PELESTARIAN GEDUNG DJOANG 45 BPPI DI PASA GADANG DENGAN PENDEKATAN “INFILL DESAIN”

Authors

  • Zulfah Haningtyas Javanestasya
  • Jonny Wongso
  • Ariyati Ariyati

Abstract

Gedung Djoang 45 adalah Gedung Dewan harian cabang 45 di mana mengalami kerusakan pada saat gempa di tahun 2009 dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter. Bangunan ini mengalami kerusakan berupa retak-retak di hampir seluruh dinding dan lantainya.Gedung ini memiliki keistimewaan tersendiri, tetapi menyimpan makna historis dan arkeologis yang terkait erat dengan sejarah perjalanan bangsa. Seiring dengan itu, gedung ini juga dijadikan sebagai salah satu aset historis, salah satu bukti adanya sejarah perjuangan pemuda Padang dalam penegakan negara ini.
Sejarah dan informasi mengenai budaya dan sejarah membutuhkan wadah yang mampu manampung segala macam kebutuhan masyarakat. Salah satu cara untuk mengenang, mengingatkan dan memberikan informasi kepada masyarakat yang sudah mulai melupakan warisan sejarah yaitu dengan adanya Museum Sejarah Gedung Djoang 45 BPPI. Pertimbangan perencanaan Museum Sejarah ini adalah untuk membangkitkan kembali rasa kesadaran masyarakat yang saat ini dirasa masih sangat kurang dalam menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam benda-benda peninggalan sejarah serta nilai-nilai kebudayaan daerah. Dengan didirikannya Museum Sejarah, diharapkan agar dapat dikumpulkan, didokumentasikan, dipelihara, diteliti dan diidentifikasikan serta dipamerkan untuk tujuan pendidikan non-formal, penelitian dan rekreasi.
Kata Kunci: Gedung Djoang 45 BPPI, Museum, Pelestarian, Infill Desain

Downloads

Published

2018-08-23