PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN TIPE I PADA DISAIN BETON K-250 DAN K-300
Abstract
Beton merupakan campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan. Fungsi utama semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat. Mengingat tingginya harga beton, maka dilakukanlah penelitian terhadap pasir kuarsa guna menggantikan fungsi semen di dalam campuran beton. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase semen yang dapat tergantikan oleh pasir kuarsa dalam campuran beton. Penelitian dilakukan pada disain beton K-250 dan K-300. Perencanaan disain beton menggunakan metode SNI 03-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Pasir kuarsa sebagai bahan pengganti atau pengsubstitusi semen Tipe I dilakukan pada 0%, 10%, 20% dan 30% dari berat semen. Sampel yang digunakan berbentuk kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm. Sampel diuji pada umur 7 dan 28 hari. Besarnya nilai persentase pasir kuarsa yang dapat menggantikan peran semen Tipe I pada beton dilihat dari hasil uji kuat tekan umur 28 hari. Berdasarkan hasil uji kuat tekan yang diplot pada grafik, pada disain K-250 pasir kuarsa mampu mensubstitusi semen sebesar 21%. Sedangkan pada disain K-300 pasir kuarsa mampu mensubstitusi semen sebesar 18%.Kata kunci : pasir kuarsa, semen Tipe I, beton, substitusi
References
Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI 2493 : 2011, Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 2008. SNI 1972 : 2008, Cara Uji Slump Beton. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 2008. SNI 1970 : 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 2008. SNI 1969 : 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 2002. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1990. SNI 03-6817-2002, Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 2000. SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1996. SNI 03-4142-1996, Metode Uji Jumlah Bahan Agregat yang Lolos Saringan Nomor 200 (0,075 mm). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1992. SNI 03-2816-1992, Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar dan Beton. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1990. SNI 03-1974-1990, Cara Uji Kuat Tekan Beton. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1990. SNI 03-1968-1990, Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
. 1990. SNI 03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia N.I-2 1971. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
Departemen Perindustrian. 2013. Teknologi dan Inspeksi Beton. Bandung : Balai Besar Bahan & Barang Teknik (B4T)
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton.
Jakarta : CV Andi Offset
PT Semen Padang. 1998. Teknologi Semen.
Padang : PT Semen Padang
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara. 2013. from http://www.tekmira.esdm.go.id/data/PasirKwarsa/ulasan.asp?xdir=PasirKwarsa&commId=25&comm=Pasir%20Kwarsa, 3 November 2013