ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI BERDASARKAN DATA SPT PADA GEDUNG THE CORE-NDC (NAFIRI DISCIPLESHIP CHURCH) PIK II

Authors

  • Fauzyyah Putri Desa Universitas Bung Hatta
  • Risayanti Universitas Bung Hatta

Abstract

Indonesia, yang terletak di zona Cincin Api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi, termasuk fenomena likuifaksi yang berpotensi merusak infrastruktur. Pembangunan di daerah reklamasi seperti Pantai Indah Kapuk II menghadapi tantangan geoteknik signifikan karena kondisi tanah berpasir jenuh air yang rentan terhadap likuifaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar potensi likuifaksi yang dapat terjadi di area Gedung The Core–NDC PIK II berdasarkan faktor keamanan (FS). Analisis dilakukan menggunakan metode Youd dan Idriss (2001) secara manual dan divalidasi dengan perangkat lunak LiqIT v.4.7.7.5 dengan variasi magnitudo gempa (Mw) 5,0–7,0. Hasil menunjukkan bahwa potensi likuifaksi terjadi pada kedalaman tertentu di beberapa titik bor. Pada BH1 lapisan paling kritis berada pada kedalaman 8 m dengan FS = 0,8829 (Mw 7,0). Pada BH2 lapisan rentan ditemukan pada 7 m dengan FS = 0,8577 (Mw 6,5) dan FS = 0,7095 (Mw 7,0). Pada BH3 lapisan kritis terjadi pada kedalaman 9 m dengan FS = 0,8807 (Mw 6,5) dan FS = 0,7285 (Mw 7,0). Pada BH4 nilai FS berada pada kisaran 0,8874–0,9959 pada kedalaman 4–8,5 m dengan titik terendah di 7 m (Mw 7,0). Sementara itu, BH5 hanya menunjukkan potensi terbatas pada kedalaman 4,5 m dengan FS = 0,9837 (Mw 7,0). Hasil analisis manual dan LiqIT menunjukkan pola yang konsisten, dengan lapisan berpasir jenuh pada kedalaman tertentu tergolong tidak aman (FS < 1), sedangkan lapisan lainnya cenderung stabil. Temuan ini menegaskan perlunya perhatian khusus terhadap lapisan berpotensi likuifaksi dalam perencanaan geoteknik di kawasan reklamasi rawan gempa.

Kata Kunci: Gempa Bumi, Likuifaksi, N-SPT, Faktor Keamanan, PIK II

Downloads

Published

2025-12-03