ALTERNATIF DAN RANCANGAN PENYEDIAAN RUANG PARKIR DI KAWASAN PERDAGANGAN PASAR SITEBA
Abstract
Pasar Siteba sendiri merupakan pasar yang dikelola oleh pemerintah akan tetapi kawasan pasar terjadi kemacetan dan kesembrawutan, ini dikarenakan pasar Siteba memiliki permasalahan pada penyediaan ruang parkirnya. Pasar tidak memiliki tempat yang memadai dan mencukupi untuk menampung kendaraan yang masuk. Pada kawasan perdagangan pasar siteba tidak tersedianya parkir offstreet atau parkir diluar badan jalan, inilah yang mengakibatkan kendaraan parkir di badan jalan,yang mengakibatkan para pengunjung yang mengunjungi pasar dan pertokoan pasar Siteba memarkirkan kendaraan ditepi jalan, hal inilah yang mengakibatkan kemacetan pada jam-jam sibuk di kawasan perdagangan pasar Siteba.
Untuk itu diberikan alternatif dan rancangan penyediaan kebutuhan parkir di kawasan perdagangan pasar Siteba sebagai solusi untuk mengatasi kelancaran lalu-lintas dan tidak terjadinya kesembrawutan akibat tidak tersedianya tempat parkir. Dengan menggunakan metode analisis karakteristik parkir, Dirjen Perhubungan Darat dan Level Of Service (LOS) Jalan untuk menentukan jumlah kebutuhan ruang parkir yang seharusnya disediakan di kawasan oleh kawasan perdagangan sehingga dapat disediakannya ruang parkir di luar badan jalan, serta metode deskriptif kuantitatif sebagai metode untuk mengetahui keadaan parkir.
Alternatif yang direncanakan dapat menampung kebutuhan akan ruang parkir baik untuk kawasan perdagangan pasar Siteba. Setelah diketahui kebutuhan dan ketersediaan lahan kemudian direncanakan manajemen parkir atau sistem parkir yang digunakan serta dibuatkan perspektif rancangan baik itu perspektif taman parkir dan perspektif pemanfaatan garis sempadan bangunan (GSB).
Kata kunci : Alternatif dan Rancangan Parkir, Kawasan Perdagangan, Kebutuhan
Parkir, Manajemen Perparkiran
References
Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Departemen Perhubungan, Jakarta.
Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998, Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, Jakarta.
Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada University Press. (Online). Tersedia : Http://E-Journal.Uajy.Ac.Id/3892/3/2ts13341.Pdf [14 Maret 2017]
Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta
Munawar, 2004, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit Beta Offset, Tahun 2004
Mayang Indah, 2013. “Pengaruh Keberadaaan Mall Wiltop Trade Center (WTC) Batanghari Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Kota Jambi”. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Pedoman Kontruksi Dan Bangunan, Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan Di Kawasan Perkotaan, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, 2004.
Pengertian Parkir. (Online). Tersedia : http://www.wikipedia.org [02 Agustus 2016].
Peraturan Daerah Kota Padang No.4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Kota Padang Tahun 2010 - 2030
Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2014, Rambu Lalu Lintas.
Sinulingga, Budi D, 1999, p: 99-101, Jenis Fasilitas Perdagangan Berdasarkan Fungsinya. (Online). Tersedia :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20344/4/Chapter%20II.pdf [02 Agustus 2016]
Taju, 1996, Karakteristik Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit di Bandung, Institut Teknologi Bandung, Bandung. (Online). Tersedia : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/pilar/article/download/4727/4281 [02 Februari 2017]
Undang – undang lalu lintas No. 14 Tahun 1992, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Warpani, P. Suwardjoko, 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung : Penerbit ITB. (Online). Tersedia : www.worldcat.org/title/pengelolaan-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan/oclc/604193949 [02 Februari 2017]