PERENCANAAN MUSEUM DI KAWASAN RUMAH TABUIK PARIAMAN

Abstract

Pariaman memiliki sebuah pesta adat yang bernama Tabuik. Tabuik di selenggarakan setiap 1-10 Muharam,
merupakan upacara peringatan meninggalnya Husein (Cucu Nabi Muhamad SAW) pada 61 Hijriah yang
bertepatan dengan 680 Masehi. Perayaan ini merupakan tradisi turun temurun yang sudah lama menjadi ikon
budaya di daerah Pariaman. Tabuik merupakan bagian integral sosial dan kultural yang memiliki sejarah
panjang dalam masyarakat Tabuik dapat mengekspresikan kristalisasi kultural Pariaman. Melalui Tabuik
masyarakat bisa mengenal dan bersosialisasi. Namun, Masyarakat Pariaman khususnya anak-anak dan remaja
tidak banyak yang mengenal filosofi dan sejarah tabuik. Dikarenakan hilangnya pelajaran ilmu budaya
minangkabau di sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu fungsi yang menghadirkan sesuatu yang dapat
diminati dan dipelajari oleh anak-anak dan remaja Pariaman dalam meningkatkan ilmu budaya. Selain
berfungsi sebagai museum dan sarana pembuatan Tabuik (sekali dalam setahun) hendaknya Museum Tabuik
ini dijadikan sebagai sarana untuk bersosialisasi dan ruang interaksi antar masyarakat. Maka dari itu, perlu
adanya sarana pendukung untuk mengeksplorisasi kegiatan wisata budaya di Pariaman. Dan juga diharapkan
memecahkan permasalahan rumah tabuik yang sekarang karena pada rumah tabuik yang sekarang tempat
pembuatan tabuik hanya ditempatkan pada tanah kosong. Begitu juga dengan bangunan pendukungnya, belum
tersedianya ruang pengelola serta bangunan pendukung Rumah Tabuik tersebut. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan Perencanaan Museum di Kawasan Rumah Tabuik Pariaman. Di dalam perencanaan
dan perancangan di Kawasan Rumah Tabuik ini dilengkapi dengan beberapa bangunan antara lain: Museum,
Kantor Pengelola, Auditorium, Rumah Tabuik, Gedung Pemeliharaan, Amphiteater dan Pos Satpam.
Kata Kunci: Museum, Sejarah Tabuik, Rumah Tabuik, Pariaman, wisata Budaya Tabuik,