Penataan Kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman dengan Pendekatan ‘Serenity, Sustainability, and Spirituality’

Authors

  • Putri Handayani

Abstract

Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya dan menjadi kawasan strategis yang banyak dikunjungi peziarah, terutama dalam tradisi Basafa. Tradisi ini merupakan ziarah tahunan yang berlangsung setiap tanggal 10 Safar, bertepatan dengan wafatnya Syekh Burhanuddin pada tahun 1116 H (1704 M). Syekh Burhanuddin dikenal sebagai ulama besar tarekat Syatariyah yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Minangkabau. Namun, kawasan makam ini belum tertata secara optimal dalam mendukung aktivitas Basafa. Beberapa permasalahan yang dihadapi meliputi minimnya fasilitas penginapan akibat penghancuran surau-surau, penataan lapak pedagang yang belum maksimal, serta pola sirkulasi kawasan yang kurang teratur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan narrative research, yang bertujuan untuk memperoleh data dari individu atau kelompok mengenai sejarah serta dinamika kawasan ini. Hasil penelitian ini bertujuan untuk penataan kembali kawasan Makam Syekh Burhanuddin agar dapat memaksimalkan kawasan tersebut sebagai salah satu situs cagar budaya dan mengoptimalkan kawasan tersebut pada saat kegiatan Basafa dilaksanakan. Kata Kunci: Syekh Burhanuddin, Tarekat Syatariyah, Basafa, Situs cagar budaya, Penataan kawasan, Narrative research

Downloads

Published

2025-06-10