MENILAI TINGKAT PEMANFAATAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAM BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG
Abstract
Keragaman suatu ruang publik dapat dinilai dari tingkat pemanfaatan oleh masyarakat pada jenis aktivitas dan interaksi sosial masyarakat didalamnya. Saat ini pada ruang publik pada pusat kota padang dianggap telah berhasil (efektif), hal ini ditandai dengan adanya para pengguna ruang publik yang berkegiatan didalamnya. Kondisi tersebut kemudian memunculkan pertanyaan penelitian yaitu, “Seberapa tinggi /besar tingkat pemanfaatan ruang pada kasus RTH Imam Bonjol ?”. Untuk mengkaji tingkat pemanfaatan ruang publik menggunakan metode analisis GPSI (Good Public Space Index). Tingkat pemanfaatan diinterpretasikan menggunakan nilai indeks dari “0 hingga 1”. Hasil analisis yang dilakukan bahwa tingkat pemanfaatan ruang publik yang paling tinggi dari 6 variabel adalah Variety of Use dengan nilai 0,84, Diversity of Users 0,83, Temporal Diversity of Use 0,76, Intensity of Use 0,60, Intensity of Sosial Use 0,60 dan nilai indeks yang paling rendah adalah People’s Duration of Stay 0,58. Akan tetapi dengan nilai GPSI yang berbeda-beda untuk seluruh ruang publik amatan, tingkat keragaman nya sudah tergolong tinggi. Untuk memudahkan penyimpulan hasil analisis GPSI maka diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, Kategori Rendah yaitu pencapaian pemanfaatan dengan nilai < 0,33, Kategori Sedang 0,33 – 0,66, Kategori Tinggi > 0,66.
Kata kunci : Ruang Publik, Tingkat Pemanfaatan, GPSI.