menarik, indah, dan sejenisnya. Jenis makna pada penelitian ini menggunakan makna pergeseran yakni gejala perluasan, penyempitan, pengonotasian, penyinestesiaan, dan pengasosiasian sebuah makna kata yang masih hidup dalam satu medan makna. Penelitian ini membahas mengenai majas hiperbola dan makna pergeseran yang terdapat pada lirik lagu yang dinyanyikan oleh Yorushika dari mini album Makeinu ni Ankouru wa Iranai menggunakan teori Claridge dan Parera. Teori Claridge adalah majas hiperbola yang terbagi dalam 7 bentuk, sedangkan teori Parera adalah makna pergeseran. Penelitian ini terdapat 7 bentuk majas hiperbola yakni (1) Single-word Hyperbole (hiperbola satu kata). (2) Phrasal Hyperbole (hiperbola frasa). (3) Clausal Hyperbole (hiperbola klausa). (4) Numerical Hyperbole (hiperbola angka). (5) The Role of The Superlative (peranan superlatif). (6) Comparison (perbandingan). (7) Repetition (repetisi). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk mendeskripsikan atau menjabarkan majas hiperbola dan maknanya pada lirik lagu Yorushika, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak catat dan untuk menganalisis data penulis menggunakan metode agih (BUL). Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Single-word Hyperbole (hiperbola satu kata) lebih banyak ditemukan pada kelas kata kerja dan makna pergeseran yang paling banyak ditemukan adalah makna konotasi

References

D. Kartika, “Perbandingan Gramatikal Kata Benda Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang,” 2017.

S. Syahrial, “Personal Pronoun in Japanese Based on Gender (Structure and Semantic Study),” Jurnal Kata: Penelitian Tentang Ilmu Bahasa Dan Sastra, vol. 3, no. 1, pp. 93–105, 2019.

M. Sufanti, “Penyisipan Teks Sastra dalam Pembelajaran Teks Nonsastra sebagai Upaya Peningkatan Gairah Bersastra,” Prosiding Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI), vol. 36, pp. 577–583, 2014.

C. Claridge, Hyperbole in English: A Corpus-based Study of Exaggeration. Cambridge: Cambridge University Press, 2010. doi: DOI: 10.1017/CBO9780511779480.

J. D. Parera, Teori semantik. Erlangga, 2004.

Sudaryanto, Metode dan aneka teknik analisis bahasa : pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguistis / Sudaryanto. 2015.

Downloads

Published

2024-03-22