KAJIAN PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN SERTA FAKTORFAKTOR YANG MENDORONG PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Authors

  • Wahyu Rahmat Kurnia
  • Haryani Haryani
  • Nori Yusri

Abstract

Abstrak


Perkembangan suatu kota di tandai dengan tumbuhnya berbagai aktifitas yang komplek di atasnya. Begitu juga Kota Padang perkembangan Kota Padang mulai berkembang dari barat ke timur sehingga, banyak perkembangan akan suatu ruang mulai berdampak di Kecamatan Kuranji, Perkembangan ruang yang komplek tersebut akan berdampak pada perubahan pengunaan lahan di Kecamatan Kuranji karena kecamatan Kuranji di dukung oleh perkembangan struktur ruang Kota Padang. Kecamatan Kuranji merupakan sub pelayanan kota baru berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010-2030. Penelitian  ini mengunakan metode kualitatif dan kuantitatif (overlay, scoring dan interval, laju pertumbuhan eksponensial). Pengumpulan data yang di gunakan adalah interprestasi citra satelit Google Earth Pro dengan kedalaman 1:1000M, kajian resiko bencana, pertumbuhan jumlah penduduk, pengembangan perumahan dan pertumbuhan sarana prasarana dan utilitas. Pengunaan lahan paling dominan di Kecamatan Kuranji tahun 2007 adalah pertanian 2.373 Ha dan hutan 1.664 Ha, sedangkan pada tahun 2012 adalah pertanian 1.755 Ha Hutan 1.529 Ha permukiman 1.639 Ha, pengunaan lahan tahun 2017 adalah permukiman 1.991 Ha pertanian 1.413 Ha hutan 1.402 Ha. Perubahan pengunaan lahan yang terjadi pada periode 2007-2012, 2012-2017 adalah perubahan pengunaan lahan non terbangun menjadi Perubahan pengunaan lahan terbangun. Perubahan pengunaaan lahan di dukung berbagai faktor pendorong pada setiap periode Perubahannya seperti adanya isu Kebencanaan, Pengembangan perumahan yang sudah terarah pada periode tahun 2007-2012, sedangkan untuk periode tahun 2012-2017 yang mendorong perubahan pengunaan lahan tersebut adalah laju pertumbuhan penduduk dan pengembangan sarana prasarana dan utilitas. Sehingga faktor tersebut mendorong terjadinya perubahan pengunaan lahan di Kecamatan Kuranji.
Kata Kunci : Faktor Pendorong, Pengunaan, Perubahan Lahan.

Abstract
The development of a city is marked by the growth of various complex activities on it. Likewise, the City of Padang, the development of Padang City began to develop from west to east so that, many developments in a space began to have an impact in the District of Kuranji. The development of this complex space would have an impact on changes in land use in the District of Kuranji because the District of Kuranji was supported by the development of the spatial structure of the City. Padang. Kuranji Subdistrict is a new sub-city service based on the 2010-2030 Padang City Spatial Planning document. This study uses qualitative and quantitative methods (overlay, scoring and interval, exponential growth rate). Data collection used is interpretation of Google Earth Pro satellite imagery with a depth of 1: 1000M, disaster risk assessment, population growth, housing development and the growth of infrastructure and utilities. The most dominant land use in Kuranji District in 2007 was agriculture 2,373 Ha and forest 1,664 Ha, whereas in 2012 it was agriculture 1,755 Ha Forest 1,529 Ha settlement 1,639 Ha, land use in 2017 was settlement 1,991 Ha agriculture 1,413 Ha forest 1,402 Ha. Changes in land use that occurred in the period 2007-2012, 2012-2017 are changes in the use of non-built land to Changes in the use of built land. Changes in land use are supported by a variety of driving factors in each period. Changes such as the issue of Disaster, housing development that has been directed in the period 2007-2012, while for the period 20122017 that drives changes in land use is the rate of population growth and development of infrastructure and utility. So that these factors encourage changes in land use in the Kuranji District.
Keywords: Driving Factors, Usage, Land Change.

 

References

REFERENSI

Aulia yusrini (2006)” kajian perubahan pengunaan lahan pada pusat kota cilegon” Arsyad, S dan Rustiadi E. (2008). Penyelamat Tanah, Air, dan Lingkungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Barlowe, R. (1986). Land Resource Economics. The Economics of Real Estate. Chapin F Stuart And E Kalser ,(1979). Urban Landuse Planning. United States Amerika: The Boardof Trustees Of The University. Cullingswoth j.b 1979 ENVIRONMENTAL PLANNING 1939-1969 VOLEME III – NEW TOWN POLICY Dwike Wijayanti (2003) Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Jenis Pemanfaatan Lahan di Kecamatan

Depok, Kabupaten Depok, Kabupaten Sleman. Grigg, N. 1988, Infrastructure Engineering and Management, John Wiley & Sons I Made Ardhana, “RELOKASI KAWASAN PERMUKIMAN RAWAN BENCANA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT (studi kasus:kawasan permukiman di Kelurahan Malabero)” Iwan Kustiawan dan Melani Anugrahani (2000)”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Jenis Pemanfaatan Lahan Di Wilayah Pengembangan Cibeunying Kota Bandung”. Lestari,T.(2009).Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup PetaniIPB.Bogor. Sadyohutomo, (2006): 72. Penataaangunaan tanah penerbit Aditya Media Yogyakarta Setiadi.yusuf. (2007) ”Perubahan Pengunaan Lahan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatam Umbul Harjo “Kota Yogyakarta” Tugas akhir program Jurusan Perencanaan Wilayah Dan Kota. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sunarto (1995). Evaluasi Sumberdaya Lahan: Kemampuan Lahan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM Tarigan Robinson, (2004) tentang Ekonomi regional: Teoridanaplikasi Usman M and haynes K (2011) An Axamination Of The Resettlemet Program Of Mayon Volcano: What Can We Learn For Sustainable Volcanic Risk Reduction. Springer? Warsono, agus (2006). Perkembangan Permukiman Pinggira Kota Pada Kolidor Jalan Kaliurang Kecamatan Ngaklik Kabupaten Sleman. Tesis tidak diterbitkan .Semarang. Data Berkaitan dalam Penelitian BPBD Kota Padang tentang Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Padang Citra Time Series 2007, 2012 dan 2017 Dari Google Earth Pro. Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-2030.

Downloads

Published

2019-08-27