IDENTIFIKASI TINGKAT KEKOTAAN NAGARI-NAGARIPYANGIADAIDI KECAMATAN QIVWJURAIY KABUPATEN PESISIR SELATAN

Authors

  • Lian Fortuna Universitas Bung Hatta
  • Tomi Eriawan Universitas Bung Hatta

Abstract

PENDAHULUAN Perkotaan sebagaiiobjekkpada studiiini merupakana halayangamenarikabagikberbagaiycabangqas ilmu pengetahuanysehinggarbanyaktsekalixragamdefinisiiya ngrdikemukakantolehwparawahli. Perkotaan merupakanqwilayahayangememilikiekegiatanqutama nonopertanianadenganasusunanafungsi kawasan sebagaiatempatepermukimanaperkotaana, pemusatan dan distribusi pelayanan jasaaaapemerintahan, pelayananifsosial, dansdkegiatanotekonomi. Dalam PeraturaneKepalaxBadanePusatoStatistikeqNo. 120 Tahunasd2020. Kriteriaqwilayahqiperkotaanqadalah prasyaratetertentukdalamrhalxkepadatandfpenduduk, presentaseadfgrumahdfghtanggadedepertaniansadan keberadaan/aksesadpadatefasilitasewperkotaan, yang dimilikiasauatusddesa/kelurahanauntuksmenentukan statusqperkotaanasuatuadesa/kelurahan. Fasilitas yang di wilayaheperkotaan berupa TK, SMP, SMA, pasar, pertokoan,bioskop, rumah sakit, Hotel/Biliyar/.Diskotek/Panti Pijat/Salon. Kriteriaydesavperkotaane2000 menggunakanw3 (tiga) indikatoreewsebagaianaukurannyaewyaitu: Kepadatan Pendudukaspereeekm²,PersentaseiayRumahieTanggaep ertanianaxxdanxcskeberadaanasataudsaksesfsguntukhm encapaiufasilitasaperkotaan.jing METODE Penelitian ini yaitu Kulitatif dimana penelitian akan mendeskripsikan tentang kelas nilai yang di hasilkan nantinya, pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Di dalam mengumpulkan data, terdapat 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari data observasi (pengamatan) dan data dokumentasi seperti : Sarana Pendidikan ( TK,SMP, SMA) Sarana Kesehatan ( Rumah Sakit) dan Sarana Perdagangan dan jasa (Pasar, Pertokohan, Hotel/bliyar/Pub/diskotek/tempat Karaoke/Salon). Data Sekunder seperti: data Kecamatan IV Jurai dalam angka 2021, RTRW Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2030, Profil Nagari yang ada di Kecamatan IV Jurai, jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian per Nagari,PPersentaseRRumah TanggaaPengguna Telepon Kabel, Persentase Rumah Tangga PenggunaLListrik, Standar Kriteria Kawasan Perkotaan, Tahap analisis yang dilakukan yaitu menggunakan metode pembobotan dengan membandingkan kriteria kawasan perkotaan dengan kondisi eksisting yang mengacu kepada Peraturan Badan Pusat Statistik no 120 tahun 2020. Selanjutnya untuk metode perbandingan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya perkembangan suatu Desa Pedesaan menuju Desa Perkotaan. dilihat dari tiga sektor sebagai ukurannya yaitu ketersediaan fasilitas sarana untuk mencapai fasilitas perkotaan antara Badan Pusat statistik dengan hasil analisis berdasarkan pertunjukan lansung di lapangan, persentasi keluarga petani yang di dapatkan dari sektor mata mencaharian penduduk antara badan pusat statistik dengan hasil analisis dan kepadatan penduduk per Km² dari luas kawasan yang di dapatkan oleh peneliti dengan luas kawasan dari badan pusat statistik. Analisis ini dilakukan membandingkan status Desa Pedesaan yang sudah di keluarkan atau di tetapkan oleh Perka BPS no 120 Tahun 2020 dengan Hasil analisis skoring. Berdasarkan factor/kriteria kota. Maka dengan analisis perbandingan tersebut dapat kita mengetahui penyebab terjadinya perkebangan suatu kelurahan/nagari. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Kebijakan Analisis kebijakan yaitu mengetahui tentang hal yang akan di kaji dalam penelitian ini berdasarkan RTRW Kabupaten pesisir Selatan tahun 2010-2030 dengan Kebijakan Perka BPs no 120 Tahun 2020. 2 2. Analisis Skoring Untuk hasil Analisis skoring di Nagari-nagari yang masih tergolong Pedesaan di Kecamatan IV Jurai dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Kesimpulan Klasifikasi Nagari di Kecamatan IV Jurai 2021 Sarana Kesehatan Kepadatan penduduk Mata Pencarian RT Pengguna Telepon RT Pengguna Listrik Tambang 0 1 0 0 0 0 0 1 4 0 0 6 Desa Pedesaan Koto Rawang 0 1 0 0 0 0 0 1 4 0 0 6 Desa Pedesaan salido Sari bulan 0 1 0 0 0 0 0 1 3 0 0 5 Desa Pedesaan Lumpo 1 1 0 1 0 0 0 1 4 0 0 8 Desa Pedesaan Limau Gadang 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 5 Desa Pedesaan Batu Kunik 1 1 0 0 0 0 0 1 3 0 0 6 Desa Pedesaan Taratak Tangah 1 1 0 1 0 0 0 1 3 0 0 7 Desa Pedesaan Ampuan 1 1 0 1 0 0 0 2 4 0 0 9 Desa Perkotaan Ampang Tareh 1 1 0 1 0 0 0 1 4 0 0 8 Desa Pedesaan Balai Sinayan 1 1 0 1 0 0 0 1 4 0 0 8 Desa Pedesaan Sungai Gayo 1 1 1 1 0 0 0 1 4 0 0 9 Desa Perkotaan Sungai Sariak 0 0 1 0 0 0 0 1 4 0 0 6 Desa Pedesaan Bukik Kaciak 1 1 1 0 0 0 0 1 4 0 0 8 Desa Pedesaan Gunuang Mungkuak 0 0 1 0 0 0 0 1 4 0 0 6 Desa Pedesaan Kepadatan penduduk 500 orang atau lebih per kilometer persegi/relativ e tinggi. nagari Aspek dan Kriteria Kota Berdasarkan BPS Skor Kota Keterangan Ciri Fisik Ciri Penduduk Pendidikan Perdagangan dan jasa TK/Sederajat SMP/Sederajat Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian kecil dari 25% Persentase keluarga pengguna telepon kabel besar dari 2,00% Persentase keluarga pengguna Listrik besar dari 95,00% SMU/Sederajat Pasar Pertokohan Hotel/bliyar/Pub /diskotek/Tempa t karaoke/Salon Rumah Sakit Sumber : Hasil Analisis 2021 3. Analisis Perbandingan Dari keseluruhan Analisis yang dilakukan, Masingmasing Analisis memiliki kesimpulan tersendiri. Berdasarkan Perka BPs no 120 tahun 2020 sudah di tetapkan nagari yang tergolong Desa Pedesaan dan Nagari yang Tergolong desa Perkotaan. maka dapat dilihat pada tabel kesimpulan berikut ini. Tabel 2 Hasil Kesimpulan Analisis Perbandingan KESIMPULAN kesimpulan dari penelitian ini terkait dengan Identifikasi Tingkat Kekotaan Nagari-Nagari yangEadaWDiSKecamatanDIVFJurai Kabupaten PesisirrSelatanEterdapat dua tingkatan yaitu: Nagari Ampuan dan sungai gayo dengan total nilai/skor kota 9. Artinya nagari tersebut sudah tergolong desa perkotaan. dan nagari lainnya masih termasuk Pedesaan. DAFTAR PUSTAKA Peraturan dan kebijakan PeraturanRKepalaRAT FBadanEPusat StatistikENoY. 120ETahunI2020 tentangEKlasifikasiASIPerkotaan danEPerdesaana. Peraturana t b Menteri Dalam Negeri No.2 Tahuna s 1987e r e Tentang PedomanPenyusunan Rencana Kota Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Bintarto,e r R, 1980. Interaksia k Desa Kotas danu Permasalahannya.wG haliaIndonesia,uJakarta. Hagget,pePeter.oy1970,kxGeography, AasaModernasiSynthesis.e3rd Edition,yLondonu. Ilhami, 1990.wStrategiaPembangunan PerkotaanertydisortIndonesia.Pen erbitewUsahanasdghjkNasional. Surabayatryuio Koestoer (2001) DimensiaxKeruangan Kotai: TeoriatidanurKhususe Jakartaraoiktaw Prijonow e s n o Tjiptoherijanto. 2000. “Urbanisasis a s i s e m i d o dan Perkembangant o Perkotaane di Indonesia”. www.geocities.com Jorge E Hardoy. “ suatu permukiman dapat di sebut kota” https://insanpelajar.com/14- definisi-kota-menurut-para-ahli/ Daldjoeni,sdN. 1998. GeografiauKotaxdan Desa:cPenerbitewAlumni. TipologisewwDesawewKota.[Internet]. https://nicofergiyono.blogspot.com/201 4/06/klasifikasi-dan- tipologi-desakota.html KonsultasianaSkripsisutirteTesis.w2014. PerencanaanASCKotaEdanIDaerah: MorfologiOIJLDJDKFHIROYJNGFDLOGRGRGKota. [Internet]https://skripsikonsultasi.EWbl ogspot.Icom/2019/01/judul -tesis-perencanaan-kota-dandaerah_19.html(diakses Tanggal 06 2021 jam 14:15).

Downloads

Published

2022-03-15