PERBANDINGAN STRUKTUR GEDUNG PADA TANAH LUNAK, SEDANG, KERAS DENGAN BEBAN GEMPA SNI-1726-2002 DAN SNI-1726-2012

Authors

  • Ronny Mardiansyah
  • Hendri Warman
  • Robby Permata

Abstract

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia dan Pasifik. Hal ini menyebabkan sebagian wilayah Indonesia sangat rentan terhadap
bencana gempa bumi. Pada bangunan struktur gedung harus direncanakan sedemikian rupa supaya
bangunan bisa menahan beban gempa yang terjadi. Tugas akhir ini bertujuan, merencanakan
bangunan 5 lantai dari beton bertulang yang difungsikan sebagai gedung perkantoran diwilayah
Kota Padang, dengan total ketingian gedung 18,5 m, berpedoman pada SNI 2847-2013, SNI 1726-
2002 dan SNI 1726-2012. Analisis struktur dengan pemodelan gedung 3D dengan Metode Analisa
SRPMK, dengan penentuan gaya gempa mengunakan Metode Analisa Statik Ekivalen. Berdasarkan
perbandingan SNI 1726-2002 dengan SNI 1726-2012 terjadi peningkatan nilai koefesien (c) respon
spektum pada setiap jenis pemodelan tanah, sehinga momen lentur pada balok arah-Y dan arah-X
juga ikut mengalami peningkatan jumlah penulangan yang digunakan, sama halnya pada bagian
pondasi juga terjadi peningkatan jumlah pengunaan tiang pancang dalam satu pile cap untuk setiap
jenis pemodelan tanah. Sehingga itulah yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan selisih harga
bangunan jika diberi beban gempa SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 untuk tanah lunak
mengalami peningkatan harga sebesar 18 %, tanah sedang mengalami peningkatan harga sebesar
17 %, dan tanah keras mengalami peningkatan harga sebesar 16 %.
Kata kunci : struktur gedung, gempa, tiang pancang

References

Agus dan Safri wardi, 2013. Rekayasa Gempa

Perencanaan Struktur Gedung

Berdasarkan Peraturan Gempa Indonesia

Terbaru (SNI-03-1726-2012). ANDI.

Yogyakarta.

Delfebriyadi, 2011. Pembuatan Peta Spectral

Percepatan Gempa Dengan Metoda

Probabilitas. FERILA. Padang.

Junimal silalahi, 2014. Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung Analisis dan

Perencanaan Berdasarkan SNI-

:2013. UNP Press. Padang.

Dwinritya dan M firman. Perbandingan

Implementasi SNI 1726:2012 dan SNI 03-

-2002 Pada Struktur Bangunan

Gedung. Politeknik Negri Bandung.

Agus M.sc, 2013. Penggunaan RSNI 03-1726-

X Dalam Perancangan Struktur

Gedung Tahan Gempa Di Kota Padang

Dan Perbandingannnya Dengan SNI 03-

-2002. Jurnal Vol.14 No.1. Februari.

Geraldie lukman wijaya, 2011. Studi

Perbandingan Gaya Gempa Pada

Bangunan Tingkat Rendah DiJakarta

Berdasarkan SNI-03-1726-1989, SNI-03-

-2002, SNI-03-1726-2011. Tugas

Akhir.

Disinta nur L , Ari wibowo, dan Devi nuralinah,

Studi Kopetensi Perencanaan Gedung

Tahan Gempa Mengunakan SNI-03-1726-

Dan SNI-03-1726-2012. Universitas

Brahwijaya.

SNI-1726-2002, 2002. Standar Perencanaan

Ketahanan Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung. Departemen

kimpraswil PU, Bandung.

SNI-1726-2012, 2012. Standar Perencanaan

Ketahanan Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung dan Non Gedung.

Badan standardisasi nasional, Jakarta.

SNI-2847-2013, 2013. Persyaratan Beton

Struktural Untuk Bangunan Gedung.

Badan standardisasi nasional, Jakarta.

Bambang budiono dan lucky supriatna, 2011. Studi

Komparasi Desain Bangunan Tahan

Gempa Dengan Mengunakan SNI 03-

-2002 Dan SNI 03-1726-201X. ITB

Bandung, Bandung.

Iswandi imran dan Fajar hendrik, 2009.

Perencanaan Struktur Gedung Beton

Bertulang Tahan Gempa Berdasarkan SNI

-2847-2002. ITB Bandung, Bandung.

Anugrah pamungkas dan Erny Harianti, 2013.

Desain Pondasi Tahan Gempa Sesuai SNI-

-1762-2002 Dan SNI-03-2847-2002.

ANDI, Yogyakarta.

Hary christady hardiyatmo, 2014. Analisa Dan

Perencanaan Fondasi 1. Gajah mada

university press, Yogyakarta.

Hary christady hardiyatmo, 2015. Analisa Dan

Perencanaan Fondasi 2. Gajah mada

university press, Yogyakarta.

Dinas pekerjaan umum, 2016. Daftar Harga

Satuan Pekerjaan Bidang Ke PU-An

Tahun Anggaran 2016. Pemerintah Kota

Pandang.

Downloads

Published

2017-07-12