Berdasarkan hasil perhitungan Analisa
Kinerja Simpang Anduring di Kota Padang
penulis dapat membuat beberapa kesimpulan
diantaranya sebagai berikut :
1. Dari hasil survey penulis mendapatkan data
geometrik persimpangan yaitu:
a) Lebar Jalan DR.Moh.Hatta (A)
15,7 m dengan median 1,6 m
b) Lebar Jalan M.Yunus (B) 7,9 m
c) Lebar Jalan Andalas (C) 10 m
d) Lebar Jalan Gang Andalas (D)
4,6m
2. Kondisi lingkungan pada Simpang
Anduring yang diperoleh dilapangan
adalah terletak pada kawasan
komersil, dimana persimpangan ini
menjadi salah satu akses menuju pusat
kota.
3. Dari hasil perhitungan terhadap kinerja
simpang Anduring diatas ternyata pada
hari sabtu tanggal 07 Desember 2019
waktu jam puncak sore hari yaitu pada jam
17:00-18:00 berpeluang terjadi kemacetan
dengan arus lalu lintas sebesar 3859,7
skr/jam dengan kapasitas 4167,929
skr/jam. Untuk derajat kejenuhan 0.93
yang sudah melewati batas persyaratan
yang telah ditentukan yaitu <0.85 dan
peluang antrian yang lebih besar yaitu
26%-52%, Hal tersebut diakibatkan masih
kurangnya rambu-rambu lalu lintas
disekitar persimpangan.
4. Untuk lebih bisa mengoptimalkan kinerja
dari simpang Anduring, Penulis
merencanakan penambahan lampu
pengatur lalu lintas di simpang Anduring
dengan 4 fase dan lampu hijau 16 detik,
hanya mampu melayani arus lalu lintas di
simpang Anduring dengan pertumbuhan
arus lalu lintas 4,8% pertahun yaitu selama
tiga tahun dengan total pertumbuhan arus
lalu lintas sebesar 14,49% dengan derajat
kejenuhan terbesar di lengan B yaitu dari
arah jalan M.Yunus dibawah 0,85 yaitu
0,81 sehingga masih layak dipergunakan
sesuai dengan acuan Panduan Kapasitas
Jalan Indonesia (PKJI) 2014.