ANALISA ULANG PENGENDALIAN BANJIR BATANG LURUIH DAN BATANG MARANSI KOTA PADANG
Abstract
Banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam saluran dan terhambatnya aliran air didalam saluran atau meluapnya aliran air pada palung Sungai sehingga air melimpah dari kiri kanan tanggul. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kapasitas tampung saluran. salah satu wilayah yang sering dilanda Banjir adalah kawasan Aie Pacah dan Maransi. dengan menggunakan metode Gumbel, Hasper dan Weduwen di dapat curah hujan rencana, Curah hujan di dapat dari pencatatan 2 (dua) stasiun yaitu stasiun gunung Sariak dan BMG Tabing tahun 2009 sampai 2014, dan dengan menggunakan metode Aljabar Rata Rata maka di dapat curah hujan rata rata, pada perhitungan debit banjirnya menggunakan Metode Hasper dan Metode Rasional dengan periode ulang 25 tahun, sesuai hasil perhitungan didapat debit banjir pada Batang Luruih sebesar 195,55 m3/detik dan Batang Maransi sebesar 164,06 m3/detik dengan rencana dimensi penampang bentuk Trapesium dan perkuatan tebingnya menggunakan Batu Kali dengan lebar Batang Maransi 14 meter dan tinggi 2,9 meter dan Batang Luruih 18 meter dan tinggi 4,8 meter.
Kata kunci: sungai,banir,pengendalian banjir,penampang,perkuatan tebing.
References
Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Andi, Yogyakarta
Kamamiana, 2011 . Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air, Graha Iimu. Yogyakarta
Soemarto. 1999. Hidrologi Teknik, Erlangga. Jakarta.
Sosrodarsono. 1983. Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita. Jakarta
Bambang Triatmodjo. 2008. Hidrologi Terapan, Beta Offset. Yogyakarta
Van Te Chow, Ph.D 1992. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga. Jakarta
Paulus Joseph, L.H. 1996. Hidrologi Untuk insinyur Edisi k3. Erlangga. Jakarta