PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK DAN PERKERASAN JALAN SIMPANG BASO – BATAS BATUSANGKAR (PILADANG) STA 114+700 S/D STA 119+700
Abstract
Dalam penyelenggaraan jalan, khususnya pada ruas jalan Simpang Baso – Batas Batusangkar (Piladang), dimana sepanjang ruas jalan ini mengalami peningkatan volume lalu lintas sehingga mengalami kerusakan dibeberapa lokasi yang menyebabkan terganggunya aktivitas bagi pengguna jalan. Maka diperlukan perbaikan dan peningkatan pada ruas jalan tersebut sesuai dengan ketentuan. Perencanaan geometrik terhadap jalan ini menggunakan metode Bina Marga dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997, tebal perkerasan lentur menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017, Overlay menggunakan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur PT T-01-2002-B, dan drainase dengan acuan Modul Perancangan Drainase Jalan 2013. Dari hasil perencanaan geometrik didapat lebar jalan ideal 7 m dan bahu jalan 1,5 m, sehingga terdapat 76 tikungan dimana 61 tikungan full circle, 11 tikungan spiral circle spiral, dan 4 tikungan spiral spiral. Untuk tebal perkerasan didapatkan dengan tebal lapisan AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, AC-Base 75 mm, CTB 150 mm, dan Agregat Kelas A 150 mm. Untuk overlay didapat dengan tebal lapisan 7,2 cm. Dalam perencanaan drainase diperoleh penampang saluran berbentuk trapesium dengan kedalaman saluran 0,6 m, lebar bawah saluran 0,5 m, lebar atas saluran 1,5 m, dengan kemiringan saluran 1:1.Kata kunci : Geometrik, Perkerasan, Overlay, Drainase
References
Badan Standarisasi Nasional, (1989). Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan SNI 03-3424-1994. Jakarta: Badan Penerbit Standar Nasional Indonesia.
Depertemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga "Pedoman Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota" No.038/T/M/BM/1997. Jakarta: Depertemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Depertemen Pekerjaan Umum. (2005). Pelatihan Road Design Engineer (Ahli Teknik Desain Jalan), Modul RDE-07 Dasar-Dasar Perencanaan Drainase Jalan. Jakarta: Pusat Pembinaan Kompetensi Dan Pelatihan Konstruksi (PUSBIN-KPK).
Ditjen Bina Marga (2017). Manual Perkerasan Jalan No. 04/SE/Db/2017. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Ditjen Bina Marga (2002). Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur PT T-01-2002-B, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Jakarta.
Hartom. (2005). Perencanaan Teknik Jalan 1 (Geometrik) . Jakarta: UP Press.
Hendarsin, S. (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Lawatala, G.M. (2013). Modul perancangan Drainase jalan. Pada workshop jalan perkotaan TA 2013 Jakarta.
Pemerintahan Republik Indonesia (2004). Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Jakarta, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
Pemerintahan Republik Indonesia (2006). Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan. Jakarta, Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Sukirman, S. (1999). Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.Hartom, 2005. Perencanaan Teknik Jalan I (Geometrik), Jakarta : UP. Press.
Hendarsin, Shirley. L. 2000. Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung : Politeknik Negeri Bandung. Saodang, H. 2004. Konstruksi Jalan Raya Buku 1 Geometrik Jalan. Bandung : Nova. Saodang, H. 2005. Konstruksi Jalan Raya Buku 2 Perancangan Perkerasan Jalan Raya. Bandung : Nova. Sukirman, S. 1999. Dasar Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung : Nova.