PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) RUAS JALAN BYPASS PADANG (STA 18+000 – STA 26+500

Authors

  • Pitri Mega Sari
  • Bahrul Anif
  • Hendri Warman

Abstract

Ruas Jalan Padang ByPass merupakan jalan salah satu jalan nasional atau jalan ateri primer yang berada di Propinsi Sumatera Barat, yang menghubungkan antara Pelabuhan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minang Kabau.Oleh karena itu pembangunan prasarana transportasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dilakukan perencanaan ini adalah untuk menghasilkan suatu desain jalan yang baik, ekonomis, serta mampu memberikan pelayanan lalu lintas yang optimal. Untuk perhitungannya dibatasi dari Sta 18+000 – Sta 26+500 (perkerasan lentur).Metoda perencanaan perkerasan lentur mengacu pada peraturan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 sementara perencanaan geometrik mengacu kepada peraturan Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 (TPGJAK). Dari perhitungan Alinyemen Horizontal didapat satu bentuk tikungan yaitu Full Circle (FC), pada perhitungan Alinyemen Vertikal didapatkan lengkung 13 cembung dan 16 lengkung cekung. Dari hasil perhitungan tebal perkerasaan lentur dengan pengolahan data diperoleh pertumbuhan lalu lintas (5%), untuk perencanaan tebal perkerasan lentur didapat CBR rencana sebanyak 4 segmen, yaitu segmen pertama didapat nilai CBR sebesar 6,4%, segmen kedua, 8,1%, segmen ketiga, 6,56%, segmen keempat, 6,74%.
Kata kunci :AlinyemenHorizontal, Alinyemen Vertikal, Tebal Perkerasan lentur

References

Ruas Jalan Padang ByPass merupakan jalan salah satu jalan nasional atau jalan ateri primer yang berada di Propinsi Sumatera Barat, yang menghubungkan antara Pelabuhan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minang Kabau.Oleh karena itu pembangunan prasarana transportasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dilakukan perencanaan ini adalah untuk menghasilkan suatu desain jalan yang baik, ekonomis, serta mampu memberikan pelayanan lalu lintas yang optimal. Untuk perhitungannya dibatasi dari Sta 18+000 – Sta 26+500 (perkerasan lentur).Metoda perencanaan perkerasan lentur mengacu pada peraturan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013 sementara perencanaan geometrik mengacu kepada peraturan Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997 (TPGJAK). Dari perhitungan Alinyemen Horizontal didapat satu bentuk tikungan yaitu Full Circle (FC), pada perhitungan Alinyemen Vertikal didapatkan lengkung 13 cembung dan 16 lengkung cekung. Dari hasil perhitungan tebal perkerasaan lentur dengan pengolahan data diperoleh pertumbuhan lalu lintas (5%), untuk perencanaan tebal perkerasan lentur didapat CBR rencana sebanyak 4 segmen, yaitu segmen pertama didapat nilai CBR sebesar 6,4%, segmen kedua, 8,1%, segmen ketiga, 6,56%, segmen keempat, 6,74%.

Kata kunci :AlinyemenHorizontal, Alinyemen Vertikal, Tebal Perkerasan lentur

Downloads

Published

2017-07-12