PERENCANAAN CHECKDAM BATANG TIMBALUN KOTA PADANG

Abstract

Checkdam merupakan bangunan air yang dibangun melintang badan sungai dimana bangunan ini dimanfaatkan sebagai pengendali sedimen yang terjadi pada alur sungai, dikarenakan adanya aliran dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar sehingga aliran tersebut dapat menyebabkan pengikisan atau erosi mengakibatkan terjadinya aliran debris. Dari analisa hidrologi pada batang Timbalun ditinjau data curah hujan selama sepuluh tahun, yaitu dari tahun 2006 sampai pada tahun 2015, dan didapatkan curah hujan rencana (R100th) 185,930 mm, yang dianalisa dengan menggunakan metode Hasper dan Gumbel, sedangkan untuk menghitung debit banjir rencana menggunakan metode Hasper dan Der weduwen diperoleh (Q100th) 348,362 m3/dt. Untuk sekali banjir periode ulang 100 tahun dibutuhkan 1 buah checkdam dengan tinggi 6 m. Bangunan checkdam direncanakan tipe tertutup dengan lubang drainase sebanyak 7 buah dengan ukuran 1m x 1m, kemiringan checkdam bagian hulu 0,5, tinggi subdam 2 m, panjang apron 34,398 m, dan tebal lantai apron 1,18 m.Stabilitas pada konstruksi checkdam diperhitungkan terhadap beberapa faktor, yaitu faktor guling, geser, tegangan tarik, dan tegangan tanah. Dimana nilai keamanan untuk guling dan geser 1,2, untuk tegangan tarik 1,5 dan untuk tegangan tanah yang diizinkan yaitu 30 t/m2. Pada perhitungan stabilitas konstruksi checkdam bisa dikatakan aman karena telah memenuhi persyaratan keamanan dari masing – masing faktor keamanan