ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN BERDASARKAN TINGKAT KERAWANAN BANJIR (Kawasan Studi : DAS Batang Kuranji)

Authors

  • Rahmi Mardian
  • Lusi Utama
  • Tomi Eriawan

Abstract

Tujuan Studi dari penelitian ini adalah menghasilkan Arahan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Tingkat Kerawanan Banjir pada DAS Batang Kuranji. DAS Batang Kuranji merupakan salah satu DAS Batang Kuranji mengalir dari hulu bukit barisan dengan elevasi tertinggi + 1.605 mdpl pada puncak Bukit Tinjau Laut dan bermuara ke pantai padang dengan panjang sungai utama ± 32,40 km dan panjang total beserta seluruh anak sungainya sepanjang 274,75 Km. Kondisi fisik inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya bencana banjir di wilayah studi. Pemetaan daerah rawan bencana banjir dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) atau GIS. Parameter yang digunakan dalam menentukan Tingkat Kerawanan Banjir adalah : Curah Hujan, Kemiringan Lereng, Bentuk Lahan, Penggunaan Lahan, Kemiringan Sungai, Kerapatan Sungai, Jenis Tanah serta Ketinggian. Peta yang digunakan adalah peta yang terkait dengan 8 (delapan) parameter. Metode yang digunakan dalam analisa ini adalah dengan overlay peta parameter tersebut, setelah itu memberikan skor, bobot dan nilai pada masing-masing variabel dan kategori. Adapun Tingkatan Kerawanan Bencana Banjir dibedakan Atas 4 (Empat) Tingkatan yaitu; Tingkat Kerawanan Agak Tinggi luas 3.972,2 Ha, Tingkat Kerawanan Sedang luas 3.259,64 Ha, Tingkat Kerawanan Agak Rendah luas 13.354,64 Ha dan Tingkat Kerawanan Rendah 3.336 Ha. Hasil penelitian menunjukan bahwa arahan pemanfaatan lahan berdasarkan Tingkat Kerawanan Banjir yang dapat dikembangkan pola ruang kawasan adalah Kolam Retensi 1 dengan luas 98,63 Ha, Kolam Retensi 2 dengan luas 162,94 Ha, Kolam Retensi 3 dengan luas 9 Ha, Kawasan Pendidikan dengan luas 121,70 Ha, Hutan Lindung dengan luas 11.617,59 Ha, Hutan Konservasi dengan luas 813,22 Ha, Permukiman pada kawasan Sawah dengan luas 701,92 Ha

 

Kata Kunci :Daerah Aliran Sungai, Pemanfaatan Lahan, Bencana, Banjir

References

Kementrian Pekerjaan Umum, op, cit., h. IV-8/20-november-2016

UU No. 25 Tahun 2004,

UU No. 26 Tahun 2007,

UU No. 32 Tahun 2009,

UU No. 41 Tahun 1999.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2003. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir.Jakarta.

_________. 2007. Republik Indonesia, Undang–Undang No.24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

Kodoatie, R.J. 2013.Rekayasa dan Manjemen Banjir. Andi Yogyakarta. 503 hal.

Somantri, L. Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Mengidentifikasi Kerentanan dan Risiko Banjir. 2008. Gea 8, No.2. 1-6

Himawan dalam Eko, T. P. (2003),”Modul Manajemen Bencana Pengenalan Banjir Untuk Penanggulangan Bencana” (Online), (www.peduli- bencana.or.id, diakses 2 Desember 2012)

Raharjo, P.D.( 2009), “Pemetaan Potensi Rawan Banjir Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan Secara Umum Pulau Jawa”. (Online), (http://www.puguhdraharjo.wordpress.com, diakses 22 Desember 2012)

Paimin, at al. 2009.Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor.Balikpapan : Tropenbos InternationalIndonesia Programme

Rahayu S, at al. 2009.Monitoring air di daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre -Southeast Asia Regional Office

Soewarno. 1991. Hidrologi pengukuran dan pengolahan data aliran sungai (Hidrometri). Bandung : Nova

Paimin, et al. 2012.Sistem Perencanaan Pengolahan Daerah Aliran Sungai, Bogor,BPTKPDAS

Dibyosaputro, Suprapto. 1998. Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Dharma, Sila at al,2007. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap debit Banjir, berkala ilmiah Vol 13 No3-Juli 2007

Pedoman Banjir, RPT 1, PU

DR.Lutfi Muta’Ali S.SI MSP, Penataan Ruang Wilayah dan Kota, Yogyakarta, 84,2013

Referensi Jurnal :

Dwiardy Evander Huren Untulangi Abast1, Ingerid L. Moniaga,ST.,MT², & Ir. Pierre H. Gosal, MEDS3, 2014, Tingkat kerentanan terhadap bahaya banjir Di kelurahan ranotan, Universitas Sam ratulangi

Lusi Utama1, Afrizal Naumar1, Kajian Kerentanan Kawasan Berpotensi Banjir Bandang Dan Mitigasi Bencana Pada Daerah Aliran Sungai (Das) Batang Kuranji Kota Padang

Nugroho Hari, 2012, Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Sub Daerah Aliran Sungai Gunting Kabupaten Jombang

Sumber lainnya:

http://blog.act.id/3-penyebab-banjir-di-padang-sumatera-barat/(diunggah20-november-2016)

http://www.ampl.or.id/digilib/read/lengah-mengawasi-lingkungan-banjir-padang-semakin-parah/24759(20-november-2016)

http://pu.go.id/m/main/view/10072(17-April-2017)

http://naqiyaaiko.blogspot.co.id/2012/10/banjir-bandang-galodo-dan-longsor.html(17-April-2017)

https://rupaka.wordpress.com/2012/03/19/kolam-retensi/(29-Januari-2018)

https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_aliran_sungai(29-Januari-2018)

https://foresteract.com/pengelolaan-das-daerah-aliran-sungai/(29-Januari-2018)

Downloads

Published

2018-02-14