KAJIAN KINERJA PERSIMPANGAN TIDAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang Tiga Taman Melati Kota Padang)
Abstract
Persimpangan Taman Melati adalah persimpangan tidak bersinyal. Arus lalu lintasnya cukup padat,serta kurangnya faktor disiplin dari sipemakai jalan yang saling berebut ruang untuk melewati
persimpangan sehingga mengakibatkan adanya kemacetan yang berpengaruh pada kondisi lalu
lintas pada jam-jam tertentu yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Lalu dilakukan Kajian Kinerja
Persimpangan tidak bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode survei yang mengikuti
peraturan MKJI yang diperoleh berupa data geometrik jalan, volume arus lalu lintas, dan hambatan
samping. Dari hasil survey tersebut dilakukan analisa untuk menghitung nilai kapasitas
persimpangan, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian. Lalu didapatkan nilai kapasitas
1308,46smp/jam dan derajat kejenuhan 1,2 yang melewati batas yang diizinkan yaitu 0,8-0,9,
peluang antrian 82,26%-270% dan tundaan total rata–rata 14,19dt/smp. Jadi, persimpangan ini
jenuh dan peluang antrian besar.
Kata Kunci : Persimpangan, Lalu Lintas, Kemacetan, Jenuh, Antrian
References
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Bina Marga (1997). Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Jakarta: PT. Bina Karya.
Sukirman, Silvia (1994). Dasar-dasar
Perencanaan Geometrik Jalan Raya.
Bandung: Nova.
Oglesby, Clarkson H (1995). Teknik Jalan
Raya Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Hobbs, F.D (1995). Perencanaan dan Teknik
Lalu Lintas edisi kedua. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Aqsha, Rizky Mufty (2009). Kajian Kinerja
Persimpangan Tidak Bersignal Pada
Persimpangan Jalan Soekarno Hatta-
Jenderal Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien.
Medan: Universitas Sumatera Barat.
Anisa (2009). Analisis Tingkat Kinerja
Persimpangan Bersinyal Jl. Khatib Sulaiman
– Jl. Rasuna Said – Jl. Raden Saleh – Jl. K.H.
Ahmad Dahlan. Padang: Universitas Bung
Hatta.