KAJIAN TINGKAT RESIKO BENCANA GELOMBANG EKSTRIM DAN ABRASI PANTAI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

Authors

  • Fajar Agung Mulya Universitas Bung hatta
  • Haryani Haryani Universitas Bung hatta

Abstract

PENDAHULUAN Kawasan pesisir merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga berbagai kegiatan dilakukan pada kawasan ini. Kawasan pesisir menjadi wilayah yang rentan dan terancam ketika terjadi perubahan aktifitas hidrooseanografi. Naiknya muka air laut dan perubahan kecepatan angin yang menyebabkan badai dan terjadinya gelombang ekstrim dan mengancam kawasan pesisir. Kota Padang berada di pesisir pantai barat Sumatera, sehingga tidak terlepas dari ancaman gelombang ekstrim dan abrasi. Secara administratif ada 6 Kecamatan di Kota Padang yang memiliki kawasan pesisir. Berdasarkan hasil penelitian Haryani (2018) dimana dari tahun 2003-2016 Kota padang mengalami abrasi seluas 5.74 Ha. Jika dihitung pada kawasan sempadan pantai, Kecamatan Padang Barat merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi, Kecamatan Padang Barat juga memiliki faktor yang dapat menyebabkan tingginya abrasi. Salah satu yang mempengaruhi gelombang ekstrim dan abrasi yaitu, permukaan tanah menurun yang disebabkan pengambilan berlebihan air tanah karna kebutuhan permukimaan, mall dan hotel. Kecamatan Padang Barat baru melalui bencana Abrasi Pantai dimana, Abrasi terus mengikis pantai mulai dari muaro lasak sampai dengan muaro jembatan siti nurbaya. Melihat tingginya potensi bencana gelombang ekstrim dan abrasi pantai, maka diperlukan strategi untuk mengatasi pengurangan resiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi di Kecamatan Padang Barat dan diperlukan arahan penataan ruang berbasis mitigasi bencana.

Downloads

Published

2021-08-27