PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR SENI DAN GALERI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR DI KAWASAN PANTAI PURUS
Abstract
Potensi pariwisata Sumatera Barat khususnya Kota Padang membuka wacana untuk mengolahpotensi wisata yang terlupakan dari satu sisi kota padang. Sepertinya halnya Yogya dan Bali yang memiliki pasar seni yang memberikan icon tersendiri bagi dunia pariwisata daerah tersebut. Secara arsitektural, arsitek ingin menggambarkan rencana penyelesaian masalah di kawasan danau Cimpago ini berupa disain Pasar Seni dan Galeri dengan pendekatan konsep Waterfront City yang mana semua aktifitas dari keterkaitan fungsi, accessibility yang baik, penataan parkir, penanganan PKL yang tidak menambah dari segi persampahan, penambahan area evakuasi, penanganan masalah abrasi pantai. Mengingat kawasan waterfront memiliki berbagai fungsi, maka massa bangunan yang fungsional adalah widely spread, yang mana sirkulasi memisahkan masing-masing fungsi dan orang lebih tertarik ke sirkulasi pejalan kaki untuk menikmati bangunan. Pasar seni indentik dengan jejeran barang-barang budaya, karena maksud dan tujuannya merupakan promosi maka bangunan tersebut mengutamakan efficient. Bentuk bangunan box tetapi setiap sisi box memiliki nilai jual. Dengan konsep architecture vernacular yang menonjolkan ciri khas Sumatera Barat yang mengutamakan freshness, ease, nature area dapat membuat bangunan menjadi nyaman.
Kata Kunci : perencanaan dan perancangan, pasar seni dan galeri, waterfront city, arsitektur Vernacular, pantai Purus, Padang
Downloads
Published
2013-04-02
Issue
Section
Articles