KAJIAN KARAKTERISTIK KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA KABUPATEN DHARMASRAYA
Abstract
ABSTRAK
Titik panas (hot spot) di Sumatera Barat yang berhasil terpantau oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2014-2015 sebanyak 410 titik yang tersebar di Kabupaten/Kota. Kabupaten Dharmasraya yang memiliki titik api terbanyak dari Kabupaten dan kota seprovinsi Sumatera Barat yaitu berjumlah 153 titik . Kabupaten Dharmasraya merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sijunjung yang tertuang dalam Undang-undang No.38 Tahun 2003 dan di resmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Berdasarkan BPS tahun 2017 kepadatan penduduk di Kabupaten Dharmasraya 64,64 jiwa/km2.
Kajian ini di fokuskan terhadap karakteristik lokasi yang terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada Kabupaten Dharmasraya dengan mengunakan Sistem Informasi Geospasial (SIG), serta untuk mengelompokan kesamaan karakarteristik kebakaran hutan dan lahan. Kajian karakteristik kebakaran hutan dan lahan dengan mengolah data mengunakan metode overlay.
Karakteristik yang sudah di olah lalu di kelompokan dengan mengunakan tipologi diagram pohon, yang dimana diagram tersebut membuat pengelompokan dengan memperhatikan karakteristik yang sama dari masing-masing titik api.
Kata Kunci : Tipologi, Karakteristik, Kebakaran Hutan dan Lahan, Sistem Informasi
Geospasial (SIG)
ABSTRACT
Hot spots in West Sumatra that were successfully monitored by the Forestry Service of West Sumatra Province in 2014-2015 as many as 410 points spread across the Regency / City. Dharmasraya Regency which has the highest number of hotspots from the Regency and the city of the province of West Sumatra is 153 points. Dharmasraya Regency is the result of the expansion of Sijunjung Regency as stipulated in Law No.38 of 2003 and was inaugurated on January 7, 2004. Based on BPS in 2017 the population density in Dharmasraya Regency is 64.64 people / km2.
This study focused on the location characteristics of forest and land fires in Dharmasraya Regency using the Geospatial Information System (GIS), as well as to classify the karacarteristic similarities of forest and land fires. Study the characteristics of forest and land fires by processing data using the overlay method.
The characteristics that have been processed are then grouped using tree diagram typologies, wherein the diagrams make groupings with regard to the same characteristics of each hotspot.
Keywords: Typology, Characteristics, Forest and Land Fires, Geospatial Information Systems (GIS)References
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1986. Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Departemen Kehutanan, Jakarta.
Anonim. 2005. Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Sekretariat BAKORNAS PBP. Jakarta.
ArcGIS Pro. 2012. An Overview of the Overlay Tollset. http://pro.arcgis.com/en/pro-app/tool-reference/analysis/an-overview-of-the-overlay-toolset.htm . Di Akses Pada Desember 2018
Arianti, Iin. 2006. Pemodelan Tingkat dan Zona Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan SIG di Sub Das Kapuas Tengah Provinsi Kalimantan Barat. Bogor : Institut Pertanian Bogo
Duffy, Gace L., Scott A. Laman, Pradip Mehta, Goving Ramu, Natalia Scriabina, dan Keith Wagoner. 2012. Beyond The Basics: Seven New Quality Tools Help Innovate, Communicate, and Plan.
Hartono, Dkk. Aplikasi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Untuk Pemetaan Kerawanan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu Provinsi Riau
PERKA BNPB NO.02 Tahun2012
Peraturan Presiden, Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Peningkatan Pengenqalian Kebakaran Hutan Dan Lahan.
Rosmayani Noor Latifah dan Adjie Pamungkas. 2013. Identifikasi Faktor-Faktor Kerentanan Terhadap Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru.
Solichin, Dkk. 2007. Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran.South Sumatra Forest Fire Management Project (SSFFM). Palembang
Soewarso. 2003. Penyusunan Pencegahan Kebakaran Hutan Rawa Gambut dengan Menggunakan Model Prediksi, Bogor.
Van Zuidam, et, al 1983. Guide to Geomorphologic aerial photographic interpretationand mampping