ARAHAN PENGEMBANGAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN PESISIR SELATAN MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Authors

  • Stheffano Adams
  • Ezra Aditia
  • Haryani Haryani

Abstract

Abstrak

Tujuan Studi ini adalah menghasilkan Arahan Pengembangan Lahan Sawah di Kabupaten Pesisir Selatan Melalui Pendekatan Sistem Informasi Geografis, sawah yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2010 memiliki luas 51.000 Ha dan hanya tersisa 25.158 Ha pada tahun 2017 sehingga diketahui alih fungsi sawah ke lahan budidaya lainnya seperti permukiman, perkantoran, perdagangan jasa sebesar 25.842 Ha, Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini melalui pendekatan Sistem Informasi Geografis menggunakan alat bantu superimpose dan skoring dengan menggunakan 5 variabel kesesuaian lahan sawah yaitu curah hujan, tekstur dan kedalaman tanah, suhu dan kelerengan, ke 5 variabel itu diberikan skor berdasarkan tingkat kepentingan lalu di superimpose sehingga menghasilkan peta kesesuaian lahan sawah, dari analisis kesesuaian lahan sawah yang telah dilakukan lahan sangat potensial memiliki luas 2.056,65 km2, cukup sesuai memiliki luas 1.818,33 km2, sesuai marginal 1.783,97 km2 dan tidak sesuai memiliki luas 97,95 km2, ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan menjadi sawah merupakan lahan budidaya pertanian seperti ladang dan perkebunan, dari hasil pengelompokan lahan tersedia di Kabupten Pesisir Selatan memiliki luas 1.924,16 km2 dan yang tidak tersedia 3.825,73 km2, untuk mendapatkan arahan pengembangan lahan sawah, kesesuaian lahan di superimpose dengan ketersediaan lahan makan akan didapatkan peta arahan pengembangan lahan sawah dengan rincian arahan pengembangan sangat potensial 1.245,93 km2, arahan pengembangan cukup sesuai 576,82 km2, arahan pengembangan sesuai marginal 137,59 km2, Arahan pengembangan lahan sawah sangat potensial yang akan direkomendasikan memiliki luas sebesar 145,45 km2, arahan pengembangan cukup sesuai dengan luas 110,86 km2 dan arahan pengembangan sesuai marginal dengan luas 18,56 km2.

 

Kata Kunci : Kesesuaian Lahan, Ketersediaan Lahan, Arahan Pengembangan Sawah

 

Abstract

The purpose of this study is to make directives for paddy field development in South Pesisir Regency through Geographic Information Systems, the rice fields in South Pesisir Regency in 2010 have an area of 51,000 Ha and only 25,158 Ha remaining in 2017 Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz Like settlements, offices, trade in services amounting to 25,842 Ha, the analytical method used in this study uses measurement tools and uses 5 variables of paddy land suitability namely rainfall, texture and depth of soil, temperature and slope, the 5 variables that give a general score and superimpose from the results of the measurement of paddy fields, from the analysis of the suitability of paddy fields that have been carried out, it is very potential to have an area of 2,056.65 km2, quite an area of 1,818.33 km2, marginal compliance of 1,783.97 km2 and not in accordance i have an area of

97.95 km2 , land that can be used as agricultural land such as fields and plantations, from the results of pengel The available land parcels in Pesisir Selatan Regency have an area of 1,924.16 km2 and 3,825.73 km2 which is not available, to get the direction of rice field development, the suitability of the land in superimpose with the land to eat will be obtained a map of the development of rice fields with a very profitable development cluster 1,245, 93 km2, the direction of development is quite suitable 576.82 km2, the direction of marginal appropriate development 137.59 km2, Directives Development of very potential rice fields that will have an area of 145.45 km2, is quite wide with an area of 110.86 km2 and the width is broad 18.56 km2.

 

Keywords: Land Suitability, Land Quality, Rice Field Development Direction

References

Arsyad, 1989, Klasifikasi Kemiringan Lereng, (online) diakses dalam situs pinterdw.blogspot.com/2012/03/klasifikasi- kemiringan-lereng.html?m=1 diakses tanggal 18 Juni 2018

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana, 2018, Perlindungan dan Perluasan Lahan, Jakarta, Kementan

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, 2013, Buku Cetak Sawah Indonesia, Jakarta, Kementan

Djaenudin, et, al, 2011, Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian Tahun, Bogor, Badan Litbang Pertanian Dessyana. E, 2015, Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Kecamatan Tabukan Kabupaten Kuala Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin (http://indaharitonang- fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/10/je nis-jenis-lahan-pertanian-berdasarkan.html) (http://mediatataruang.com/alih-fungsi-lahan- pertanian-industri-menjajah-negeri-sendiri/) https://agribisnis14.wordpress.com/2015/03/03/ alih-fungsi-lahan-pertanian/

(http://ekaprayudha.blogspot.com/2012/10/mem buat-kontur-dari-data-srtm-dengan.html) (http://doublegeo.blogspot.com/2013/05/kemirin gan-lereng.html) (http://bidinagtuns.blogspot.com/2010/11/curah- hujan.html) (https://namasayasurung.wordpress.com/lapaor an/agroklimatologi/penenentuan-waktu- setempat/) (https://www.slideshare.net/RadenBondanEB/ma kalah42-klasifikasi-tanah-berdasarkan- capability-dan-suitability)

(http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/evaluasi- kesesuaian-lahan-kualitatif.html) (http://digilib.unila.ac.id/827/9/BAB%20II.pdf) (http://eprints.umk.ac.id/1646/3/BAB_II.pdf) (http://uptpsdapasuruan.blogspot.com/) (http://belajarmapserver.blogspot.com/) (http://www.landasanteori.com/2015/10/metode- overlay-peta-sistem-informasi.html)

Landoala. T, 2013, Klasifikasi Kesesuaian Lahan FAO 1976 (online) di akses dalam situs Jembatan4.blogspot.com Diakses tanggal 17 Mei 2018

Prahasta, E, 2006, Sistem Informasi Geografis (Membangun Web Based GIS dengan Map Server), Bandung : CV. Informatik

Downloads

Published

2018-08-24