PENENTUAN PRIORITAS LOKASI KAWASAN PERUMAHAN DI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Authors

  • Teguh Berlinof Putra Maru’ao
  • Ezra Aditia
  • Haryani Haryani

Abstract

Abstrak

 

Kecamatan Sipora Utara merupakan wilayah orientasi dari Tuapejat sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tuapejat juga sebagai Pusat Kegiatan Lokal di Kabupaten Kepulauan Mentawai akan terus mengalami pengembangan wilayah yang secara langsung juga akan berdampak pada perkembangan/peningkatan lahan terbangun untuk lokasi perumahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui parameter dominan penentuan lokasi kawasan perumahan serta mengetahui sebaran lokasi prioritas pengembangan kawasan perumahan di Kecamatan Sipora Utara dengan  mempertimbangkan 7 parameter pendukung yaitu kemiringan lahan/kelerengan, utilitas (jaringan PDAM dan listrik), kerawanan bencana, aksesbilitas, harga lahan, jarak terhadap fasilitas umum (sarana pendidikan dan kesehatan), dan perubahan lahan, serta parameter pembatas yaitu lahan berstatus milik pemerintah daerah dan pola ruang kawasan lindung. Responden dalam penelitian ini terdiri atas 3 kelompok, yaitu pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, swasta, dan masyarakat. Untuk mengetahui parameter dominan dalam pemilihan lokasi kawasan perumahan adalah dengan pembobotan menggunakan AHP, sedangkan untuk menentukan lokasi prioritas pengembangan kawasan perumahan adalah dengan analisis spasial menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografi). Hasil analisis parameter dominan pemilihan lokasi perumahan di Kecamatan Sipora Utara diperoleh bobot tertinggi pada parameter kerawanan bencana sebagai parameter dominan. Sedangkan hasil analisis spasial menghasilkan lahan yang dapat dikembangkan menjadi kawasan perumahan seluas 5.702,99 hektar, dan menghasilkan 42 lokasi prioritas pengembangan perumahan dengan luas total lokasi prioritas 373,14 hektar yang tersebar di 4 desa, yaitu 50,75 hektar di Desa Tuapejat; 27,58 hektar di Desa Sipora Jaya; 140,67 hektar di Desa Sidomakmur; dan 154,13 hektar di Desa Bukit Pamewa.

 

Kata Kunci : Lokasi Prioritas Perumahan, AHP, SIG, Kecamatan Sipora Utara

 

 

Abstract

 

North Sipora District is an orientation area of Tuapejat as the capital of the Mentawai Islands Regency. Tuapejat as well as the Center for Local Activities in the Mentawai Islands District will continue to experience regional development which will directly impact the development / increase of land built for housing locations. The purpose of this study was to determine the dominant parameters for determining the location of residential areas and to determine the distribution of priority locations for development of residential areas in North Sipora District by considering 7 supporting parameters, namely land slope / slope, utilities (clean water network and electricity networks), disaster vulnerability, accessibility, land prices, distance to public facilities (education and health facilities), and land changes, as well as limiting parameters, namely the status of land owned by the regional government and the protected area space pattern. The respondents in this study consisted of 3 groups, namely the local government of the Mentawai Islands Regency, the private sector, and the community. To find out the dominant parameters in choosing the location of a residential area is by weighting using AHP, while to determine the priority location of housing area development is by spatial analysis using GIS (Geographic Information System). The results of the analysis of the dominant parameters for the selection of housing locations in North Sipora District obtained the highest weight in the parameters of disaster hazard as the dominant parameter. While the results of spatial analysis produced land that could be developed into a residential area of 5,702.99 hectares, and produced 42 priority locations for housing development with a total area of priority locations of 373.14 hectares spread across 4 villages, namely 50.75 hectares in Tuapejat Village; 27.58 hectares in Sipora Jaya Village; 140.67 hectares in Sidomakmur Village; and 154.13 hectares in Bukit Pamewa Village.

 

Keywords : Priority Location for Housing, AHP, GIS, North Sipora District

References

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Kepulauan Mentawai. 2015. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Bappeda Kepulauan Mentawai. 2016. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Falatehan, A. Faroby. 2016. Analytical Hierarchy Process (AHP). Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Haryani. 2010. Perencanaan Tapak Perumahan. Padang: Bung Hatta University Press, ISBN: 978-602-8899-38-3

Nugraha, Y.K., Nugraha, A.L., Wijaya, A.P. 2014. Pemanfaatan SIG Untuk Menentukan Lokasi Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman (Studi Kasus Kabupaten Boyolali). Jurnal Geodesi Undip, 3 (4), ISSN: 2337-845X.

Saputra, D.P.D., Rachmawati, Rini, Mei, E.T.W. 2015. Penentuan Prioritas Lokasi Perumahan di Kecamatan Kasihan dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: UGM.

Sastra M, Suparno dan Marlina, Endy. 2005. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sunarti S, Yuliastuti N, Indriastjario I. 2018. Kolaborasi Stakeholder Dalam Penyediaan Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Salatiga. Jurnal Tataloka Undip, 4 (4), ISSN: 2356-0266.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Downloads

Published

2020-03-01