KARAKTERISTIK KEMISKINAN PETANI PADI DI NAGARI LUBUAK GADANG KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN
Abstract
ABSTRAK
Nagari Lubuak Gadang merupakan nagari yang terletak di Kecamatan Sangir yang merupakan Ibukota Kabupaten Solok Selatan. Nagari Lubuak Gadang ini merupakan daerah yang memiliki luas lahan dan jumlah produksi pertanian padi sawah tertinggi di Kabupaten Solok Selatan, disamping itu Nagari Lubuak Gadang juga sebagai daerah dengan jumlah rumah tangga miskin tertinggi di Kabupaten Solok Selatan. Pertanian di Nagari Lubuak Gadang yang berada di daerah ibukota kabupaten tentu akan memberi keuntungan untuk petani padi. Akan tetapi pada kenyataannya Nagari Lubuak Gadang berada diurutan tertinggi kemiskinan di Kabupaten Solok Selatan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kemiskinan petani padi di Nagari Lubuak Gadang. Dengan tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik kemiskinan petani padi dan mengetahui hubungan karakteristik kemiskinan petani padi tersebut dengan tingkat pendapatan rumah tangga petani miskin di Nagari Lubuak Gadang. penelitian ini menggunakan Metode yaitu metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Temuan penelitian adalah diketahui karakteristik yang mencirikan kemiskinan petani padi di Nagari Lubuak Gadang yaitu 47,56 % rumah tangga petani miskin yang memiliki luas lahan terkecil, 58,54 % tingkat pendidikan rendah, dan 40,24 % memiliki satu aset , dan 57,32 % rumah tangga petani miskin tidak menderita penyakit. Karakteristik yang memiliki hubungan dengan tingkat pendapatan petani padi adalah kepemilikan lahan, tingkat pendidikan, dan kepemilikan aset.
Kata kunci : Petani padi, Kemiskinan, karakteristik
ABSTRACT
Nagari Lubuak Gadang is a village located in the District of Sangir which is the capital of South Solok Regency. Nagari Lubuak Gadang is an area that has the highest land area and the amount of agricultural production of lowland rice in South Solok Regency, besides that Nagari Lubuak Gadang is also the area with the highest number of poor households in South Solok Regency. Agriculture in Nagari Lubuak Gadang, which is located in the capital city of the regency, will certainly provide benefits for rice farmers. But in reality Nagari Lubuak Gadang is ranked the highest in poverty in South Solok Regency. The formulation of the problem in this study is how the characteristics of poverty of rice farmers in Nagari Lubuak Gadang. With the aim of the study is to determine the characteristics of poverty of rice farmers and to know the relationship of these characteristics of rice farmers with the level of household income of poor farmers in Nagari Lubuak Gadang. The analytical method used is qualitative and quantitative analysis. The research findings are known characteristics that characterize the poverty of rice farmers in Nagari Lubuak Gadang namely 47.56% of poor farm households that have the smallest land area, 58.54% low education level, and 40.24% have one asset, and 57.32 % of poor farming households do not suffer from disease. The characteristics that have a relationship with the level of income of rice farmers are land ownership, education level, and asset ownership.
Keywords: Rice Farmers, Poverty, Characteristics
References
Daftar Pustaka
Alim, A.M., 2014. “Pengertian Regresi,
Korelasi, Z Tes, T Tes, F Tes, dan Chi
Square”.
http://rizalfatikhussurur.blogspot.com
diakses pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul
21 WIB.
Ayna. 2018. “Pengertian Pertanian menurut Para Ahli dan Contoh Pertaniannya”. https://www.inspirasipertanian.com/2018/1 1/pengertian-pertanian-menurut-para-ahli.html, diakses pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 23.37 WIB
Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional. 2011 “Batasan dan Pengertian. http://bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx diakses pada tanggal 16 Oktober 2019 pukul 22.25 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Kabupaten Solok Selatan Dalam Angka Tahun 2018. BPS Kabupaten Solok Selatan. Solok Selatan.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Kecamatan Sangir Dalam Angka Tahun 2018. BPS Kabupaten Solok Selatan. Solok Selatan.
Badan Pusat Statistik. 2018. “Istilah”. https://www.bps.go.id/istilah/. diakses pada tanggal 16 Oktober 2019 pukul 16.22 WIB
Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kedeputian SDM dan Kebudayaan Bappenas. 2010. Laporan Akhir Evaluasi Pelayanan Keluarga Berencana bagi Masyarakat Miskin (Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera-1). Bappenas
Gunawan, Rina. 2017. “Apakah yang
dimaksud dengan kemiskinan absolut dan
kemiskinan relatif
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-
dimaksud-dengan-kemiskinan-absolut-dan-
kemiskinan-relatif, diakses pada tanggal 15
Oktober 2019 pukul 14.16 WIB
Hadsah, E., Nur, H., & Tou, H. J. (2018). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Masyarakat Di Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, 2(3).
Hudaya, Dadan. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia”. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Isdijoso, Widjajanti, dkk. 2016. “Penetapan Kriteria dan Variabel Pendataan Penduduk Miskin yang Komprehensif dalam Rangka
Perlindungan Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota”, dalam jurnal: Kertas Kerja SMERU (hlm. 5-8). The SMERU Research Institute.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2019.
“miskin”. https://kbbi.web.id/miskin. diakses pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 16.35 WIB
Nurwati, Nunung. 2008. “Kemiskinan : Model
Pengukuran, Permasalahan, dan Alternatif
Kebijakan”. Dalam Jurnal Kependudukan
Padjajaran.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1981 Tentang Kesejahteraan Sosisal bagi Fakir Miskin.
Pradipta, Mutiara., 2017. “Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Padi di
Desa Sumber Agung Kecamatan
Moyudan”. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.
Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan. 2017. Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1981 Tentang Kesejahteraan Sosisal bagi Fakir Miskin.
Pujianti, Ainur, 2015. “Metode Pengambilan
Sampel dalam sebuah penelitian”. https://www.slideshare.net/takayumelenciel /metode-pengambilan-sampel diakses pada tanggal 16 Desember 2019 pukul 21.20 WIB.
Rahmaniar. 2018. “Dampak Pembangunan Irigasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani” dalam jurnal: Open Jurnal System Halu Oleo University (hlm 4) Universitas Halu Oleo : Kendari.
Rahmatullah, M.Z., 2017. “Pengaruh
Hubungan Kerja terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Buruh Pelabuhan Parepare”. Tugas Akhir. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin : Makassar.
Safriyana, Helena. 2008. “Identifikasi Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Desa
Jang Kecamatan Moro Kabupaten Karimun”. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Bung Hatta : Padang.
SNPK. 2017. “Strategi Nasional
Penanggulangan Kemiskinan”. Komite
Penanggulangan Kemiskinan.
Wikipedia Bahasa Indonesia. “Pengertian
Petani dari Wikipedia Bahasa Indonesia,
Ensiklopedia Bebas”. https://id.wikipedia.org/wiki/Petani, diakses pada tanggal 3 Oktober 2019 pukul 10.40 WIB
Wahyudi, W. W., Priyarsono, D. S., & Rifin, A. (2014). Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis Sektor Unggulan, Kasus: Kabupaten Pasaman Pasca Otonomi Daerah. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 2(2), 159-176.