Evaluasi Kesesuaian Letak Bangunan dan Penggunaan Lahan berdasarkan Garis Sempadan Sungai dengan Metode SIG (Kawasan Studi : 3 Kelurahan/Desa Sepanjang Sungai Bungkal)
Abstract
Abstrak
Pertambahan jumlah penduduk disuatu kawasan telah menimbulkan peningkatan permintaan jumlah tempat tinggal. Sehingga menyebabkan makin maraknya terjadi pembangunan disepanjang sungai, penggunaan lahan pada sempadan Sungai Bungkal ini telah ada pendirian bangunan sebelum Sungai Bungkal ini dibuat tanggul sungainya, hal ini menjadi permasalahan pada Kecamatan Sungai Penuh pada aliran Sungai Bungkal, dimana bangunan telah menyatu dengan tanggul sungai. Untuk kajian ini diperlukan rekomendasi penataan kawasan sebagai upaya mengembalikan daerah pemanfaatan sungai. Dalam pemetaan letak bangunan dan penggunaan lahan yang tidak sesuai berdasarkan peraturan Garis Sempadan Sungai, kajian ini menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis dilakukan dengan overlay, variabel yang digunakan adalah : Penggunaan Lahan, Bangunan (Jumlah, Jenis, Fungsi, Tipe, Kondisi, Status Kepemilikan Lahan), Kondisi Sanitasi Kawasan, Kawasan Rawan Bencana. Maka menghasilkan ketidaksesuaian letak bangunan yaitu jarak 3 meter 26 unit bangunan, jarak 5 meter 42 unit bangunan, jarak 10 meter 57 unit bangunan dan jarak 15 meter 69 unit bangunan. Penggunaan lahan permukiman dengan fungsi dominan Hunian terdampak garis sempadan sungai sebanyak 54 unit bangunan. Kawasan perencanaan terdapat 3 rencana pola ruang dan terdapat 139 unit bangunan terdampak garis sempadan sungai. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Sungai Penuh yang masuk dalam zona kawasan lindung adalah zona sempadan sungai. Arahan pengelolaan zona sempadan sungai di kawasan perencanaan diantaranya dengan melakukan penataan kembali, re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan pada zona permukiman, pengembangan perumahan hunian Kepadatan Tinggi dengan KDB berkisar antara 60%-70% dan peningkatan kualitas hunian di kawasan perumahan melalui pembangunan rumah secara vertical.
Kata Kunci : Letak Bangunan, Penggunaan Lahan, Garis Sempadan Sungai
Abstract
The increase in population in a region has led to an increase in the demand for housing. Thus causing more widespread development along the river, the use of land in the Bungkal River border has been established before the Bungkal River embankment was made, this is a problem in Sungai Penuh District in the Bungkal River, where the building has merged with the river embankment. For this study, recommendations for structuring the area are needed as an effort to restore river use areas. In mapping the location of buildings and land use that is not in accordance with the River Line Rules, this study uses the Geographic Information System Method (GIS). The analysis is done by overlay, the variables used are: Land Use, Buildings (Amount, Type, Function, Type, Condition, Land Ownership Status), Condition of Regional Sanitation, Disaster-Prone Areas. Then it resulted in a mismatch of building location, namely a distance of 3 meters, 26 units of building, a distance of 5 meters, 42 units of buildings, a distance of 10 meters, 57 units of buildings and a distance of 15 meters 69 units of buildings. The use of residential land with the dominant function Occupancy is affected by the river border line as many as 54 building units. The planning area has 3 spatial pattern plans and there are 139 building units affected by river border lines. The results showed that the Sungai Penuh Sub-district included in the protected area zone was a river border zone. The direction of management of river border zones in the planning area is by rearranging, re-orienting the development by making the river as part of the foreground in the settlement zone, developing High Density residential housing with Building Basic Coefficients ranging from 60% -70% and increasing the quality of housing in a residential area through vertical housing construction.
Key Words: Land Use, Building Layout, Line The Border River
References
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Peraturan terkait Garis Sempadan Sungai:
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
Keppres No 32 tahun 1990
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999
Peraturan Menteri Agraria Tata Ruang No. 01 Tahun 2018
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 Tahun 2015
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 60/PRT/1992 Tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008
SK Walikota Sungai Penuh No. 051/Kep.447/2016
Materi Teknis RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031
Perda RTRW Kota Sungai Penuh 2012
SNI-03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217/KPTS/M/2002
Referensi Lainnya:
Danoedoro, Projo, 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya Dalam Bidang Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. University Press
Lillesand, Thomas, M. And Kiefer Ralph, W. 1994. Remote Sensing and Image
Interpretation. Third Edison. John Wiley & Son, Inc. New York. Remote Sensing and Image Interpretation. 1979, copyrigh by john wiley& sons,inc.publised canada,printed in the united states of america
Prahasta, Eddy. 2001. Sistem Informasi Geografis. 2001. Bandung; CV. Informatika.
Sanjoto, Tjaturahono Budi, 2008. Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jakarta ; LAPAN-UNNES.
Sutanto, 1992. Penginderaan Jauh Jilid I.Yogyakarta; Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Gadjah Mada University Press.
Sutanto, 1998. Penginderaan Jauh Jilid I.Yogyakarta; Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Gadjah Mada University Press.
Referensi Jurnal :
Setyadi Anton, 2012, Analisis Keselarasan Letak Bangunan Dan Pemanfaatan Lahan Terhadap Peraturan Sempadan Sungai Menggunakan Citra Satelit Quickbird (Kasus Sepanjang Sungai Code, Kota Yogyakarta.). Kota Yogyakarta
Yuniawan Rahmat, 2011, Analisis Kondisi Kualitas Lingkungan Permukiman menggunakan Citra Quickbird di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kota Yogyakarta
Pribawanthi, 2008, Pemanfaatan Citra Satelit Ikonos Level Geo Mode Pan Sharpened Untuk Mengetahui Kualitas Lingkungan Permukiman di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta, Kota Yogyakarta