PERANCANGAN TEMPAT PEMBINAAN PENGEMIS DAN GELANDANGAN DI KOTA PADANG DENGAN PENDEKATAN PREVENTIF
Abstract
Sebagai ibukota provinsi, dan masuk dalam kategori kota besar, keberadaan pengemis tidak bisadipisahkan dari Kota Padang, lokasi tempat berkumpul atau beraktivitas pengemis terdapat beberapa
lokasi, yaitu di perempatan Jalan Khatib Sulaiman, perempatan Kantor Pos besar jalan Sudirman, Pasar
Raya Kota Padang, persimpangan Jalan By pass, perempatan Lubuk BegalungKesenjangan sosial yang
muncul ditengah masyarakat, kebutuhan ekonomi yang mendesak, hingga lapangan pekerjaan yang
tidak tersedia merupakan alasan dari pengemis melakukan pekerjaan tersebut. Untuk itu perlunya suatu
tempat pembinaan yang dapat menampung pengemis dan gelandangan, yang mana mereka disana diberi
pendidikan, dilatih, dibina, dan diberikan pekerjaan sesuai keahlian mereka selama dikarantina,
sehingga memiliki keterampilan untuk membuat mereka menjadi lebih mandiri. Pembinaan ini
dilakukan berdasarkan pada teori Arsitektur Perilaku yang menekankan keterkaitan dialektik antara
ruang dengan manusia dan masyarakat yang memanfaatkan atau menghuni ruang tersebut. Dimana
terdapat tiga pendekatan yaitu pendekatan ekologis, pendekatan ekonomi dan fungsional, pendekatan
sosial-politik. Teori ini akan disesuaikan dengan data eksisting lapangan dan data survei pengemis dan
gelandangan di Kota Padang.
Kata kunci : Perancangan, pembinaan, pengemis dan gelandangan, preventif
Downloads
Published
2019-02-20
Issue
Section
Articles