Pengaruh Penggunaan Outrigger dan Belt-Truss Pada Struktur Gedung Bertingkat Tinggi

Authors

  • Kabul Paneja
  • Rini Mulyani
  • Taufik Taufik

Abstract

Besaran beban dan gaya-gaya yang bekerja sangat diperhatikan dalam suatu perencanaan struktur. Seperti simpangan lantai yang terjadi akibat beban lateral cenderung berlebihan. Dan beberapa tahun belakangan ini, Indonesia sendiri seperti ibu kota Jakarta sebagai pusat ekonomi, pemerintahan, dan bisnis  sudah banyak membangun gedung-gedung bertingkat tinggi diatas 50 lantai seperti Denpasar Residence, Menara BCA, Apartemen Dharma Husada, dan lain sebagainya. Sehingga tipe portal dan dinding geser tidak lagi efektif dalam menahan gaya lateral. Dalam hal ini sistem outrigger dan belt-truss adalah salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Maka perlu analisis pengaruh penggunaan sistem outrigger dan belt-truss dalam meningkatkan kekakuan dan mengurangi displacement yang terjadi pada gedung bertingkat 40 lantai yang mana balok outrigger dan belt-trus di posisikan pada setiap permodelan struktur yaitu puncak bangunan, ¾, ½, dan ¼ dari ketinggian bangunan. Dari hasil analisis diketahui bahwa penggunaan sistem outrigger dan belt-truss dapat mengurangi lamanya waktu getar purdamental (T) sehingga meningkatkan kekakuan struktur dan dapat mengurangi displacement yang terjadi pada struktur mencapai 59.59%.
 
Kata Kunci : Outrigger, Belt-truss, Kekakuan, Displacement.

References

Agus. dan Syafri Wardi. 2012. “Perencanaan Struktur Gedung Berdasarkan Peraturan Gempa Indonesia Terbaru (SNI 03-1726-2012”. Padang, ITP. Penerbit Andi.

Angerik, Verik. (2009). “Analisis Respon Beban Angin pada Bangunan Beton Tingkat Tinggi yang Menggunakan Sistem Outrigger Truss”. Laporan Tugas Akhir. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Badan Standardisasi Nasional. 2012. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung. (SNI 17262012)”. BSN. Jakarta, Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional. 2013. “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. (SNI 2847-2013)”. BSN. Jakarta, Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional. 2013. “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. (SNI 1727-2013)”. BSN. Jakarta, Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional. 2002. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung. (SNI 17262002)”. BSN. Jakarta, Indonesia.

Budiono, Bambang. dkk. 2017. “Contoh Desain Bangunan Gedung Tahan Gempa dengan Sistem Pemikul Momen Khusus dan Sistem Dinding Struktur Khusus di Jakarta”. Bandung. Penerbit ITB, 2017.

B. S. Tranath,(2016). “Tall Building Design Steel, Concrete, and Composite Systems”. By Taylor and Francis Group, LLC. 2017.

Charles, Jeremy., and Harry Atkinson. (2013). “Seismic Design of Outrigger System For Tall Buildings”. B.A.Sc., The University of British Columbia, 2013.

Christianto, Angga Bayu., Tavio, dan I Gusti Putu Raka. (2017). “Desain Modifikasi Struktur Apartemen Puncak Dharma Husada Surabaya dengan Kombinasi Shearwall dan Outrigger System”. Jurnal Teknik Sipil ITS, Vol. 6, No. 2. 2017.

Choi, H., Ho, G., Joseph, L., and Mathias, N. (2012). “Outrigger Design For High-Rise Buildings”. An Out Put of the CTBUH Outrigger Working Group. Council on Tall Buildings and Urban Habitat. Chicago, 2012.

Dewobroto, Wiryanto. (2016). “Struktur Baja perilaku, Analisis & Desain-AISC 2010”. Tanggerang. Penerbit Jurusan Teknik Sipil UPH, (2016).

Dewobroto, Wiryanto. (2016). “Menyongsong Era Bangunan Tinggi dan Bentang Panjang”. Tanggerang. Penerbit Jurusan Teknik Sipil UPH, (2012).

Faimun, Tavio., dan Fauzan Kurnianto. (2017). “Dasain Modifikasi Struktur Gedung Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya Menggunakan Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Outrigger dan Belt-Truss”. Jurnal Teknik Sipil ITS, Vol. 6, No. 2. 2017.

Imran, I. dan Fajar Hendrik. 2009. “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa Berdasarkan SNI 032847-2002”. Bandung: ITB.

Imran, I. dan Fajar Hendrik. 2014. “Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang”. Bandung. Penerbit ITB, 2014.

Imran, I. dan Erdiansjah Zulkifli. 2014. “Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang”. Bandung. Penerbit ITB, 2014.

Moehle, Jack. (2015). “Seismic Design of Reinforced Concrete Buildings”. Mc Graw HillEducation. Chicago, 2015.

Setiawan, Agus. 2016. “(Perencanaan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847; 2013)”, Penerbit Erlangga

Nasution, Amrinsyah. 2009. “Analisis dan Desain Struktur Beto Bertulang”. Bandung; ITB, 2009.

Schueller, Wolfgang. 1976. “Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi”. Di Terbitkan PT Refika Aditama. Bandung, 2001.

Faimun, Tavio., dan Fauzan Kurnianto. (2017). “Dasain Modifikasi Struktur Gedung Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya Menggunakan Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Outrigger dan Belt-Truss”. Jurnal Teknik Sipil ITS, Vol. 6, No. 2. 2017.

Gultom, Effan Ferary. (2017). “Desain Penampang Outrigger pada Bangunan Gedung 40 Lantai Berdasarkan SNI 1726:2012 dam SNI 7860:2015”. Laporan Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara: Medan.

Downloads

Published

2019-02-15