IDENTIFIKASI PUSAT PELAYANAN WILAYAH DI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Abstract
ABSTRACT
Service centers are points of growth that occur in only certain places because of the driving force of development, where the power can stimulate other activities to grow and develop. Pesisir Selatan Regency is one of the districts in West Sumatra Province. consists of 15 sub-districts and 182 nagari. Pesisir Selatan Regency is due to the elongated form factor of the region and the occurrence of regional division, of course, influencing the existing service center, therefore the need to determine service centers and formulate the development of regional service centers in Pesisir Selatan. In this study using scalogram and centrality index analysis method using facility data and analysis of facility requirements based on population and radius of facility services so that it can be seen whether the facility is in accordance with the needs of the community. So that there is an optimal service center for regional development in the Pesisir Selatan. Based on the results of the analysis there are two service centers in Pesisir Selatan District IV Jurai District and Basa Ampek Balai Tapan District.
ABSTRAK
Pusat pelayanan merupakan titik-titik pertumbuhan yang terjadi dibeberapa tempat tertentu saja karena adanya kekuatan penggerak pembangunan, dimana kekuatan tersebut dapat merangsang kegiatan-kegiatan lainnya untuk tumbuh dan berkembang. Kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berda di Provinsi Sumatera Barat. terdiri dari 15 kecamatan dan 182 nagari. Kabupaten Pesisir Selatan dikarenakan faktor bentuk wilayah yang memanjang dan terjadinya pemekaran wilayah di tentunya berpengaruh terhadap pusat pelayanan yang ada maka dari itu perlunya menentukan pusat-pusat pelayanan dan merumuskan pengembangan pusat pelayanan wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis skalogram dan indek sentralitas dengan menggunakan data fasilitas dan analisis kebutuhan fasilitas berdasarkan jumlah penduduk dan radius pelayanan fasilitas sehingga dapat dilihat apakah fasilitas tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga didapatlah pusat pelayanan yang optimal untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil analisis terdapat dua pusat pelayanan di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
Keywords: Regional Services Center; Kabupaten Pesisir Selatan ; Scalogram
References
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Nuryahya. Dani, Ely Triwulan. 2015. Perencanaan Pengembangan Wilayah Berdasarkan Tinjauan Spasial Dan Sarana Prasarana Wilayah Di Kabupaten Mamasa (Tugas Paper). Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Ardila, Refika. 2012. Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Banjarnegara (Jurnal). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ahmad Pane, Teguh. 2013. Kajian Pengembangan Pusat-Pusat Pelayanan di Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Tesis). Medan : Universitas Sumatera Utara
Burhanuddin. 2007. Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Dharmasraya : Identifikasi Potensi Wilayah Dan Kota Sebagai Pusat Pertumbuhan Dan Pusat Pelayanan (Artikel). Padang : Unversitas Andalas
Junaedi, Frengki. 2008. Pelayanan Rumah Sakit Swata Di Kota Bogor (Skripsi). Depok : Universitas Indonesia.
Meiriki, Andri. 2004. Analisis Pusat Pemerintahan Dan Pemilihan Pusat Pertumbuhan Yang Optimal Dalam Pengembangan Wilayah (Skrispsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Muta’aliLutfi. 2015 “ Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan” Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Poetra Pratama, Ade. 2016. Analisis Penentuan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dan Interaksi Antar Kecamatan Di Kabupaten Pringsewu (Skripsi). Bandar Lampung : Universitas Lampung.
Pratama Maldy, Bruce. 2018. Analisis Hierarki Wilayah Untuk Penentuan Pusat Pelayanan Wilayah di Kabupaten Lembata Povinsi Nusa Tenggara Timur (Jurnal). Surakarta : Universitas Muhammadiyah.
Priyadi, Unggul,.Atmadji,Eko. 2017. Identifikasi Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Hinterland di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (jurnal). Yogyakarta :Universitas Islam Indonesia.
Purhatmanto. 2007. Arahan Pusat Pelayanan Sebagai Upaya Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Jalan Lingkar Kota Weleri (Tesis). Semarang : Universitas Diponegoro.
Sri Utari Endang, MG. 2015. Analisis Sistem Pusat Pelayanan Permukiman Di Kota Yogyakarta Tahun 2014 (Jurnal). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Supriyadi, Bambang, 2010”Ilmu Wilayah” Modul Kuliah, Institut Pemerintah Dalam Negri, Jatinangor.
Tarigan, Robinson. 2005”Perencanaan Pembangunan Wilayah” PT Bumi Aksara, Medan
Tou, Harne Julianti, 2017 “Perencanaan Wilayah” Diktat Perkuliahan, Universitas Bung Hatta, Padang.
Tou, Harne Julianti, 2017 “Pembangunan Pedesaan” Diktat Perkuliahan, Universitas Bung Hatta, Padang.
Laporan Antara Revisi RTRW Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2017
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasiona Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten Dan Kota
SNI 03-1733-2004 Tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
UU No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
http://repository.unpas.ac.id/32084/5/BAB%20I.pdf( diakses tanggal 11 november 2018)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43542/teguh%20marlon%20tarmizi.pdf?sequence=1&isAllowed=y (diakses tanggal 11 november 2018)