ANALISIS KERUNTUHAN LERENG AKIBAT BEBAN GEMPA PADA SALURAN SEKUNDER TAMBANGAN DAERAH IRIGASI PANTI RAO PROVINSI SUMATERA BARAT

Authors

  • Sri Hanifah Universitas Bung Hatta

Abstract

Provinsi Sumatera Barat terletak pada tiga zona tektonik aktif, pertama zona pertemuan lempeng Indo-Australia yang menujam dibawah lempeng Eurasia bagian Tenggara atau yang biasa disebut Megathrust subduction zone Sumatera, kedua adalah sesar Mentawai yang terletak antara kepulauan Mentawai dengan pulau Sumatera dan yang ketiga adalah sesar Sumatera atau disebut juga The Great Sumatera Fault yang membelah pulau Sumatera membentang mulai dari Lampung sampai Banda Aceh. Ketiga zona aktif ini pada tahun 2019 menimbulkan gempa sebanyak 532 kali, baik yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan. Sesar Sumatera merupakan daerah rawan gempa bumi dan tanah longsor, di Sumatera Barat terdapat empat patahan aktif yang merupakan bagian dari sesar Sumatera salah satunya Segmen Sumpur. Panjang segmen ini 35 km dengan potensi kuat gempa maksimum 6,9 SR. Daerah Irigasi Panti Rao berada di atas jalur segmen Sumpur sehingga berada pada zona ancaman/bahaya tinggi. Dengan potensi magnitude dan kedalaman yang dangkal, gempa di segmen ini berpotensi menimbulkan bencana ikutan yaitu tanah longsor. Metode perhitungan analisa dengan cara stabilitas taylor dan software plaxis v.8.6 dan tambahan beban gempa. Hasil yang didapatkan pada stabilitas lereng menggunakan stabilitas taylor SF = 3,024 sedangkan dengan plaxis v.8.6 akibat beban statik SF = 3,1239, namun ketika faktor keamanan lereng ditambahkan dengan beban gempa faktor keamanannya menurun menjadi SF = 1,5816.

Downloads

Published

2021-08-30