PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM HIDROKSIDA (Ca(OH2) PADA CAMPURAN ASPAL
Abstract
Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi senjang. Agregat bergradasi senjang adalah gradasi agregat yang salah satu fraksi butiran ada yang dihilangkan atau ada namun hanya sedikit hingga akan terdapat rongga antara agregat yang nantinya diisi oleh aspal dan bahan pengisi (filler). Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja campuran aspal adalah dengan menambahkan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) atau disebut juga dengan kapur padam sebagai bahan pengisi (filler). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan komposisi filler Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) sebagai bahan pengisi pada campuran HRS-WC. Penelitian ini dilakukan dalam skala Laboratorium dengan membuat sejumlah campuran HRS-WC dengan Kadar Aspal Optimum kemudian ditambahkan filler Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) sebanyak 25%, 50% dan 75% dari berat filler. Masing-masing benda uji tersebut kemudian dilakukan pengujian, mulai dari pengujian material, Marshall Test, hingga pengujian nilai Kepadatan, nilai Stabilitas, Nilai Flow, nilai VIM, nilai VMA, nilai VFB dan nilai Marshall Quotient, lalu dilakukan analisis dengan membandingkannya dengan spesifikasi standar. Dari hasil penelitian didapat bahwa campuran terbaik dari HRS-WC adalah campuran yang mempunyai agregat yang sesuai dengan grafik gradasi campuran, dengan Kadar Aspal Optimum sebesar 8.1% dan dengan penambahan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) sampai 50%.Kata kunci: HRS-WC, Filler, Kalsium Hidroksida, Kadar aspal optimum, Marshall Test.
References
Ambarwati, L., & Zainul, M. (2009). Campuran Hot Rolled Sheet (HRS) dengan Material Piropilit Sebagai Filler yang Tahan Hujan Asam, Jurnal Rekayasa Sipil/Volume 3, No.1-2009 ISSN 1978-5658.
Andri, Setiawan, A., Pradani, N. (2012). Pengaruh Penggunaan Kapur Padam sebagai Bahan Pengisi (filler) terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal Lapis Aus (AC-WC),
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi Volume II No.2, Juli 2012 Hal.87-104.
Azizah, N., Rahardjo, B. (2017). Kinerja Campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) dengan Filler Abu Ampas Tebu, Jurnal Bangunan, Vol.22, No.2, Oktober 2017:11-20.
Darunifah, N. (2007). Pengaruh Bahan Tambahan Karet Padat terhadap Karakteristik Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC). Sebagai Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Dirjen Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Revisi 3. Kementerian Pekerjaan Umum, Indonesia.
Fannisa, H., Wahyudi, M. (2010). Perencanaan Campuran Aspal Beton dengan Menggunakan Filler Kapur Padam. Sebagai Tugas Akhir Universitas Diponegoro Semarang.
Hurriyanto, J. (2008). Pengaruh Dust Proportion Spent Catalyst RCC (limbah pertamina) terhadap Karakteristik Marshall dan Durabilitas pada Campuran Hot Rolled Sheet dengan Kepadatan Mutlak. Sebagai Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Mashuri., Fredi Batti, Joy., Listiana. (2013). Pengaruh Penggunaan Kapur Padam sebagai Bahan Pengisi (filler) pada Ketahanan Pengelupasan Beton Aspal Lapis Aus (AC-WC), Jurnal “MEKTEK” tahun XV No.2, Mei 2013.
Sukirman, S. (1999). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik jalan. Bandung: Nova.
Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.
Wiggnall, A., Kendrick, P.S., Ancill, R., Copson, M. (2003). Proyek Jalan Teori dan Praktek Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga.
“