PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DI KABUPATEN TEBO
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditas unggulan subsektor perkebunan di Kabupaten Tebo sebagai upaya mendukung pembangunan ekonomi daerah. Fokus kajian diarahkan pada tiga komoditas utama, yaitu komoditas kelapa sawit, karet, dan kelapa, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis produktivitas, Location Quotient (LQ), dan laju pertumbuhan produksi selama periode 2019–2023. Data yang digunakan berupa data sekunder dari Badan Pusat Statistik berupa data luas lahan dan produksi yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas kelapa sawit mengalami tren menurun dari 2,12 ton/ha pada 2019 menjadi 1,72 ton/ha pada 2023, yang dipengaruhi oleh program peremajaan tanaman (replanting). Sementara itu, komoditas karet memperlihatkan peningkatan produktivitas meskipun dengan laju pertumbuhan produksi relatif stagnan, sedangkan komoditas kelapa menunjukkan pola yang fluktuatif dan kurang stabil. Analisis laju pertumbuhan produksi di Kabupaten Tebo
menunjukkan kecenderungan menurun dengan rata-rata –1,42%, Dimana pertumbuhan produksi komoditas kelapa sawit (–1,95%) dan karet (–0,11%) mengalami penurunan, sedangkan komoditas kelapa meningkat (7,30%) namun tidak konsisten. Analisis LQ memperlihatkan bahwa dua komoditas, yakni kelapa sawit (LQ 1,42) dan karet (LQ 1,05), termasuk kategori komoditas basis, sedangkan kelapa (LQ 0,64) tergolong non-basis. Berdasarkan tiga kriteria penentuan komoditas unggulan, yakni produktivitas meningkat, nilai
LQ > 1, dan laju pertumbuhan positif, maka komoditas karet ditetapkan sebagai komoditas unggulan karena memenuhi dua dari tiga kriteria tersebut. Komoditas kelapa sawit dikategorikan sebagai komoditas dengan potensi unggulan meskipun menghadapi tantangan
pada produktivitas dan pertumbuhan. Adapun komoditas kelapa belum layak dijadikan komoditas unggulan karena produktivitas yang tidak stabil dan keunggulan komparatif rendah. Temuan ini menegaskan perlunya strategi pengembangan yang terarah untuk memperkuat daya saing subsektor perkebunan di Kabupaten Tebo.
Kata kunci: Komoditas Unggulan; Perkebunan; Produktivitas; Location Quotient (LQ); Kabupaten Tebo.