PERENCANAAN GEDUNG PARKIR BUKITTINGGI MENGGUNAKAN TIME HISTORY ANALYSIS BERDASARKAN SNI 03-1726:2012
Abstract
Bukittinggi merupakan kota wisata yang ramai dikunjungi, oleh sebab itu kemacetan pun sulit untuk dihindari. Untuk itu perlu dibangun gedung parkir untuk mengurangi kemacetan tersebut. Gedung parkir tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga memiliki ketahanan terhadap beban gempa, karena Bukittinggi merupakan wilayah yang sangat dekat dengan Patahan Sumatera (Patahan Semangko) yang berada di Ngarai Sianok yang berjarak 1,6 km dari pusat kota. tugas akhir ini bertujuan untuk merencanakan ulang gedung parkir di kota Bukittinggi. Gedung ini merupakan gedung 6 lantai yang memiliki ketinggian total 16 m. Perencanaan gedung tersebut berpedoman kepada SNI 03-28472013, SNI 1726-2012 dan SNI 1727:2013. Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan analisis dinamik Time History. Berdasarkan SNI 1726-2012 dan peta gempa 2017 diperoleh kategori risiko gempa II, faktor keutamaan (Ie) sebesar 1, SDS = 1,33g, SD1 = 1g. Struktur gedung didesain menggunakan SRPMK, dikarenakan kota Bukittinggi berada pada daerah dengan tingkat resiko gempa tinggi, sehingga gedung harus memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan SRPMM dan SRPMB. Konsep strong column weak beam (ƩMnc ≥ 1,2 ƩMnb) terpenuhi dengan besaran jumlah momen nominal pada kolom yang lebih tinggi dari pada balok (ƩMnc sebesar 5610,18 kN.m pada kolom persegi, 7479,8 kN.m pada kolom spiral dan ƩMnb sebesar 1412,496 kN pada balok). Untuk sruktur bawah direncanakan pondasi tiang pancang kelompok sedalam 19,55 m dengan dimensi pile cap 5,1 x 5,1 x 0,9 m.Kata kunci : Gedung parkir, gempa, Time History Analysis, strong column weak beam.
References
Badan Standardisasi Nasional. “Beban Minimum untuk Perancangan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1727:2013”. Jakarta: 2013.
Badan Standardisasi Nasional. “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847:2013”. Jakarta: 2013.
Badan Standardisasi Nasional. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726:2012”. Jakarta: 2012.
Imran, Iswandi., dan Hendrik, Fajar., 2014. Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang. Bandung : Penerbit ITB.
Imran, Iswandi., dan Zulkifli, Ediansjah., 2014. Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang. Bandung : Penerbit ITB.
Imran, Iswandi dan Fajar Hendrik. 2009. Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa: Berdasarkan SNI03-2847-2002. Bandung: ITB.
Budiono, Bambang dan Lucky Supriatna. 2011. “Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa Dengan Menggunakan SNI 03-1726-2002 Dan RSNI 03-1726-201X”. Bandung: ITB.
Budiono, Bambang, dkk. 2017.’Contoh Desain Bangunan Tahan Gempa Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Dinding Struktur Khusus Di Jakarta”. Bandung: Penerbit ITB..
Irsyam, dkk. 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010. Bandung.
Mulyani, Rini, dkk. 2015. “A Multi-hazard Risk Assesment of Buildings in Padang City”. Prodia Engineering.
Mulyani, Rini. 2016. “Konsep Desain Terhadap Beban Gempa”. Bahan Ajar. Program S1 Universitas Bung Hatta. Padang.
Anggaraini, Rita. 2016. “Analisis Penampang Balok dan Kolom”. Bahan Ajar. Program S1 Universitas Bung Hatta. Padang.
Fadli, Muhammad Hamzah. 2015. “Aplikasi Etabs pada perancangan gedung 15 lantai dengan sruktur beton ”. Jakarta.
Riza, Muhammad Miftakhur., 2014. Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung Dengan ETABS. Yogyakarta : ARS Group.
Setiawan, Agus. 2016. “Perancangan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847 : 2013”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Vis, W.C. 1993. “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang”. Jakarta: