PERANCANGAN RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Abstract
Rumah Sakit Ketergantungan Obat adalah Rumah tempat merawat, menyediakan dan
memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita yang telah menggunakan jenis obat –
obat tertentu secara berkala dan terus menerus, hingga berakibat merusak diri sendiri.
Provinsi sumatera Barat merupakan provinsi yang termasuk rawan terhadap peredaran
Narkoba / Narkotika dan penyalahgunaan zat adiktif. Berdasarkan data dari BNP (Badan
Narkotika Propinsi) Pada Tahun 2013 bahwa jumlah ketergantungan narkoba disumbar yang
terdata adalah 63.873, jumlah ini adalah peringkat 21 diindonesia per-tahun (2013) dan yang
sudah mengikuti Instruksi Penerima Wajib lapor (IPWL) adalah 560 orang dengan
kecendrungan meningkat pertahun adalah 5% sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar dari tersangka adalah termasuk dalam
kategori golongan usia produktif dan berpendidikan.Konsep utama dari perancangan ini
adalah penempatan, penyusunan massa bangunan, penyelesaian desain landscape.Unit
layanan Rumah Sakit Ketergantungan Obat ini adalah : Bagian Pencegahan, Rawat Jalan,
Rawat Inap, Bagian Pendidikan, Bagian Pengembangan, Laboratorium, Apotik, Kantor
Pengelola harian dan Yayasan, Instalasi Gizi dan Dapur, Laundry dan Service.
Kata Kunci :Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Koto Tangah Padang, NAPZA,
permasalahan sosial, behavioural Architecture.