PERENCANAAN GROIN PANTAI SORKAMKABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATRA UTARA

Authors

  • Natriawageswanti Natriawageswanti
  • Lusi Utama
  • Mawardi Samah

Abstract

Abrasi pantai adalah salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian. Abrasi merupakan salah satu bentuk pengikisan pantai akibat gelombang dating menuju pantai yang menyebabkan penyempitan daratan disekitar pantai sorkam. Agar garis pantai dapat dipertahankan dan tidak merusak pemukiman penduduk,  perlu diadakan bangunan pantai berupa groin, sehingga abrasi yang terjadi dapat diatasi. Data teknis yang digunakan dalam perhitungan adalah data angin, data pasang surut, bathimetri laut. Berdasarkan data angin didapat arah yang angin dominan adalah angin Barat.Untuk menentukan tinggi gelombang 10 tahunan digunakan metode teoritik normal, teoritik gumbel, dan metode Teoritik log person III. Tinggi gelombang 2,5902 m dengan periode 7,0971 detik, tinggi gelombang pecah 2,7 m dengan kedalaman 2,11 m, run up gelombang 3m. Tinggi groin 6 m, panjang groin 31,65 m, lebar bawah groin (B) 28 m, lebar puncak (b) 4 m, sisi miring adalah 45°, material menggunakan batu alam. Stabilitas terhadap guling 3,08 ≥ 1,5, terhadap geser 2,18 ≥ 1,5, daya dukung tanah 8,76 ≥ 58,1. Analisa dimensi groin aman terhadap guling, geser dan daya dukung tanah.
Kata kunci :abrasi, gelombang, groin, stabilitas, pantai  
 
 

References

Triatmodjo, Bambang. Dasar-dasar Teknik Pantai. Beta Offest, Yogyakarta, 2008 Triatmodjo, Bambang. Perencanaan Bangunan Pantai. Beta Offset, Yogyakarta, 2011

Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1992

Utama Lusi. Dasar-dasar Teknik Pantai. Universitas Bung Hatta, Padang, 2011

Yuwono, Nur. Dasar-dasar Perencanaan Bangunan Pantai. Keluarga Mahasiswa

Downloads

Published

2019-02-21