KAJIAN PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN DI KOTA PADANG
Abstract
Peningkatan penggunaan angkutan pribadi menjadi salah satu penyebab meningkatnya kepadatan dan menjadi pemicu utama kemacetan. Peningkatan suplai jaringan masih belum bisa menampakkan perubahan. Konsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi salah satu konsep penyelamat masalah transportasi di beberapa kota di negara maju. Pembangunan kota yang berorientasi dengan penggunaa lahan yang bercampur yang aman bagi pejalan kaki diharapkan mampu menyelesaikan masalah transportasi perkotaan Kota Padang. Penelitian ini terfokus dengan titik transit (stasiun) sebagai objek penelitian. Penelitian ini akan menganalisis kesesuaian titik transit Kota Padang dengan karakteristik konsep TOD dan menganalisis pergerakan kawasan transit dengan menggunakan metode dekriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif serta metode overlay peta untuk mengetahui kesesuaian antara titik transit dan jenis kegiatan yang berada di dalam radus kawasan transit sejauh 800 meter. Hasil dari penelitian ini berupa peta kawasan transit yang sesuai untuk menerapkan dan mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD).
Kata kunci: Kemacetan, Angkutan Umum, TOD, Kereta Api. Kota Padang
Abstract
Increased use of private transport is one of the causes of increasing density and is a major trigger of congestion. Network supply improvement still cannot show changes. The concept of Transit Oriented Development (TOD) is one of the concepts to save transportation problems in several cities in developed countries. The development of a city that is oriented with the use of mixed land that is safe for pedestrians is expected to solve the problem of urban transportation in Padang City. This study focused on the transit point (station) as the object of research. This study will analyze the suitability of the transit points of Padang City with the characteristics of the TOD concept and analyze the movement of the transit area by using qualitative descriptive and quantitative descriptive methods as well as a map overlay method to determine the suitability between the transit point and the type of activity inside the transit area of 800 meters. The results of this study are in the form of a map of the appropriate transit area to implement and develop the concept of Transit Oriented Development (TOD).
Keywords: Congestion, Public Transportation, TOD, Railway, Padang city
References
Aryati, Erly Dwi. 2009. Sistem Bus Rapid Transit Terkait Dengan Pengaturan Angkutan Pengumpan (Feeder) Pada Sistem Busway Transjakarta. Jakarta: Jurnal UI
Dokumen Kota Padang Dalam Angka Tahun 2017.
Handayeni, Ketut Dewi Martha Erli. 2014. Penerapan TOD Sebagai Upaya Transportasi Berkelanjutan di Kota Surayabaya. Surabaya: Jurnal ITS.
Mashur, Dadang. 2016. Strategi Pembangunan Kota Pekanbaru Menuju Kota Metropolitan Madani. Pekanbaru: E-jurnal UNRI.
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.3 Tahun 2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dn Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan.
Ramadhani, Virta Safitri. 2017. Development Priority Of Gubeng Station Transit Area with Transit Oriented Development Concept. Surabaya: Jurnal ITS.
Rencana Induk Transportasi Kota Padang Tahun 2010-2030.
RTRW Kota Padang Tahun 2010-2030.
Siregar, Deliani Poetriayu. 2015. Perencanaan Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta Pusat. Jakarta
Toding, Kosmas, M. Yamin Jinca, Shirly Wunas. 2006. Sistem Transit Oriented Development (TOD) Perkeretaapian dalam Rencana Jaringan Kereta Api Komuter Mamminasata. Unviersitas Hassanuddin:
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
www.kemendikbud.go.id
www.kemenperin.go.id
www.infosumbar.net
www.sumbarprov.go.id