PERENCANAAN DIMENSI BASE ISOLATOR TIPE ELASTOMERIC RUBBER BEARING UNTUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI KOTA PADANG

Authors

  • Bismi Hayati
  • Suhendrik Hanwar
  • Khadavi Khadavi

Abstract

Rumah sakit termasuk bangunan yang berfungsi sebagai layanan publik yang sangat vital.
Base isolation direkomendasikan khusus untuk bangunan dengan kategori risiko IV menurut
(SNI 1726 : 2012). Penggunaan Base Isolator pada Rumah Sakit Umum Daerah di kota
Padang diharapkan dapat memperkecil gaya gempa terhadap struktur. Gedung Rumah Sakit
Umum Daerah ini memiliki tinggi : 28,2 meter, panjang : 84,15 meter, lebar : 43,20 meter,
luas : 3635,28 meterpersegi. Sistem seismic base isolation yang digunakan adalah tipe
elastomeric rubber bearing jenis high damping rubber bearing. Analisis gaya gempa yang
digunakan adalah analisis gempa statis dengan menggunakan respon spektrum. Tugas akhir
ini bertujuan untuk menganalisis struktur bangunan rumah sakit umum daerah tanpa base
isolator dan dengan base isolator serta membandingkan gaya dalam struktur bangunan tanpa
base isolator dan dengan base isolator. Manfaat yang diharapkan agar kita dapat
merencanakan dimensi base isolator tipe elastomeric rubber bearing yang sesuai untuk
struktur bangunan rumah sakit umum daerah. Perhitungan perencanaan ini dilakukan dengan
menggunakan aplikasi komputer. Luaran utama yang dihasilkan adalah menghitung
perencanaan dimensi base isolator dan reduksi gaya-gaya dalam. Berdasarkan hasil
perencanaan, diperoleh dimensi base isolator diameter : 0,650 meter, tinggi : 374,8 dan
reduksi gaya geser 41,34%, gaya momen tereduksi 51,63%, gaya aksial tereduksi 23,10%
pada kolom.
Kata kunci: gempa bumi, respon spectrum, base isolator, elastomeric rubber bearing, reduksi

References

Bowles. Josep E. 1986, Analisa dan Desain

Pondasi Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Budiono, B. dan Supriatna, L. 2012, Studi

Komparasi Desain Bangunan Tahan

Gempa , ITB, Bandung.

Budiono Bambang, 2011. “Konsep SNI

Gempa 1726-201X”, Seminar HAKI

, Bandung.

Daniel Rumbi Teruna dan Hendrik

Singarimbun, “Analisis Response

Bangunan Ict Universitas Syiah

Kuala Yang Memakai Slinder Isolator

Akibat Gaya Gempa”, Seminar dan

Pameran Haki, Perkembangan dan

Kemajuan Konstruksi Indonesia,

Das, B.M., Endah, N. dan Mochtar, I.B.

, Mekanika Tanah (Prinsip-

Prinsip Rekayasa Geoteknis) jilid 1 ,

Erlangga, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan

Pembebanan Indonesia untuk

Gedung, Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah Bangunan,

Bandung, 1983.

Hasto. 2013, Kriteria Desain Seismik

Berdasarkan Peraturan Gempa SNI

2012 diakses pada 5 Oktober

,

<https://hastomiaf.wordpress.com/20

/08/23/kriteria-desain-seismikberdasarkan-

peraturan-gempa-sni-

-2012/>

Hasto. 2013, Sistem Rangka Pemikul

Momen Khusus diakses pada 5

Oktober 2014,

https://hastomiaf.wordpress.com/tag/s

rpmk/>

Kementrian Pekerjaan Umum, (2010),

“Peta Hazard Gempa Indonesia 2010

Sebagai Acuan Dasar Perencanaan

dan Perancangan Infrastruktur

Tahan Gempa”, Jakarta, Juli.

Pamungkas, A. dan Harianti, E. 2013,

Desain Pondasi Tahan Gempa ,

ANDI, Yogyakarta.

SNI–03–2847–2002 Tentang Tata Cara

Perhitungan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung, BSN, 2002,

Bandung.

Downloads

Published

2015-06-23