KAJIAN KINERJA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TAROK JALAN SULTAN SYAHRIR – JALAN PROFESOR HAMKA – JALAN SULTAN SYAHRIR KOTA BUKIT TINGGI)

Authors

  • Zulfian Zulfian
  • Apwiddhal Apwiddhal
  • Lusi Utama

Abstract

Kota Bukittinggi merupakan salah satu pusat perbelanjaan dan wisata yang ada di provinsi Sumatera Barat. Simpang Tarok merupakan pertemuan dari ruas jalan Sultan Syahir yang menuju terminal, jalan profesor Hamka dan Jalan Sultan Syahir yang menuju lapangan kantin melayani 2 lajur dan 2 jalur. Pada daerah ini sering terjadi kemacetan pada jam – jam sibuk. Untuk analisa kapasitas dengan menggunakan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Dari hasil survey lalu lintas yang dilakukan dengan adanya data geometri, data lingkungan dan kependudukan, jumlah lajur jalan, tipe simpang, faktor lebar pendekat, faktor penyesuaian median jalan utama, faktor penyesuai ukuran kota, hambatan samping dan faktor penyesuian belok kiri dan kanan didapat hasil yaitu kapasatitas (C), derajat kejenuhan (DS) dan tundaan. Dengan kondisi eksisting didapat nilai kapasitas (C) = 2484 smp/jam pada persimpangan Tarok Jalan Sultan Syahrir – Jalan Profesor Hamka – Jalan Sultan Syahrir. Dengan nilai kapasitas tersebut dihasilkan derajat kejenuhan yaitu 0,88. Saran perbaikan yang memenuhi sasaran yaitu dengan derajat kejenuhan (DS = 0,81 < 0,85). Dengan melakukan pelebaran pada Jalan Sultan Syahrir sebesar 1.25 m kiri dan kanan dimana eksisting awal Jalan Sultan Syahrir 7,5 m menjadi 10 m.
Kata kunci : kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan kemacetan.

References

Badan Pusat Statistik , Bukittinggi, 2013

C. Jotin Khisty dan B. Kent Lall, Dasar –

Dasar Rekayasa Transportasi, Erlangga, Jakarta,2003

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat

Jendral Bina Marga, Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ), 1997

Fidel Miro S.E., MSTr, Perencanaan

Transportasi Untuk mahasiswa, Perencana dan Praktisi, Erlangga, Jakarta 2005

Well, G.R, Rekayasa Lalu Lintas, Bharata,

Jakarta 1993

Downloads

Published

2015-02-09