ANALISIS PENGGUNAAN PASIR PANTAI KATAPIANG DAN PASIR SUNGAI BATANG KINALI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL AC-BC

Authors

  • Asep Saputra Universitas Bung Hatta
  • Veronika Universitas Bung Hatta

Abstract

Pasir pantai dan pasir sungai merupakan material lokal yang mudah diperoleh dan berbiaya relatif rendah. Namun, kualitas teknisnya masih perlu diteliti lebih lanjut, khususnya sebagai bahan agregat halus pada campuran aspal AC-BC. Penelitian ini membandingkan tiga jenis agregat halus: abu batu Batang Kuranji (sebagai pembanding), pasir pantai Katapiang, dan pasir sungai Batang Kinali. Kadar aspal optimum menggunakan agregat halus abu batu batang kuranji yaitu 5,5%, Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa abu batu menghasilkan kinerja terbaik dengan nilai Density 2,322 gr/cc, VMA 14,4%, VFA 70,1%, VIM 4,3%, Flow 3,50 mm, Stabilitas 914 kg, dan Marshall Quotient 261 kg/mm. Campuran dengan pasir pantai Katapiang dengan nilai KAO 5,7% memiliki Density 2,20 gr/cc, VMA 22,53%, VFA 48,70%,

VIM 11,54%, Flow 2,10 mm, Stabilitas 549,93 kg, dan Marshall Quotient 261,16 kg/mm. Sedangkan campuran dengan pasir sungai Batang Kinali dengan nilai KAO 5,7% menunjukkan Density 2,19 gr/cc, VMA 22,84%, VFA 47,75%, VIM 11,91%, Flow 3,22 mm, Stabilitas 700,71 kg, dan Marshall Quotient 218,16 kg/mm. Meskipun nilai Marshall dari pasir pantai dan pasir sungai relatif mendekati satu sama lain, keduanya belum memenuhi seluruh parameter standar. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi atau perlakuan tambahan agar dapat digunakan secara efektif dalam konstruksi perkerasan jalan.

 

Kata Kunci: Campuran AC-BC, Pasir Pantai, Pasir Sungai, Abu Batu, Uji Marshall

Downloads

Published

2025-12-03