PENGARUH PENGGUNAAN RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) TERHADAP CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BASE (AC-BASE)
Abstract
Saat ini pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan jaringan jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional guna tercapainya konektivitas wilayah di Indonesia. Penerapan perkerasan jalan secara nasional masih didominasi perkerasan lentur dengan kebutuhan material mencapai 35 juta ton agregat dan 2,7 juta ton aspal. Upaya pengurangan kebutuhan material tersebut dengan pemanfaatan (Reclaimed Asphalt Pavement) RAP merupakan limbah hasil garukaan perkerasan lentur. Tujuan penelitian ini mengetahui persentase material RAP yang dapat digunakan pada campuran beraspal AC-Base sehingga dapat diperoleh nilai kadar aspal optimumnya sesuai dengan parameter marshall. Cara pemanfaatan RAP yaitu dengan penambahan material baru berupa agregat dan aspal yang mana dilakukan pengujian propertisnya dilaboratorium sesuai SNI yang berlaku. Hasil penelitian ini diperoleh sesuai spesifikasi umum bina marga 2010 revisi 3. Dengan persentase ideal RAP pada campuran AC-Base sebesar 30 %, serta persentase material baru sebesesar 70 % dengan komposisinya adalah split 2030 sebanyak 14 %, split 10-20 sebenyak 18 % dan split 05-10 sebanyak 20 %, serta abu batu 18 %. Material baru ini berfungsi memperbaiki gradasi RAP terhadap komposisi campuran. Nilai Kadar aspal optimum pada campuran AC-Base dengan penggunan 30 % RAP sebesar 5,5 %.Kata kunci: reclaimed asphalt pavement, ac-base, kadar aspal optimum, perkerasan lentur
References
Absori., Riyanto, A., Sunarjono, S., 2012, “Rekayasa Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement Untuk Preservasi Konstruksi Jalan”, Simposium Nasional RAPI XI FT UMS.
Badan Standar Nasional. Cara Uji Ekstraksi Kadar Aspal dari Campuran Beraspal Menggunakan Tabung Refluks Gelas RSNI M-05-2004.
Balitbang PU., 2008, “Modul Balai Bahan dan Perkerasan Jalan”. Jakarta.
Departemen Kimpraswil, 2002, “Manual Pekerjaan Campuran Beraspal Panas Buku 1 Petunjuk Umum”. Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga, 2018, “ Pavement Recycling In Indonesia”. Workshop Recycling Asphalt Pavement. Jakarta.
Maha, dkk., 2015 “Kinerja Campuran Beraspal Hangat Laston Lapis Pengikat (AC-BC) dengan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)”. Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil. ITB.
West, Randy C., 2015, “Best Practices for RAP and RAS Management” Quality Improvement Series 129. National Asphalt Pavement Association. Lanham, Maryland.
West, Randy C., Copeland, A., 2015, “High RAP Asphalt Pavement Japan Practice – Lessons Learned” Information Series
National Asphalt Pavement Association. Lanham, Maryland.
Soehartono., 2015, “Teknologi Aspal dan Penggunaanya dalam Konstruksi Perkerasan Jalan”. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Spesifikasi Umum Bina Marga. 2010. “Divisi 6 Seksi 6,3 Campuran Beraspal Panas revisi 3”. Jakarta.
Sukirman, S., 1992, “Perkerasan Lentur Jalan Raya”. Bandung : Nova.
Sukirman, S., 2003, “Beton Aspal Campuran Panas”. Edisi 1. Jakarta : Granit.
Sukirman, S., Zurni, R., Seno, R., 2016, “Studi Pemanfaatan RAP dan Aspal Elvaloy Pada Campuran Laston AC-BC”, Jurnal Online Institute Teknologi Nasional.
U.S Department Of Transportation Federal Highway Administration, 2011, “Reclaimed Asphalt Pavement in Asphalt Mixture : State Of the Practice”. Research, Development and Technology.
Wignall, A., Kendrick, P.S., Ancill, R., Copson, M., 1999. Tjan, A (penterjemah)., 2003. “Proyek Jalan Teori dan Praktek”.(edisi keempat). Jakarta: Erlangga.