PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM KHLORIDA (NaCl) PADA BETON DI TINJAU DARI KUAT TEKAN

Authors

  • Feri Oktara Irawan
  • Bahrul Anif
  • Taufik Taufik

Abstract

Dimasa depan ,air tawar akan sangat sulit di cari karena kandungan air tawar dunia saat ini mengalami pengurangan yang sangat drastis,yang mana akan sangat mempengaruhi dari proses pelaksanaan pembangunan di bidang teknik sipil ,hal ini yang memicu peneliti untuk menguji apakah NaCl yang banyak terdapat pada air laut cukup mempengaruhi nilai dari kuat tekan beton, Dalam penelitian ini NaCl di gunakan sebagai bahan tambah dalam campuran beton. Rencana campuran beton dibuat dengan peraturan SNI- 03-2834-1993 dengan kuat tekan target 25 Mpa dan faktor air semen 0.53. persentase NaCl dibuat bervariasi sebesar 0%, 2%,dan 5% dari volume air yang digunakan. Menggunakan benda uji silinder dengan tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Pengujian beton dilakukan pada umur 7 hari, 21 hari dan 28 hari. Dari hasil penelitian didapatkan penaikan nilai slump pada adukan beton yang menggunakan larutan NaCl. Pada usia 7 hari beton dengan penambahan NaCl 2% menghasilkan kuat tekan 15,011 Mpa yang lebih kuat di bandingkan dengan beton normal dengan hasil kuat tekan 14,818 Mpa , dan hal ini juga terjadi pada beton usia 21 yang mana beton dengan NaCl 5% lebih kuat 21,650 Mpa dari pada beton normal yang menghasilkan 21,073 Mpa. Namun pada usia 28 hari terjadi penurunan kuat tekan pada beton dengan penambahan NaCl yang mana hasil nya 25,114 Mpa pada beton normal dan 24,248 Mpa pada beton dengan NaCl 2% ,serta 24,055 Mpa pada beton dengan NaCl 5%.
Kata kunci : Natrium Khlorida, Kuat Tekan, Beton

References

American Concrete Institute, ACI 318-89 Building Code Requirements for Reinforce Concrete, Part I, General Requirement, Fifth Edition, Skokie, Illinois, USA: PCA, 1990. 5pp.

Anonim. Pedoman Pratikum Teknologi Beton. Padang: Universitas Bung Hatta, 2001.

Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SKSNI T-15-1991-03. Cetakan Pertama, Bandung: DPU – Yayasan LPMB, 1991.

Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton. SK SNI T-28-1991-03. Cetakan Pertama, Bandung: DPU - Yayasan LPMB, 1992.

Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SNI 03-2834-2000. Cetakan Pertama, Bandung: DPU - Yayasan LPMB, 2000.

Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SK SNI T-15-1990-03. Cetakan Pertama, Bandung: DPU - Yayasan LPMB, 1991.

Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2). CetakanKetujuh, Jakarta: DPU – Yayasan LPMB, 1971.

Mohammed, Tarek Uddin dkk. Performance of Seawater-Mixed Concrete in The Tidal Enviroment.Cement and Concrete Research 593-601. 2004

Otsuki, N., Furuya, D., Saito, T. and Todokoro, Y. (2011). Possibility of Sea Water as Mixing Water in Concrete. 36th Conference on Our World in Concrete & Structures. Singapore.

Bhaskar,selin., Smitha,M.S, and Jhon,elson.(2016).Relevance of Sea Water as Mixing Water in Concrete. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. India.

Hanra, Doni, ST. TugasAkhir. Kinerja Beton Dengan Menggunakan Agregat Kasar (Serpentinite). Padang. 2009.

Mulyono, Tri, Ir. MT. Teknologi Beton. Cetakan Kedua, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004.

Downloads

Published

2018-02-15