PEMAKAIAN ABU TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA CAMPURAN BETON MUTU Fc’ 25 Mpa
Abstract
Perkembangan pembangunan di Indonesia saat ini semakin pesat, baik untuk infrastruktur maupun struktural. Sehingga membutuhkan semen yang banyak. Oleh karena itu diperlukan suatu kreasi bahan kontruksi dengan melakukan rekayasa yang berguna untuk pembangunan. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah pertanian yang tidak terpakai yaitu tempurung kelapa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Bung Hatta. Abu tempurung kelapa memiliki sifat pozzolan dan silika. Pada penelitian ini, beton yang direncanakan fc’25 Mpa dengan variasi campuran 0%, 2,5%, 5% , 7,5% dan 10% abu tempurung kelapa dari berat semen. Hasil penelitian, diperoleh hasil kuat tekan beton pada umur 28 hari yaitu 26,33 Mpa pada beton normal, untuk persentase campuran abu tempurung kelapa 2,5% didapatkan kuat tekan 24,91Mpa, persentase 5% campuran abu tempurung kelapa didapatkan kuat tekan 23,21 Mpa, persentase 7,5% campuran abu tempurung kelapa didapatkan 22,36 Mpa dan persentase 10% campuran abu tempurung kelapa didapatkan sebesar 20,48 Mpa pada umur 28 hari. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan variasi campuran abu tempurung mengakibatkan penurunan terhadap kuat tekan beton sehingga kurang sesuai untuk digunakan pada fc’ 25 Mpa.Kata kunci : Abu tempurung kelapa, Pozzolan, Kuat tekan
References
Badan Standar Nasional (BSN), 1990. SNI-03-1968: Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2000. SNI 03-2834: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2004. SNI 15-7064: Semen Portland Komposit, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN).
Badan Standar Nasional (BSN), 2008. SNI 1969: Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2008. SNI 1970: Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2008. SNI 1972: Cara Uji Slump Beton, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2011. SNI 1971: Cara Uji Kadar Air Total Agregat Dengan Pengeringan, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2011. SNI 1974: Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder, Beton, Jakarta:
Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2011. SNI 2493: Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2012. SNI-astm-c117: Metode uji bahan yang lebih halus dari 75 μm(no 200) dalam agregat mineral dengan pencucian, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2014. SNI 2491: Cara Uji Kuat Tarik Belah Spesimen Beton Silinder, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Badan Standar Nasional (BSN), 2014. SNI-2816: Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk beton, Jakarta: Badan Standar Nasional (BSN). Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, Bandung: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Departemen Pekerjaan Umum, 1989. SK SNI S-04-1989-F: Spesifikasi Bahwa Bangunan Bagian A, Jakarta: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan Departemen Pekerjaan Umum. Mulyono, T., 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta: penerbit Andi
Tjokrodimuljo, K., 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM. Mustaqim, M. I., 2016. Pengaruh Abu Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Paving Blok. Jurnal Teknik Sipil UPP. Mashuri, 2008. Pengaruh Penggunaan Serbuk Arang Tempurung Kelapa Dan Variasi Jumlah Tumbukan Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal. Jurnal Mektek Tahun X No.1. Hasan, H.,2006. Pengaruh Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Mortar. Jurnal Smartek, Vol. 4, No 4. 211-233 Trikarlina, E,. Riswanti, dan A. Putra Munir., 2018. Pemanfatan Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.) Dan Pengaruh Penambahan Sikacim Concrete Additive Pada Pembuatan Batako. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, Vol. 6 No. 1.