PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN
Abstract
Dalam pekerjaan finishing sebuah bangunan gedung ataupun rumah tinggal,ada banyak item pekerjaan yang dilaksanakan yang salah satunya item pekerjaan
finishing lantai berupa pemasangan keramik.Dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan keramik ini, cenderung mempunyai material sisa ( bekas potongan
keramik ) yang tidak dapat digunakan lagi. Bila jumlah material sisanya ini banyak,
maka akan menimbulkan limbah. Dengan kondisi itu, maka pada penelitian ini,
dicoba menggunakan material sisa tersebut sebagai pengganti agregat kasar dalam
campuran beton. Hal ini didasari juga dengan adanya kesamaan karakteristik dari
material sisa ini dengan agregat kasar yang umum digunakan, ( koral ataupun batu
pecah ). Adapun kesamaan karakteristik tersebut terlihatdaribesaran berat jenis dan
gradasinya. Dalam penelitian ini material sisaini diambil dari lokasi
pembangunansebuah komplek perumahan yang ada di kota Padang. Rencana
campuran beton dibuat dengan peraturan SNI- 03-2834-1993 dengan kuat tekan
target 25 Mpa dan faktor air semen 0.54. Kemudian persentase material sisa ini
dibuat bervariasi mulai dari 0%,20%,40%, 60%,80% dan 100% dari volume agregat
kasar ( dalam hal ini aggregat kasar menggunakan batu pecah ukuran 1-2 ). Untuk
pengujian benda uji/sample,dilakukan terhadap benda uji berupa silinder
dengandiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Pengujian samplebeton ini dilakukan
pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil penelitian didapatkan penurunan
nilai slump pada adukan beton yang menggunakan material sisa keramik. Selain
itubeton dengan memakai aggregat kasar dari material sisa ini memiliki berat volume
yang lebih kecil dan juga serapan air yang besar dibandingkan dengan beton normal.
Untuk nilai kuat tekan karakteristik,beton dengan persentase material sisa sebesar
60%, pada umur 28 hari menunjukannilaikuat tekan karakteristikyang hampir sama
denganbeton normal. Adapun besaran kuat tekan karakteristik nya didapat sebesar
27.536 Mpa dan beton normal didapat kuat tekan karakterstiknya sebesar 27.869
Mpa.
Kata kunci : Material Sisa, Keramik, Kuat tekan karakteristik, Beton
References
American Concrete Institute, ACI 318-
Building Code
Requirements for Reinforce
Concrete, Part I, General
Requirement, Fifth Edition,
Skokie, Illinois, USA: PCA,
5pp.
Anonim. Pedoman Pratikum
Teknologi Beton. Padang:
Universitas Bung Hatta, 2001.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. SKSNI T-
-1991-03. Cetakan Pertama,
Bandung: DPU – Yayasan
LPMB, 1991.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Tata Cara Pengadukan dan
Pengecoran Beton. SK SNI T-
-1991-03. Cetakan Pertama,
Bandung: DPU - Yayasan
LPMB, 1992.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Tata Cara Rencana Pembuatan
Campuran Beton Normal. SNI
-2834-2000. Cetakan Pertama,
Bandung: DPU - Yayasan
LPMB, 2000.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Tata Cara Rencana Pembuatan
Campuran Beton Normal. SK
SNI T-15-1990-03. Cetakan
Pertama, Bandung: DPU -
Yayasan LPMB, 1991.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB.
Peraturan Beton Bertulang
Indonesia (NI-2). Cetakan
Ketujuh, Jakarta: DPU – Yayasan
LPMB, 1971.
Gade, M,M.Si, Drs. Klasifikasi dan
Karakteristik Material
Keramik. Washliyah Medan.
Hanra, Doni, ST. Tugas Akhir.
Kinerja Beton Dengan
Menggunakan Agregat Kasar
(Serpentinite). Padang. 2009.
Mulyono, Tri, Ir. MT. Teknologi
Beton. Cetakan Kedua,
Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004.
Segel.,R and H. Kusuma., Gideon.
Pedoman Pekerjaan Beton.
Cetakan Ketiga, Jakarta: PT.
Erlangga, 1994.
Wicaksono Dwi Kurniawan and Sudjati
Januar Johanes. Pemanfaatan
Limbah Keramik Sebagai
Keramik Sebagai Agregat
Kasar Dalam Adukan Beton,
Universitas Trisakti, Jakarta.