KAJIAN KENYAMANAN PENGUNJUNG TAMAN IMAM BONJOL SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA PADANG

Authors

  • Riri Amrizal Universitas Bung hatta
  • Tomi Eriawan Universitas Bung hatta

Abstract

PENDAHULUAN Kenyamanan adalah studi komprehensif tentang lingkungan seseorang. Kenyamanan merupakan bagian dari respon pengguna yang sangat perlu diperhatikan, faktor kenyamanan dapat diperhitungkan ketika merencanakan dan merancang sebuah taman dengan memperhatikan interaksi antara manusia dan lingkungan. Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari penataan ruang kota yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan antara kualitas lingkungan dan perkembangan kota. Taman Imam Bonjol adalah Taman Kota yang dimanfaatkan masyarakat yang terletak di pusat Kota Padang. Secara keseluruhan, keberadaan taman ini bertujuan untuk menyediakan tempat bagi masyarakat untuk bersantai, berolahraga, mendidik dan bersosialisasi. Namun, kondisi fisik taman ini dianggap tidak penting. Pada Taman Imam Bonjol terdapat kerusakan pada 4 unit alat bermain anak, 42 unit lampu dan 1 unit tempat duduk, adanya sampah berserakan, perawatan tanaman dan keberagaman fasilitas yang kurang. Kondisi tersebut membuat keberadaan taman ini tidak maksimal dan penurunan kunjungan dari 117 Pengunjung menjadi 43 Pengunjung ditambah dengan pendemi covid 19. Oleh sebab itu penulis menilai penting untuk mengetahui pendapat pengguna taman tentang kenyamanan Taman Imam Bonjol ini. Peran serta dan pendapat dari pengguna taman kota merupakan cara untuk mengetahui kualitas kenyamanan taman kota agar dapat dipergunakan secara baik, adanya tanggapan dari pengguna taman ini agar peran taman ini lebih berhasil dalam fungsinya sebagai ruang terbuka publik. METODE Metode analisis adalah metode pengolahan data yang diperoleh dari survei primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian deskriptif kuantitatif ini. Deskripsi kuantitatif adalah studi yang bertujuan untuk menggambarkan suatu, peristiwa secara objektif, sistematis dan akurat. Metode deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa dengan menggunakan angka-angka yang menggambarkan karakteristik subjek yang sedang dipelajari. Analisis yang dilakukan sebagai berikut: 1. Analisis kenyamanan berdasarkan pengunjung dan peneliti Taman Imam Bonjol 2. Analisis ketersediaan fasilitas, aksesibilitas dan vegetasi Taman Imam Bonjol HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dan pembahasan dalam penelitian dalam dilhat sebagai berikut: Tabel 1. Kesimpulan Analisis Berdasarkan Pengunjung dan Peneliti No Potensi Masalah 1 Sirkulasi penilaian nyaman dengan adanya pedestrian serta tempat parkir yang berada disudut taman. Iklim dan kekuatan alam dengan penilaian nyaman terkait keteduhan taman dan aliran angin dengan adanya pepohonan. Aroma dan bau-bauan pada taman dengan penilaian nyaman Kebisingan penilaian cukup nyaman adanya kebisingan kendaraan di beberapa tempat. Bentuk dinilai cukup nyaman dengan kondisi fasilitas terdapat kerusakan dan sedikit beragam, serta adanya tumbuhan yang mati. Keamanan dinilai cukup aman dimana keamanan kontrusksi pada fasilitas jika digunakan dapat menyebabkan luka jika tergores, kemudian dalam beraktivitas kadang terdapat gangguan dari preman yang kadang meminta uang kepada pengunjung. Kebersihan No Potensi Masalah dengan tidak ada bau dari selokan dan adanya tempat sampah dinilai cukup nyaman kondisi kebersihan masih ada sampah berserakan, serta kondisi fasilitas kebersihan yang kotor. Keindahan dinilai cukup nyaman pada kondisi dari fasilitas pencahayaan adanya kerusakan dan tidak semua dapat berfungsi, keindahan bentuk fasilitas tidak mempunyai keunikan, dan keindahan dapat tumbuhan sedikit beragam dan penataan yang tidak terlihat. Sumber : Hasil Analisis Tahun 2022 KESIMPULAN DAN SARAN Taman Imam Bonjol merupakan taman kota yang memiliki luas 4,5 Ha. Taman Imam Bonjol digunakan untuk rekreasi/jalan-jalan, berolahraga, membeli makan dan sebagainya. Berdasarkan dari tujuan dilakukan penelitian, hasil dari penilaian pengunjung dan peneliti pada faktor kenyamanan terdapat 3 penilaian nyaman diantaranya sirkulasi, iklim/kekuatan alam dan aroma/bau-bauan, sedangkan terdapat 5 penilaian cukup nyaman yaitu pada kebisingan, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan sehingga perlu dilakukan pengembangan atau peningkatan taman. Kemudian hasil dari penilaian dengan standar diperoleh nilai sesuai diantaranya pada pedestrian, pohon, perdu, semak, dan penutup tanah penilaian cukup sesuai yaitu tempat duduk, tempat sampah, lampu, panggung terbuka, lapangan basket, lapangan volley, kolam, tebing buatan, batuan, toilet dan parkir. Penilaian tidak sesuai yaitu pada trek lari, hal itu perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan terhadap fasilitas dan aksesibilitas taman agar tercapainya taman yang memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Adapun yang akan menjadi rekomendasi untuk pengelola Taman Imam Bonjol yaitu Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pertamanan dalam mewujudkan taman kota yang memberikan kenyamanan yang menjadi masukan dalam peningkatan kualitas taman dapat dilihat sebagai berikut : a) Faktor kenyamanan • Menambah pohon di tempat yang tidak teduh • Menambah pohon dengan pola ketebalan yang rapat agar mengurangi kebisingan • Melakukan pembuangan sampah yang rutin agar tidak adanya bau-bauan dari tempat sampah • Perbaikan kondisi fasilitas yaitu alat bermain anak, tempat duduk, lampu taman dan tempat sampah • Penambahan fasilitas agar terciptanya keberagaman fasilitas seperti alat olahraga yang bisa dipakai semua kalangan. • Melakukan pembersihan sampah agar tidak adanya tumpukan sampah • Melakukan penambahan dan penataan vegetasi seperti penambahan jenis tanaman bunga dan penataan yang dapat menjadi daya tarik pengunjung b) Kenyamanan standar 1. Fasilitas dilakukan Penambahan dan perbaikan yaitu Tempat duduk, Tempat sampah, Lampu, Batuan, kolam dan tebing buatan, Parkir, Wc umum, Panggung Terbuka, Lapangan Basket dan Lapangan volley 2. Aksesibilitas dilakukan penambahan yaitu Trek lari DAFTAR PUSTAKA [1] Hakim, Rustam. Utomo, Hardi. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Disain. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Kementerian Pekerjaan Umum. 2018. Sutar Edaran Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018 Tentang Pedoman Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Perencanaan Teknis Pejalan Kaki. Jakarta [3] Menteri Pekerjaan Umum. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta [4] Undang-Undang Republik Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. 26 April 2007. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68 Jakarta

Downloads

Published

2022-03-15