PERENCANAAN STUKTUR GEDUNG APARTEMENT 33 LANTAI (STUDI KASUS APATREMENT THE PAKUBUWONO MENTENG JAKARTA PUSAT)

Authors

  • Ilma Hanifa
  • Rini Mulyani
  • Yulcherlina Yulcherlina

Abstract

Gedung apartement The Pakubuwono Menteng memiliki desain struktur yang relatif besar, dengan jumlah tingkat 33 lantai, dimana terdapat 3 lantai basement untuk keperluan parkir, 33 lantai sebagai hunian apartemen, dan 1 lantai atap. Total dari ketinggian gedung ini 153,02 m, dimana untuk bangunan high rise building yang di desain terhadap ketahanan gempa perlu adanya penentuan kelas situs bangunan, kontrol terhadap base shear, sistem rangka, partisipasi massa, dan defleksi bangunan yang sesuai dengan peraturan SNI 1726-2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung. Peraturan lainnya yang digunakan yaitu peraturan SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, dan peraturan SNI 2847-2013 mengenai Peryaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Dengan digunakannya peraturanperaturan tersebut, diharapkan bangunan yang didesain sudah aman dan layak terhadap kekuatan dan efektifitas material. Digunakan sisem struktur dual system, yaitu gabungan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus dan penggunaan Dinding Geser  Khusus. Untuk mengoptimalkan fungsi dari dual system ini diatur bahwa Rangka Pemikul Momen harus mampu mengaku minimal 25% gaya geser desain yang terjadi pada bangunan untuk masing-masing kombinasi pembebanan. Pada perencanaan gedung apartemen ini didapatkan dimensi struktur, yaitu (40 cm x 80 cm) untuk balok induk, (30 cm x 60 cm) untuk balok anak, 115 cm untuk dimensi kolom lantai paling bawah, 35 cm untuk ketebalan shear wall, dan 20 cm untuk ketebalan pelat.
Kata kunci : SRPMK, shear wall, dual system, dimensi.

References

Badan Standardisasi Nasional. “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847:2013”. Bandung: 2013.

Badan Standardisasi Nasional. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012”. Bandung: 2012.

Badan Standardisasi Nasional. “Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 17272013”. Bandung: 2013.

Budiono Bambang,dkk. 2017.”Contoh Desain Bangunan Tahan Gempa, Dengan Sistem

Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Dinding Struktural Khusus di Jakarta”. Bandung: ITB.

Imran Iswandi dan Hendrik Fajar. 2009. “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa Berdasarkan SNI 03-2847-2002”. Bandung: ITB.

Kusuma Giedon H dan W.C.Vis. 1993. “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang. Berdasarkan SKSNI T-151991-03”. Jakarta

M. Hamzah Fadli. 2015.“Aplikasi Etabs Pada Perancangan Gedung 15 Lantai Dengan Struktur Beton Bertulang Menggunakan System Ganda (Dual System) Sebagai Penahan Gempa Sesuai Standard Code SNI 1726:2012”. Jakarta: Hamzah

McCormac Jack C. 2003.” Desain Beton Bertulang Edisi Kelima”. Jakarta: Erlangga

Tjokrodimuljo K. 2012. Teknologi Beton. Yogyakarta. KMTS FT UGM.

Downloads

Published

2020-02-26