IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRAND ZURI EXTENSION PADANG

Authors

  • Aulia Rifki

Abstract

1. Identifikasi risiko di proyek pembangunan Hotel Grand Zuri Extension Padang terdapat 78 faktor risiko. Pengelompokan potensi risiko menghasilkan 9 jenis potensi risiko yaitu : Potensi risiko pekerja ganguan Kesehatan (25,641%),potensi risiko terluka oleh alat kerja (16,666%), potensi risiko terjatuh (14,102%), potensi risiko pekerja tergores dan tersayat oleh material (11,538%), potensi risiko tertimpa (11,538%), potensi risiko mata terkena material (5,128%), potensi risiko tertabrak (5,128%), potensi risiko kebakaran (5,128%), potensi risiko tersengat listrik (5,128%). 2. Dengan menggunakan matrix UNSW Health and Safety diketahui 8 risiko yang tergolong risiko ekstrim, yaitu : terjatuh dari ketinggian saat pekerjaan bongkar pasang bekising di ketinggian (lantai 2 – lantai 12) dengan nilai (15,12), tersengat listrik saat pemasangan kabel tray dengan nilai (14,95), terjatuh dari ketinggian saat pemasangan rangka dan penutup atap baja dengan nilai risiko (13,68) dan tertimpa material yang diangkat saat Pengoperasian dan angkat angkut material menggunakan Tower Crane dengan nilai risiko (13,50), Pekerjaan terjatuh dari perancah saat pengecoran di ketinggian (lantai 2 – lantai 12) dengan nilai (13,42), pekerja teritmpa saat pemasangan rangka atap baja dengan nilai (12,92), tersengat listrik saat pemasangan pintu dan jendela dengan nilai (12,6), tersengat listrik saat pemasangan plafond dengan nilai (12,47). 3. Pengendalian risiko ekstrim antara lain: 1. terjatuh dari ketinggian saat pekerjaan bongkar pasang bekising di ketinggian: Gunakan APD (full body harness jika pekerja naik di atas 1,8 m, helm, sepatu safety, sarung tangan), jika bekerja di tepi gedung buat railing untuk mengkaitkan full body harness. 2. Tersengat listrik saat pemasangan kabel tray : Penggunaan perlalatan listrik dalam kondisi kering dan memberi rambu peringatan. 3. Terjatuh dari ketinggian saat pemasangan rangka dan penutup atap baja : gunakan APD dan pastikan komunikasi antara operator dengan pekerja berjalan dengan baik. 4. tertimpa material yang diangkat saat Pengoperasian dan angkat angkut material menggunakan Tower Crane : Penggunaan alat berat harus dioperasikan oleh operator yang khusus mempunyai sertifikat operator (SIO) dan alat berat harus mempunyai surat ijin alat berat (SIA) yang masih berlaku. 5. Pekerjaan terjatuh dari perancah saat pengecoran di ketinggian (lantai 2 – lantai 12) : Gunakan APD dan lakukan pengawasan atau gunakan pekerja yang sudah ahli dan berpengalaman dalam penyusunan perancah. 6. Pekerja teritmpa saat pemasangan rangka atap baja : Selalu gunakan APD (helm dan sepatu safety) dalam bekerja. 7. tersengat listrik saat pemasangan pintu dan jendela : gunakan APD dan penggunaan perlalatan listrik dalam kondisi kering. 8. Tersengat listrik saat pemasangan plafond : gunakan APD dan penggunaan perlalatan listrik dalam kondisi kering.

Downloads

Published

2020-10-27