KAJIAN KERAWANAN BANJIR DAN ARAHAN PENGENDALIAN LAHAN EKSISTING DI KOTA SUNGAI PENUH
Abstract
ABSTRACT
Bencana banjir merupakan permasalahan yang umum di sebagian wilayah Indonesia, terutama pada daerah perkotaan yang padat penduduk. Bencana banjir di Indonesia yang terjadi setiap tahun terbukti menimbulkan dampak pada kehidupan manusia dan lingkungan bahkan korban jiwa dan kerugian materi. Bencana banjir di Kota Sungai Penuh merupakan bencana yang sangat sering terjadi di antara bencana lainnya. Menurut hasil rekap data BPBD Kota Sungai Penuh dari tahun 2014 sampai tahun 2018 terjadi 131 kejadian bencana banjir. Berdasarkan isu bencana banjir yang terjadi di akibatkan dari luapan sungai, dan lahan sangat sering terkena banjir yaitu lahan yang berada dekat dengan jaringan sungai di Kota Sungai Penuh. Berdasarkan uraian tersebut maka studi dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kerawanan banjir dan mengetahui arahan pengendalian lahan eksisting di Kota Sungai Penuh. Dilakukan metode pengumpulan data sekunder terkait data intansi dan data primer terkait data lapangan untuk memenuhi kebutuhan kajian. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, kuantitatif dan metode skoring pembobotan dalam tahap analisis, kemudian digunakan metode overlay. Dari total luas keseluruhan Kota Sungai Penuh yaitu 35.525,51 ha terbagi pada kelas tidak rawan yaitu 29.194,27 ha, kelas rawan 5.777,67 ha dan sangat rawan 553,57 ha. Arahan pengendalian lahan eksisting dilakukan pada lahan yang termasuk pada kelas sangat rawan banjir, dengan penggunaan lahan yaitu lahan terbuka, pemukiman, rawa, sawah, perkebunan dan hutan sekunder yang bertujuan untuk mengurangi danpak bencana banjir di Kota Sungai Penuh.
Kata Kunci : Banjir, Arahan, Kerawanan.
ABSTRAK
Flood disaster is a common problem in some parts of Indonesia, especially in densely populated urban areas. Floods in Indonesia that occur every year are proven to have an impact on human life and the environment, even fatalities and material losses. Flood disasters in Sungai Penuh City are very common among other disasters. According to the recapitulation data of the Sungai Penuh City BPBD from 2014 to 2018 there were 131 flooding events. Based on the issue of catastrophic floods that occur due to overflowing rivers, and land is very often affected by flooding that is land that is close to the river network in Sungai Penuh City. Based on the description, the study was conducted with the aim of knowing the level of flood vulnerability and knowing the direction of existing land control in Sungai Penuh City. Secondary data collection methods were carried out related to Intansi data and primary data related to field data to meet the needs of the study. The method used is qualitative, quantitative and weighting scoring methods in the analysis phase, then the overlay method is used. Of the total area of Sungai Penuh City which is 35,525.51 ha divided into non-prone classes, namely 29,194.27 ha, vulnerable classes 5,777.67 ha and very vulnerable to 553.57 ha. The direction of existing land control is carried out on land that belongs to the very flood-prone class, with land use that is open land, settlements, swamps, rice fields, plantations and secondary forests that aim to reduce flood flood in the City of Sungai Penuh.
Keywords : Flood, Direction, Hazard.
References
Daftar Pustaka
BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 02 “Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana”. Jakarta: BNPB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungai Penuh. (2019). “RENSTRA. Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah”. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Harmani, Evy & Soemantoro, M. (2017). “Kolam
Retensi Sebagai Alternatif Pengendali
Banjir”. Surabaya : Universitas Dr.
Soetomo.
Kurnia, W. R., Haryani, H., & Yusri, N. (2019). Kajian Perubahan Pengunaan Lahan Serta Faktorfaktor Yang Mendorong Perubahan Pengunaan Lahan Di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, 2(3).
Kusumo, Probo & Nursari, Evi. ( 2016 ). “Zonasi
Tingkat Kerawanan Banjir Dengan
Sistem Informasi Geografis Pada Das Cidurian Kab.Serang, Banten”. String : Satuan Tulis Riset dan Inovasi Teknologi.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 Tentang
Rawa.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.70/Menhut-II/2008 Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12 /Prt/M/2014 Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.
Putra, R. T., Haryani, H., & Yusri, N. (2019). Kajian Pengembangan Permukiman Berdasarkan Aspek Kemampuan Lahan Di Kecamatan Sungai Penuh. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, 1(3).
Sigit, AA, Priyono & Andriyani (2011) “Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Berbasis Web Untuk Monitoring Banjir Di Wilayah Das Bengawan Solo Hulu”. Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24
Tahun 2007. “Penanggulangan Bencana.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007. Penataan Ruang.